Dihadiri Pakar Film Kerreen Ely-Harper, Sinefil Jatim Antusias Ikuti Masterclass FSAI 2025 Surabaya
Penggemar film dari berbagai kalangan dan komunitas film mengikuti masterclass Festival Sinema Australia-Indonesia (FSAI) 2025 di Surabaya.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: irwan sy
SURYA.co.id, SURABAYA - Puluhan anak muda, penggemar film (sinefil) dari berbagai kalangan dan komunitas film mengikuti masterclass Festival Sinema Australia-Indonesia (FSAI) 2025 di Western Sydney University Indonesia di Surabaya, Jumat (13/6/2025).
FSAI 2025 di Surabaya dihadiri pemateri Dr Kerreen Ely-Harper yang merupakan pakar film dari Curtin University memberikan pemahaman baru terkait produksi dokumenter dan platform media sosial.
Bahwa media sosial tengah mengubah industri film, para kreator menggunakan platform digital untuk berinovasi, membangun komunitas, dan menceritakan kisah yang hebat.
Sesi masterclass kali ini membawa judul topik Building creative capacity, resilience and connections: How to use social media platforms to promote narrative innovation, diversity and inclusion?
Penjabat Konsul-Jenderal Australia di Surabaya Sanchi Davis mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan hubungan diplomatik antara Australia dan Indonesia yang sudah berjalan selama 76 tahun.
“Salah satunya melalui platform ini, Festival Sinema Australia Indonesia atau FSAI, acara tahunan unggulan kami, dan menandai satu dekade FSAI,” sebutnya.
Sanchi Davis juga menuturkan, FSAI 2025 tidak hanya menghadirkan film ke Surabaya, tetapi juga kesempatan untuk belajar.
Kelas master, sebuah program yang mempertemukan para pakar terkemuka dari sejumlah universitas ternama di Australia dengan mahasiswa dan kreator Indonesia untuk berbagi pengetahuan, ide, dalam dunia perfilman.
“Itulah sebabnya saya sangat senang memperkenalkan Dr. Kerreen Ely-Harper, seorang pembuat film dan profesor akademis di universitas di Perth, untuk memimpin sesi kelas master hari ini,” tutur Sanchi Davis.
Melalui masterclass dan perayaan FSAI 2025 diharapkan dapat menjalin partisipasi aktif, dan lebih banyak kolaborasi yang dapat menginspirasi kreativitas.
Kerreen merupakan seorang pembuat film, akademis dan peneliti media kreatif.
Karyanya mencakup pertunjukan, teater, dan film.
Dalam sesi masterclass atau workshop, ia lebih fokus membahas pada karya dan penelitian yang telah dilakukan yakni dokumenter kisah hidup serta narasi memori, yang merupakan intisarinya.
“Tujuan saya hari ini adalah untuk mendorong diskusi tentang bagaimana meningkatkan peluang bagi para pembuat film, khususnya pembuat film mahasiswa dan pemula, untuk terlibat dengan penonton dan mengintegrasikan platform dan teknologi media sosial ke dalam pengembangan cerita dan praktik pembuatan film mereka,” ungkapnya.
Ia juga menekankan, peluang dan pemanfaatan media sosial atau platform daring bagi para pembuat film muda atau pembuat film baru, untuk membuat karya kreatif.
| Doa Allahumma Khairan Fii Kulli Amrin Antaziruh, Memohon Agar Setiap Urusan Berakhir dengan Kebaikan |
|
|---|
| Lirik Thohal Basyir Lengkap: Arab Latin, Arti dan Maknanya |
|
|---|
| Pembantu Bawa Kabur Harta Majikan Senilai Rp28 Juta, Ketahuan untuk Kirim ke Suami di Kampung |
|
|---|
| Tabrakan Dua Arah di Trenggalek, Truk Hino Hantam Innova Akibat Hindari Kendaraan Mengerem Mendadak |
|
|---|
| Sosok Inna Fatahna, Lulus Cumlaude UNP Kediri, Ingat Perjuangan Sang Ibu Menjahit hingga Larut Malam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/FSAI-2025-Penjabat-Konsul-Jenderal-Australia-di-Surabaya-Sanchi-Davis.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.