Otomotif

Para Crosser Berjibaku Di Trial Game Dirt 2025, Ajang Latihan Pebalap Motocross Profesional

Race director, Jim Sudaryanto menjelaskan ajang Trial Game ini bukan program pembibitan atlet, tetapi lebih kepada ajang latihan crosser profesional

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
Surya.co.id/Wiwit purwanto
MOTOCROSS PROFESIONAL - Trial Game Dirt 2025 yang memasuki putaran kedua yang berlangsung di Sirkuit non permanen Graha Tirta Waru Sidoarjo 13–14 Juni 2025 

SURYA.CO.ID. SURABAYA – Ajang balap motocross dan grasstrack kembali bergaung di Trial Game Dirt 2025 yang memasuki putaran kedua yang berlangsung di Sirkuit non permanen Graha Tirta Waru Sidoarjo 13–14 Juni 2025.

Race director, Jim Sudaryanto menjelaskan ajang Trial Game ini bukan program pembibitan atlet, tetapi lebih kepada ajang latihan bagi pebalap profesional.

“Jadi sebetulnya Trial Game Dirt ini bukan pembibitan ya, karena jenjang ke atasnya itu nggak ada. Ini cuma sebatas game saja, tapi sifatnya setingkat nasional,” jelasnya, Jumat (13/6/2025).

Namun kata Jim, medan di sirkuit yang digunakan dalam Trial Game Dirt justru lebih ekstrem dibanding balap motocross biasa.

“Trial Game Dirt Ini memang buat pebalap motocross sebagai ajang latihan biar dia lebih presisi, fisiknya lebih kuat, karena ini tantangan handicapnya cukup menantang dan juga cukup berbahaya,” lanjutnya.

Baca juga: Apresiasi Pembangunan Sirkuit Motorcross di Gempol Pasuruan, Ini Pesan Kapolda Jatim

Karena itu justru atlet-atlet nasional yang banyak mengikuti ajang ini.

“Ajang ini cukup mengasah nyali, fisik, dan ketepatan racing line-nya harus benar-benar presisi, kalau nggak ya risikonya di-handicap," tukasnya.

Salah satu pebalap nasional yang turut ambil  di Trial Game Dirt ini adalah Ananda Rigi Aditya, Rigi adalah peraih medali emas PON Papua yang juga dokter muda di RSUD Sidoarjo.

Ia menyebut lintasan di Sidoarjo sangat cocok dengan karakter gaya balapnya.

“Treknya panjang, sedikit berlubang, dan juga banyak sekali handicapsnya. Ini merupakan tipikal saya,” ujar Rigi.

Di putaran pertama yang sudah ia lakoni, Rigi mengaku sempat mengalami kendala teknis pada motornya saat balapan berlangsung. “Suspensi depan saya sedikit kelembekan, jadi agak kesusahan dan tadi saya finish di posisi empat,” ungkapnya.

Tapi ia optimistis menatap putaran ini dan menargetkan hasil maksimal di akhir musim.

Baca juga: Adu Skill Dan Cepat Para Crosser Elite Di Trial Game Dirt 2025 Seri Sidoarjo, Catat Tanggal Mainnya

“Insyaallah target saya di Sidoarjo ini masuk 3 besar. Target keseluruhan trial game ini saya bisa juara umum 1, 2, atau 3. Kalau diberi rezeki oleh Allah, Insya Allah juara umum 1,” ujarnya.

Para crosser terbaik tanah air ini akan beradu kecepatan dan teknik memperebutkan tahta juara putaran kedua dari total lima seri yang dijadwalkan Trial Game Dirt 2025.

Ajang besutan “76 Rider” ini makin kompetitif di tahun ini dengan persaingan para rider kelas wahid macam Lantian Juan, M. Zidane, Asep Lukman, M. Excel, Ananda Rigi, hingga Farudila Adam.

Pada putaran perdana di Semarang akhir Mei kemarin, M. Zidane Alnesa tampil moncer dan sukses meraih juara umum di kelas utama FFA Open dan Campuran Open.

Di seri kedua di Sidoarjo, Trial Game Dirt bakal makin seru dengan persaingan keras dari para rider yang punya nyali sekaligus skill di atas rata-rata.

“Dengan berbagai macam tantangan yang ada, mulai dari obstacle hingga faktor cuaca, justru makin memperbesar daya tarik kejuaraan ini,” ungkap Agnes Wuisan dari “76 Rider” selaku penyelenggara, Senin (9/6/2025). 

Jawa Timur sendiri memiliki stok melimpah pebalap garuk tanah. Mulai dari level komunitas sampai kelas prestasi.

Respon dan animo tinggi yang ditunjukkan penggemar Trial Game Dirt di Sidoarjo dan sekitarnya, juga jadi salah satu alasan bergulirnya kejuaraan ini ke Kota Delta.

Bicara soal lintasan, Abed Nego Antoro dari Genta Auto & Sport selaku promotor mengatakan kalau Lapangan Graha Tirta Waru ini merupakan salah satu trek favorit peserta Trial Game Dirt.

Lintasan ini punya campuran komposisi tanah dengan sedikit kerikil, namun tidak terlalu keras dan beralaskan rumput tipis.

Kondisi ini yang bikin para pebalap bisa memaksimalkan kecepatan, lantaran tidak terlalu licin di kala hujan dan tak begitu berdebu saat cuaca kering.

“Meskipun mendukung untuk high speed, menaklukkan lintasan Lapangan Graha Tirta Waru juga nggak mudah dan butuh skill yang tepat,” ujar Abed.

Para rider wajib menjaga fokus guna meminimalisir kesalahan sekaligus menorehkan waktu terbaik.

Selain itu, akan ada penyesuaian layout maupun obstacle yang harus dilalui oleh para rider.

Penyesuaian ini dilakukan untuk menambah keseruan saat balapan, namun tetap mengutamakan safety dari para rider.

Keberadaan obstacle yang beragam memang jadi salah satu daya tarik utama buat para penggemar Trial Game Dirt.

Tak jarang, kelihaian dalam menaklukkan obstacle jadi penentu torehan waktu para peserta.

Abed menyebut tahun ini varian obstacle macam double car jump, jumpingan patah, giant table top, titian kobra, jumpingan kurma royal, jumping tong, hingga bigfoot jump siap jadi tantangan buat para peserta.

Persaingan Trial Game Dirt tahun 2025 akan tersaji di empat kelas yang diperlombakan.

Tiga di antaranya merupakan kelas utama yang akan diikuti dan jadi incaran rider-rider elite nasional, yaitu kelas FFA Open, Campuran Open, dan Campuran Non-Seeded. Sementara satu lagi adalah kelas tambahan FFA Master.

Tak hanya keseruan di lintasan, Trial Game Dirt yang memasuki 20 tahun penyelenggaraan juga dikemas dengan konsep sportainment yang menarik untuk disaksikan.

Mulai dari hiburan live band performance, fireworks alias pesta kembang api yang meriah, atraksi BMX Freestyle, serta terbaru akan ada games bernama Handlebar Race untuk para pengunjung.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved