Berita Viral

Rezeki Nomplok Siswa SMK yang Gadai HP Demi Ikut Ujian, Diangkat Jadi Adik Kapolres Rokan Hulu

RL, siswa SMK Negeri 1 Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu, yang menggadaikan ponselnya agar bisa mengikuti ujian kenaikan kelas, mendapat rezeki

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Dok. Koramil 02/Rambah / Dok. Kapolres Rohul
GADAI PONSEL - (kanan) Siswa SMK Negeri 1 Bangun Purba, RL dan keluarganya saat dikunjungi Babinsa Koramil 02/Rambah, Serda Dedy Novery Samosir, di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Rabu (4/6/2025). (kiri) Kapolres Rohul, AKBP Emil Eka Putra menemui RL di rumahnya di Kecamatan Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Selasa (3/6/2025) 

SURYA.CO.ID - RL, siswa SMK Negeri 1 Bangun Purba, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), yang menggadaikan ponselnya agar bisa membayar dan mengikuti ujian kenaikan kelas, ketiban rezeki nomplok.

Setelah videonya viral, RL mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. 

Kapolres Rokan Hulu, AKBP Emil Eka Putra, menjadi salah satu pihak yang memberi perhatian khusus. Emil mengangkat RL, seorang anak yatim, menjadi adik angkatnya.

"Ya, RL jadi adik angkat saya. Ini sebagai kepedulian kami terhadap RL dan pendidikannya," kata Emil dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Ia pun sudah mengunjungi rumah RL di Desa Bangun Purba Timur Jaya, Kecamatan Bangun Purba, Rohul.

Dalam kunjungan tersebut, ibu RL, Mariatun (58), menceritakan kondisi putranya yang terpaksa menggadaikan ponsel seharga Rp 100.000 untuk membayar uang praktik sebesar Rp 240.000.

Mariatun mengaku tak memiliki uang untuk menutup biaya tersebut sehingga RL mencari cara agar tetap bisa ikut ujian praktik.

Emil mengaku prihatin dan menyatakan komitmennya untuk membantu RL agar tetap bisa melanjutkan sekolah.

"Ke depannya, insyaallah kami akan membantu kebutuhan sekolahnya RL. Kami bantu sesuai kemampuan dan kewenangan. Kami harap, RL terus semangat bersekolah," ujar Emil.

Selain AKBP Emil, RL juga mendapat bantuan dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) Koramil 02/Rambah, Kodim 0313/KPR.

Melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02/Rambah, Serda Dedy Novery Samosir, TNI memberikan bantuan sembako dan sejumlah uang.

"Hari ini, saya melaksanakan kegiatan komunikasi sosial dengan mengunjungi siswa RL di rumahnya."

"Saya menyampaikan kepada RL agar tetap bersemangat untuk belajar di sekolah," ujar Dedy.

Baca juga: Kekayaan AKBP Emil Eka Putra, Kapolres Rokan Hulu yang Lunasi Sekolah Siswa SMK Gadai HP demi Ujian

Kedatangan Serda Dedy disambut baik oleh RL dan ibunya, Mariatun (58).

Mariatun pun menceritakan apa yang dialami oleh anaknya.

SISWA GADAI HP - Pihak sekolah memberikan klarifikasi terkait seorang siswa yang yak bisa ikut ujian karena belum bayar uang praktek, di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Senin (2/6/2025).
Kapolres Rokan Hulu, AKBP Emil Eka Putra
SISWA GADAI HP - Pihak sekolah memberikan klarifikasi terkait seorang siswa yang yak bisa ikut ujian karena belum bayar uang praktek, di Kabupaten Rokan Hulu, Riau, Senin (2/6/2025). Kapolres Rokan Hulu, AKBP Emil Eka Putra (Kolase Dok. SMKN 1 Bangun Purba/Instagram)

"Pagi itu (Senin) anak saya datang meminta bayar uang praktik. Kebetulan saat itu saya tidak ada memegang uang," akui Mariatun.

Setelah itu, RL diam-diam pergi menggadaikan handphone-nya seharga Rp 100.000 dan kembali lagi ke sekolah untuk mencicil uang praktik.

Kisah RL pun viral. RL akhirnya diperbolehkan mengikuti ujian.

Guru sekolah juga sudah datang menemui RL dan keluarganya dan menyampaikan permohonan maaf.

Pihak keluarga dan guru sudah saling memaafkan atas kejadian itu.

"Kemarin gurunya sudah datang, kami sudah saling memaafkan," sebut Mariatun.

Serda Dedy merasa sedih dan prihatin mendengar cerita ibu RL.

Kendati demikian, Dedy memberikan motivasi kepada RL agar tetap semangat sekolah.

"Saya berpesan kepada RL, tetap semangat sekolah dan rajin belajar, biar kelak menjadi orang sukses dan dapat membahagiakan orangtua," sebut Dedy.

Baca juga: Tak Bisa Ikut Ujian Karena Belum Bayar Uang Praktik, Siswa SMK Gadai HP, Kepsek Langsung Dicopot

Pihak Sekolah Membantah

Sementara sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Bangun Purba, Habibi, membantah bahwa siswa dilarang ujian karena belum membayar uang praktik. 

"Kami mau memberikan klarifikasi kepada media. Sekolah tidak pernah menyuruh siswa yang belum menyelesaikan administrasinya untuk pulang," jelas Habibi. 

Namun klarifikasi tersebut tidak menghentikan langkah tegas dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau. 

Kepala Sekolah Dicopot 

Menanggapi berita tersebut, Dinas Pendidikan Riau langsung bertindak tegas dengan mencopot Habibi dari jabatannya. 

Plt Kepala Dinas Pendidikan Riau, Erisman Yahya, menekankan bahwa sekolah tidak boleh melakukan pungutan kepada siswa. 

"Sekolah sudah mendapat bantuan, kenapa masih membebani siswa? Jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini," tegas Erisman. 

Pihak Dinas juga mengirimkan tim khusus ke Rohul untuk menyelidiki kasus RL secara langsung.

Sementara di tempat lain, seorang siswi harus sekolah sambil mengasuh adik bayinya.

Seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Eregi, Kabupaten Yalimo, Papua Pegunungan, mengalami nasib memilukan.

Di usia yang masih sangat muda, siswi SMP kelas 7 yang diketahui bernama Vivin ini harus sekolah sembari mengasuh adiknya yang masih berusia setahun. 

Setiap hari, Vivin mengajak adiknya ke dalam kelas. Dia pun harus memangku sang adik sepanjang jam pelajaran berlangsung. 

Meski harus mengurus adiknya, Vivin tetap fokus pada pelajaran.

Kisah Vivin kali pertama dibagikan gurunya, Ardiansyah, 

Momen menyentuh ini terekam kamera seorang guru bernama Ardiansyah, melalui akun TikTok pribadinya.

Ardiansyah menceritakan, Vivin terpaksa membawa adiknya ke sekolah sejak sang ibu, Via, meninggal dunia. 

Via menjadi korban banjir beberapa bulan lalu. Ia hanyut terbawa arus dan tak tertolong. 

Sejak itu, Vivin tak punya pilihan selain membawa adik bayinya ke sekolah setiap hari. 

"Namanya Vivin, siswa saya kelas 7. Sejak ibunya meninggal karena hanyut terbawa air banjir, dia harus membagi waktu antara sekolah dan menjaga adiknya yang masih berusia sekitar 1 tahun," ungkap Ardiansyah.

Baca juga: Kisah Perjuangan Vivin, Asuh Adik Berusia 1 Tahun Sambil Sekolah Setelah Ibunya Meninggal Dunia

Para guru pun mengaku terenyuh melihat perjuangan Vivin. 

Ardiansyah mengaku sangat kehilangan sosok ibunda Vivin yang selama ini dikenal baik hati terhadap guru-guru. 

"Sedih rasanya, ibunya sangat baik kepada kami," kenang Ardiansyah. 

Ia pun memberikan semangat kepada Vivin. Ia paham betul jika siswinya itu kadang mengantuk di kelas. 

Ardiansyah menduga Vivin harus begadang setiap malam untuk menjaga adiknya. 

"Yang sabar ya, Nak. Bapak guru mengerti, mungkin setiap malam kamu begadang menjaga adikmu yang masih butuh kasih sayang seorang ibu," tulis Ardiansyah. 

Kisah pilu Vivin sontak menyita perhatian netizen. 

Banyak yang menaruh simpati dan ingin mengulurkan bantuan. 

Di balik kisah ini, Ardiansyah juga mengungkap kondisi keluarga Vivin. Ternyata Vivin adalah anak dari tujuh bersaudara. 

"Lima anak tinggal bersama bapaknya, termasuk Vivin dan adiknya yang paling kecil. Dua lainnya ikut keluarga," jelas Ardiansyah. 

Sang ayah disebut masih terpukul usai kehilangan istri, dan kesulitan untuk melepas anak-anaknya diasuh orang lain.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved