Persebaya Surabaya

Profil Eduardo Pérez, Arsitek Spanyol yang Siap Bawa Persebaya Surabaya ke Level Lebih Tinggi

Persebaya Surabaya memasuki era baru dalam kepemimpinan pelatih kepala dengan menunjuk Eduardo Pérez Morán, pelatih asal Madrid

Editor: Adrianus Adhi
Instagram Eduardo Perez
Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez 

Tahun 2018/2019 menjadi titik balik dalam kariernya saat ia menjadi bagian dari staf pelatih Al Sadd SC di Qatar bersama Xavi Hernández.

Eduardo membantu tim meraih gelar Liga Qatar, sekaligus mendalami filosofi bermain tiki-taka yang juga sejalan dengan pendekatan Luis Milla di Timnas Indonesia.

Meski pernah gagal di PSS Sleman—ia mundur hanya 40 hari setelah menjabat karena hasil kurang memuaskan—Eduardo menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi kegagalan.

Ia kemudian kembali ke Spanyol untuk membina tim Villarrobledo dan terus memperluas kapasitas kepelatihannya dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi tambahan.

Eduardo dikenal fleksibel dalam menerapkan formasi. Ia sering menggunakan skema 4-3-3 atau 4-3-2-1, tergantung pada karakter pemain yang dimiliki.

Baca juga: Daftar Pelatih Baru 18 Klub Liga 1 2025/2026: Persebaya Surabaya, Bali United Sudah Ada Sosok Baru

Di Persebaya, pendekatan ini akan berkolaborasi dengan gaya bermain agresif yang ingin dibangun manajemen lewat perekrutan seperti Risto Mitrevski, Koko Ari, dan Gali Freitas.

Pelatih asal Madrid ini juga akan bekerja sama dengan Shin Sang-Gyu, pelatih fisik asal Korea Selatan yang pernah menangani Timnas Indonesia bersama Shin Tae-yong.

Kombinasi ini menjadi harapan baru dalam membangun kestabilan performa dan konsistensi kebugaran pemain Persebaya sepanjang musim.

Persebaya juga akan menjalani training camp ke Australia Barat, termasuk laga uji coba prestisius melawan Western Australia pada 9 Juli 2025 di Sam Kerr Football Centre, Perth.

Eduardo dipercaya menyusun porsi latihan teknis dan taktis serta memaksimalkan kekuatan pemain muda seperti Ichsas Baihaqi dan Dimas Wicaksono.

Eduardo datang dengan pendekatan Eropa yang kaya akan detail latihan, disiplin taktik, serta komunikasi terbuka dengan pemain.

Filosofinya mengutamakan intensitas permainan, distribusi cepat, serta rotasi posisi untuk menyesuaikan situasi pertandingan.

Sebagai pelatih dengan lisensi Pro UEFA dan pengalaman lintas negara, Eduardo juga mendapat tugas untuk membantu pembentukan identitas jangka panjang Green Force.

Ia diharapkan menjadi pembeda dalam hal konsistensi taktik, pengembangan pemain muda, serta membangun gaya bermain yang menghibur namun efisien.

Misi besarnya musim ini tak hanya membawa Persebaya bersaing di papan atas Liga 1, tapi juga tampil optimal di ASEAN Club Championship.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved