Banjir Gresik

Banjir Kali Lamong di Gresik Surut, Warga Minta Pengerukan dan Pembuatan Tanggul yang Tinggi

Banjir Gresik dari luapan Sungai Kali Lamong berangsur surut, pada Rabu (11/6/2025).

Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
willy abraham/surya.co.id
SURUT - Suasana terkini Jalan Raya Benjeng Gresik pada Rabu (11/6/2025). Banjir Gresik dari luapan Sungai Kali Lamong di Jalan Raya Benjeng sudah surut. 

SURYA.co.id | GRESIK - Banjir Gresik dari luapan Sungai Kali Lamong berangsur surut, pada Rabu (11/6/2025).

Wilayah Kecamatan Benjeng yang selasa kemarin cukup terdampak, kini sudah kering, dan aktivitas warga kembali normal, serta jalan raya Benjeng penghubung Gresik menuju Mojokerto dan Lamongan sudah kembali dibuka.

Jalan raya di Morowudi dan Dadapkuning masih tergenang, ketinggian air kurang lebih 10 centimeter.

Akses jalan tetap dibuka, Bus Transjatim Gresik–Mojokerto kembali mengaspal, kemarin sempat dialihkan lewat Ngasin dan Metatu.

Pantauan di lapangan, warga di Benjeng kembali beraktivitas, seperti di jalan raya Benjeng masuk desa Munggugianti.

Warung makan Mungguasih yang berada persis di pinggir jalan raya kembali buka.

Para pembeli berdatangan. Pemandangan ini berbeda dengan hari selasa kemarin, di mana akses jalan terputus, kendaraan roda dua tidak berani melintas karena tingginya air mencapai 60 sentimeter.

Banjir yang masuk wilayah Benjeng terjadi sejak Senin malam, kurang dari sehari, Selasa petang banjir mulai surut aktivitas warga bisa kembali normal.

Para pedagang UMKM yang banyak berjualan di pinggir jalan raya Benjeng.

Andre pemilik warung Mungguasih mengatakan, setiap tahun selalu terjadi banjir luapan Kali Lamong, setiap kali air datang masuk wilayah Balongpanggang, dia langsung menaikkan barang-barang ke atas lemari.

“Karena banjir ekonomi warga lumpuh, tidak ada kegiatan, pembeli tidak datang karena jalannya terendam banjir, alhamdulilah sejak kemarin malam sudah surut, hari ini sudah bisa aktivitas kembali,” kata Andre.

Menurutnya, banjir Kali Lamong ini disebabkan oleh kondisi sungai yang tidak terlalu besar, sehingga ketika kiriman air dari wilayah hulu datang, selalu meluber dan membanjiri rumah warga. Terutama di wilayah yang dilintasi Kali Lamong.

Bapak dua anak ini berharap, Pemerintah bisa melakukan langkah cepat.

“Harapannya segera melakukan pengerukan, membuat tanggul di kiri dan kanan sungai, dibuat setinggi mungkinlah, agar tidak meluber airnya itu,” terang Andre.

Sebelumnya, Pujiati salah satu warga Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng saat ditemui selasa kemarin, mengatakan, air datang pada Selasa (10/6/2025) dinihari pukul 01.00 Wib.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved