Berita Viral
4 Alasan Rony Teguh Peneliti Jepang Tuding Ijazah Rismon Palsu, Tesis hingga Transkrip Nilai Janggal
Berikut ini adalah 4 alasan Rony Teguh, Peneliti Jepang, menuding ijazah Rismon Sianipar palsu. Ia menyoroti tesis hingga transkrip nilai
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Ada empat kejanggalan yang disampaikan Rony Teguh, Peneliti Sistem Informasi dari Hokaido Jepang, terkait latar belakang pendidikan Ahli Digital Forensik, Rismon Sianipar, yang menuduh ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) palsu.
Diketahui, Rismon Sianipar mengaku dirinya merupakan lulusan Yamaguchi Daigaku, atau Universitas Yamaguchi, Jepang.
Pengakuan Rismon Sianipar kemudian memantik atensi Rony Teguh, yang kemudian mengecek langsung ke Yamaguchi University.
Sayangnya, ijazah Rismon Sianipar tak ditemukan.
Menurut Rony, biasanya mahasiswa yang mendapat beasiswa di Jepang mengajukan program study B1, Master dan Doctoral.
Nantinya, pihak kampus di Jepang akan menguji mahasiswa tersebut, apakah mampu atau tidak dalam menempuh pendidikan.
"Biasanya kalau ada ketidakmampuan, maka grade kita diturunkan, kita masuk dulu ke riset student," kata Rony dikutip SURYA.CO.ID dari Crispy Channel.
Cuma Penulis ke-4
Selain terkait ijazah, Rony Teguh juga mengaku menemukan prosiding milik Rismon Sianipar yang ditulis pada 2006 silam.
Prosiding merupakan kumpulan makalah atau artikel dari seminar, konferensi, atau pertemuan ilmiah lainnya.
"Orang ini atau penuduh ini memiliki hanya satu prosiding. Prodising itu tingkat kasta terendah dalam sebuah penelitian karena dia hanya menampilkan data baru yang belum bisa dijadikan paper utama," jelasnya.
Kejanggalan lain adalah peran Rismon Sianipar sebagai penulis nomor empat dalam makalah tersebut.
"Biasanya penulis ke 4 itu penulis pembantu. Hanya bantu, kadang ngedit, yang menjadi penulis utama The First Outers itu penulis utamanya."
"Dia bekerja dari analisis, menulis, memverifikasi sampai disodorkan ke profesornya," katanya.
Tesis Tak Ada
Baca juga: Rekam Jejak Rony Teguh Peneliti di Jepang yang Tuding Ijazah Rismon Sianipar Palsu, Alumnus Hokkaido
Kejanggalan lain tampak dari tesis milik Rismon yang tidak ditemukan di Yamaguchi University.
"Saya juga melihat ini ada kecurigaan, bukan hanya curiga tapi sudah dipastikan 100 persen. Saya cek ke Yamadai, Yamaguchi Daigaku universitas di Yamaguchi."
"Saya tulis dalam bahasa Jepang bahwa yang bersangkutan tesis dengan master yang tertulis di CV itu tidak ada," katanya.
Menurutnya sistem di Jepang akan memeriksa ke semua jaringan.
"Di Jepang itu sewaktu dia menerima informasi dia mengevaluasinya bertingkat. Dia cek ke fakultas bahkan departemen jurusannya, dan itu tidak ditemukan sama sekali," kata Rony Teguh.
Ijazah Asli Pakai Dua Bahasa
Ia bahkan tertawa ketika membahas ijazah Rismon yang diklaim berasal dari Yamaguchi Jepang.
"Ijazahnya ini," kata Rony sambil tertawa.
Dia menerangkan ijazah Jepang dikeluarkan dalam dua bahasa, Kanji dan Bahasa Inggris.
"Jadi kalau ngedit yang Bahasa Inggris-nya aja yang nipu-nipu lah. Tapi kalau kanjinya punya presisi dan otentikasi sangat sulit dilakukan modifikasi dan mereka punya standar untuk pengecekan," katanya.
Rismon Sianipar memang sudah menunjukan ijazah Jepang lewat live di kanal Youtube Balige Academy.
Saat itu dia mengklaim ijazah miliknya asli karena dicap basah.
"Dicap basah katanya kemarin, cuma kertasnya warna putih. Kertas di Yamaguchi itu warna kuning," katanya.
Format Transkrip Nilai Berbeda
Rismon juga sempat menunjukan transkrip nilai yang ia peroleh.
"Transkrip yang asli untuk seluruh unversitas itu biasanya ada kolomnya."
"Ada nama, tempat tanggal lahir, nomor mahasiswanya, ada sabujek kornya yang diambil. Sebelahnya tahun yang diambil, di sebelahnya ada nilainya. Baru dicap di bawah," katanya.
Sedangkan milik Rismon, Rony merasa aneh.
"Nah, yang kemarin itu agak aneh sedikit saya melihat karena tidak sama dengan transkrip nilai biasa kami gunakan. Nah, itu yang tahun dulu juga sama formatnya," katanya.
Josua Sinambela Turut Ragukan Ijazah Rismon
Sebelumnya, pakar di bidang siber dan forensik digital, Josua Sinambela juga meragukan keaslian ijazah S2 dan S3 Rismon Sianipar dari Yamaguchi University.
Josua juga turut meragukan keahlian Rismon yang mengklaim sebagai ahli digital forensik.
Sebab sepengetahuan dia, Rismon juga baru ditunjuk sebagai ahli dalam sebuah persidangan oleh pihak kuasa hukum. Salah satunya terkait kasus Vina Cirebon.
"Yang menarik sebenarnya teman-teman dari Vina itu lebih dahulu menghubungi saya sebelum Rismon. Artinya sebenarnya mereka juga lebih percaya saya. Tapi saya tolak," katanya.
Josua juga mengklaim dokumen berupa foto dan video skripsi Jokowi yang menjadi bahan analisis Rismon Sianipar ternyata miliknya.
Dokumen tersebut sempat dikirim Josua kepada Rismon lewat WhatsApp saat berupaya mengajak diskusi dan meluruskan hasil analisis Rismon yang keliru.
Namun sayangnya, kata Josua, dokumen itu justru dimanfaatkan Rismon untuk menguatkan asumsi-asumsi liar bahwa skripsi dan ijazah Jokowi palsu.
"Video dan foto inilah yang disalahgunakan dia untuk menguatkan asumsi-asumsinya," ujar Josua seraya menunjukkan bukti kiriman foto dan video skripsi Jokowi kepada Rismon.
Menurut Josua skripsi Jokowi yang dikritisi Rismon Sianipar sebenarnya memiliki kesesuaian dengan skripsi milik mahasiswa lain angkatan 1985 di Fakultas Kehutanan UGM.
Kesimpulan itu dia peroleh berdasar hasil pengecekan langsung terhadap skripsi Jokowi dan teman seangkatannya yang diperoleh dari perpustakaan UGM.
“Kalau pakai logika Rismon, berarti skripsi mahasiswa lain juga palsu dong? Padahal faktanya, dulu tanda tangan tidak menjadi syarat yudisium, dan banyak mahasiswa hanya mencetak skripsi formal untuk keperluan wisuda, bukan sebagai bukti utama kelulusan,” ungkap Josua.
Josua juga menyoroti pendekatan metodologis Rismon yang dinilai tidak sesuai standar kajian ilmiah.
“Dia bilang sudah melakukan penelitian, tapi bahan analisisnya malah dari foto dan video yang saya kirimkan. Peneliti mana yang pakai data orang lain tanpa verifikasi langsung?"ujarnya.
Selain itu, Josua juga membeberkan bukti bahwa font Times New Roman yang dijadikan salah satu landasan Rismon menuding skripsi Jokowi palsu itu sebenarnya juga digunakan dalam skripsi teman-teman Jokowi lainnya di angkatan 1985.
Kesesuaian lainnya, menurut Josua, skripsi Jokowi dan teman seangkatannya itu juga dijilid di tempat percetakan yang sama bernama Perdana.
Skripsi yang dijilidkan di percetakan Perdana itu, kata dia, menggunakan font yang sama pada halaman depan atau judul hingga halaman pengesahan. Sedang isi skripsi semua menggunakan mesin tik.
"Dia (Rismon) nggak punya kesempatan untuk mendokumentasi seperti yang saya lakukan,"ujarnya.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
berita viral
Rismon Sianipar
Rony Teguh
SURYA.co.id
Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
surabaya.tribunnews.com
Ijazah Rismon Sianipar Palsu
ijazah Jokowi
Besaran Insentif Pak Zuhdi Guru di Demak yang Didenda Wali Murid Rp 25 Juta, Dibayar Triwulan |
![]() |
---|
Tragedi di Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Keberadaan Gubernur Jawa Barat Disorot Usai Peristiwa Maut |
![]() |
---|
Farel Prayoga Pilih Fokus Berkarier Lewat Lagu, Ogah Tampil di TV karena Diminta Jual Kesedihan |
![]() |
---|
Jokowi Minta Pemeriksaan Kasus Ijazah Palsu Pindah di Polresta Solo, Yakub Hasibuan: Sesuai Prosedur |
![]() |
---|
Rekan Kerja Yakini Pembunuhan Berencana,”Saya Tak Percaya Mas Arya Daru Bunuh Diri” |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.