Bupati Trenggalek Mas Ipin Siapkan Konsep Pengelolaan Sampah dari Hulu Hingga ke Hilir

Pemkab Trenggalek tengah menyiapkan pengelolaan sampah yang menyeluruh mulai dari hulu hingga hilir

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: irwan sy
Sofyan Arif Candra/TribunJatim.com
PENGELOLAAN SAMPAH TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin menjalin kerja sama dengan PT Concentrix Industri Indonesia untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Desa Ngentrong, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Jumat (13/6/2025). PLTSa tersebut bisa mengelola sampah hingga 150 ton perhari dan diharapkan bisa menjadi solusi agar Trenggalek bebas sampah. 

SURYA.co.id, TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek tengah menyiapkan pengelolaan sampah yang menyeluruh mulai dari hulu atau di tingkat rumah tangga hingga hilir atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Di hilir, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin telah menjalin kerja sama dengan PT Concentrix Industri Indonesia untuk mewujudkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Desa Ngentrong.

PLTSa dengan nilai investasi mencapai Rp 1,9 triliun tersebut digadang-gadang mampu mengolah hingga 150 ton sampah per hari.

"Di hulu, kita ingin memperluas program Adipura desa menjadi Adipura RT, harapannya sampah bisa dikelola mulai dari skala lingkungan," kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, Jumat (13/6/2025).

Program Adipura desa tersebut bertujuan mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di tingkat desa untuk mewujudkan Trenggalek sebagai kota berkelanjutan (sustainable city) pada tahun 2030. 

Selain mendapatkan penghargaan, desa yang memenangkan Adipura desa akan mendapatkan transfer dana fiskal dari Pemerintah Kabupaten untuk mengoptimalkan program tersebut.

"Harapannya (dengan adanya Adipura RT) sampah yang masuk ke landfill (Tempat Pembuangan Akhir) posisinya sudah terpilah, hanya tersisa residu yang tidak ternilai lagi di masyarakat," lanjutnya.

Pemkab Trenggalek sendiri saat ini juga tengah menggulirkan program Galaksi (Gagasan lan Aksi).

Program tersebut bertujuan untuk menghimpun partisipasi, gagasan, dan aksi masyarakat dalam pembangunan daerah melalui kompetisi terbuka yang bisa diikuti oleh siapa saja.

"Minggu ketiga akan kita umumkan pemenang festival gagasan dan aksi, (dalam kompetisi ini) banyak teman-teman muda yang punya aksi terhadap lingkungan terutama pengelolaan sampah," ujar Mas Ipin.

Ia berharap gagasan tersebut bisa direplikasi di desa dan kecamatan yang lain sehingga pengelolaan sampah di tingkat hulu dari setiap daerah bisa optimal.

"Dengan demikian, dari hulu ke hilir (Kabupaten Trenggalek) punya waste management solution yang bagus sehingga Trenggalek bisa bebas sampah," tegas lulusan Magister Manajemen Sumberdaya Manusia Universitas Airlangga Surabaya ini.

Semangat ini sejalan dengan instruksi dari Presiden Prabowo Subianto yang mentargetkan penanganan sampah selesai pada tahun 2029, sebagaimana ditargetkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025 - 2029

Salah satunya adalah dengan mekanisme Waste to Energy (WTE) atau dengan mengubah sampah menjadi energi.

"(Presiden Prabowo) sampai membentuk tim khusus pengelolaan sampah, bahkan menteri LH beberapa kali sidak yang open dumping dipidanakan," ucap politisi PDI Perjuangan Trenggalek ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved