Gubernur Khofifah Siap Replikasi Kampung Pandu Lamongan Inovasi Kodam V Brawijaya

Gubernur Khofifah Indar Parawansa siap untuk mereplikasi sistem Kampung Pandu yang dikembangkan Kodam V Brawijaya di Desa Jotosanur Lamongan

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
fatimatuz zahro/surya.co.id
SIAP REPLIKASI - Gubernur Khofifah Indar Parawansa meninjau langsung kampung Pandu didampingi Pangdam V Brawijaya Rudy Saladin dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, Senin (16/6/2025). Khofifah siap untuk mereplikasi sistem kampung pandu lengkap yang dikembangkan Kodam V Brawijaya di Desa Jotosanur Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan. 

SURYA.co.id | LAMONGAN - Gubernur Khofifah Indar Parawansa siap untuk mereplikasi sistem Kampung Pandu yang dikembangkan Kodam V Brawijaya di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan.

Dikatakan Khofifah, sistem bangunan ketahanan pangan terintegrasi yang dikembangkan di Kampung Pandu sejatinya merupakan implementasi blue economy yang zero waste atau bebas sampah.

Tak hanya memiliki lahan sawah puluhan hektare, terdapat pula peternakan sapi, kambing, pengembangan keramba apung ikan nila, peternakan ayam petelor, manggot, dan juga kolam bioflok.

“Ini menurut saya adalah integrated farming yang luar biasa. Ketika kita berbicara mewujudkan green economy, ini menurutku sudah menjadi bagian dari blue economy. Jadi di sini tidak ada sampahnya atau no waste,” tegas Khofifah usai meninjau langsung Kampung Pandu didampingi Pangdam V Brawijaya Rudy Saladin dan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Senin (16/6/2025).

Ia memberi mengapresiasi Pangdam V Brawijaya yang telah mengupayakan diwujudkannya ketahanan pangan yang dibangun secara integrated farming dengan keterpaduan dari seluruh produk pangan.

Menurutnya, ada proses yang memberikan multiplier effect ekonomi yang luar biasa seperti budidaya maggot, yang selain bisa digunakan untuk pakan ayam juga untuk pakan.

“Yang saya ingin underline adalah pakan ikan kita itu 94 persen masih impor. Betapa bahwa ini sadar tidak sadar ternyata kita bisa melakukan substitusi impor dari proses penyiapan pakan ikan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Khofifah juga mengapresiasi teknologi yang dikembangkan di kampung pandu ini menggunakan alat sederhana yang tepat guna, sehingga replikasi bisa dilakukan tanpa membutuhkan alat-alat yang mahal.

Di sisi lain, Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Rudy Saladin mengatakan, agar seluruh stakeholder memanfaatkan lahan yang ada untuk dikembangkan.

Caranya, terus berinovasi sesuai kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.

“Jangan jenuh berinovasi. Kembangkan terus sehingga bisa menjadi pilot project untuk tempat-tempat lainnya," imbuh Rudy.

Hal senada disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, yang mengatakan, sinergi kolaborasi untuk negeri terus menerus dilakukan dengan baik utamanya membahas pertanian di seluruh Lamongan.

Mengingat, banyak hal yang bisa dipecahkan bersama-sama, salah satunya ketahanan pangan di Lamongan.

“Terima kasih semua pihak yang mendorong kami bersemangat mewujudkan swasembada pangan di Lamongan lebih cepat dan lebih baik,” tandas Yuhronur Efendi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved