Tingkatkan Efektivitas Layanan, Terminal Teluk Lamongan Terapkan Terminal Booking System

Penerapan ini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan operasional terminal melalui pengaturan waktu kedatangan

Foto Istimewa Terminal Teluk Lamong
RESMIKAN TBS - Dari kiri ke kanan, Gufron Khalid, Business Process and Operation Support Manager TTL bersama David Pandapotan Sirait, Direktur Utama PT TTL, saat berdialog dengan Kepala KSOP Tanjung Perak, Agustinus Maun, saat peluncuran TBS. Yaitu sistem aplikasi digital yang memungkinkan para pengguna jasa untuk menjadwalkan kedatangan truk ke terminal dalam slot waktu tertentu (time slot). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - PT Terminal Teluk Lamong (TTL) resmi menerapkan Terminal Booking System (TBS) mulai Rabu (11/6/2025).

Penerapan ini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan operasional terminal melalui pengaturan waktu kedatangan truk berdasarkan kapasitas penanganan yang tersedia.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Perak, Agustinus Maun, menyampaikan, penerapan TBS di TTL merupakan langkah awal dari implementasi sistem serupa di seluruh terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Perak. 

“Kami menargetkan penerapan penuh TBS di seluruh Pelabuhan Tanjung Perak pada awal November 2025,”  kata Maun, Jumat (13/6/2025).

Lebih lanjut, Maun menyebut, pihaknya mengapresiasi kontribusi, kolaborasi, dan dukungan dari para operator terminal, pelaku usaha truk, serta asosiasi jasa transportasi yang telah memungkinkan implementasi sistem ini.

TBS adalah sistem aplikasi digital yang memungkinkan para pengguna jasa untuk menjadwalkan kedatangan truk ke terminal dalam slot waktu tertentu (time slot). 

Setiap hari, TTL menyediakan 6 slot waktu, masing-masing berdurasi 4 jam, untuk kegiatan receiving dan delivery petikemas.

"Sistem ini mempertimbangkan kapasitas layanan terminal guna menghindari penumpukan dan antrian truk di waktu-waktu tertentu, serta mengoptimalkan waktu-waktu yang cenderung lengang," kata David Pandapotan Sirait, Direktur Utama PT TTL.

Dia juga menyampaikan bahwa TBS merupakan salah satu inisiatif digital TTL untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja operasional. 

“Melalui TBS, kami dapat mengelola arus truk secara lebih terencana dan terukur. Hal ini berdampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan, sekaligus menjadi solusi digital yang mendukung layanan terminal yang lebih efektif dan efisien,” jelas David.

Data eksisting menunjukkan, sebelumnya terjadi konsentrasi kedatangan truk di jam-jam tertentu yang menyebabkan antrian panjang. 

Sementara pada waktu lainnya justru terjadi kekosongan aktivitas.

Dengan TBS, distribusi kedatangan truk menjadi lebih merata dan terencana, selaras dengan kapasitas terminal yang tersedia.

Klub Logindo Jatim menyambut baik tujuan dari TTL untuk mengurangi kemacetan di sekitar pelabuhan, mengingat tingginya aktivitas pengambilan dan pengembalian kontainer kosong ke depo-depo yang beroperasi di kawasan tersebut, terutama pada jam operasional kantor umum.

"Kami memahami bahwa tujuan besar dari reformasi logistik ini adalah untuk menciptakan efisiensi dan menurunkan biaya. Namun bila hal-hal teknis tidak dikelola secara detail, ada risiko munculnya biaya tambahan dan menurunnya efisiensi yang diharapkan," ungkap Christin Adni, Ketua DPD Jatim Klub Logindo.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved