Longsor Merusak Bau Jalan JLS Pantai Klatak Tulungagung, Juga Ancam Jalur Wisata ke Trenggalek

Sayangnya aliran air ini kemudian berbelok, mengikis tanggul yang sudah kehilangan beton plat hingga tembus ke tebing

Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
surya/david yohanes
KERUSAKAN BAHU JALAN - Kerusakan saluran air dan bahu jalan di Jalur Lintas Selatan (JLS) Pantai Klatak Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Kamis (5/6/2025). Kerusakan terjadi karena ada longsor yang menutup saluran pembuangan. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Longsor yang terjadi pada tebing di Jalur Lintas Selatan (JLS) Pantai Klatak, Kabupaten Tulungagung termasuk serius. Selain merusak sejumlah rumah warga di bawahnya, guguran longsor juga merusak parit JLS dan bahu jalan.

Hanya beberapa centimeter kerusakan pada bahu jalan ini yang mengarah ke badan jalan.  Akses ini sangat vital karena menjadi jalur wisata ke pantai-pantai di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. 

Kerusakan ini terjadi di kiri jalan, dari Pantai Gemah ke arah wilayah Trenggalek, tepat setelah jalan masuk Pantai Klatak. Akibatnya, truk-truk ukuran besar berusaha melaju lebih ke kanan untuk menghindari longsor susulan. 

Pantauan di lapangan, longsor ini dipicu debit air dari dataran tinggi JLS yang sangat deras, dalam volume yang jauh lebih besar dari kondisi normal.

Kemudian arus air menggerus lapisan tanah di bawah beton plat parit JLS. Kencangnya arus membuat beton plat parit terlepas ikut terbawa air. 
 
Sayangnya aliran air ini kemudian berbelok, mengikis tanggul yang sudah kehilangan beton plat hingga tembus ke tebing. Tebing yang dibuat dari tailing proyek ini kemudian longsor, menimpa sekurangnya 5 rumah warga. 

Longsor membawa material berupa bebatuan ukuran besar, rata-rata 15-20 centimeter dan lebih besar lagi. Saat ditelusuri ke arah hulu, aliran air yang besar ini dipicu tersumbatnya saluran pembuangan utama ke arah laut.

Lokasi ini berada pada air terjun kecil di JLS, sebelum deretan warung milik warga.  Di titik ini sebenarnya ada saluran air yang mengalirkan debit air terjun ini langsung ke laut. 

Namun longsor menutup saluran ini, sehingga air mengalir ke arah Pantai Klatak. Air dari arah pegunungan yang masuk ke air terjun mengalir sangat deras, meski sudah lebih dari 12 jam sejak hujan deras.

"Perkaranya memang sepele, saluran itu tertutup longsor sehingga airnya mengalir turun, terus jadi longsor," ucap Suyitno (41), warga yang rumahnya rusak parah. 

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.6 Provinsi Jatim, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali Kementerian Pekerjaan Umum, I Made Budiana mengatakan, kejadian longsor ada di Lot 6 STA 14.100. 

Kejadian ini dipicu longsor di STA 14.600 yang menyumbat box culvert, sehingga semua air masuk ke saluran dan badan jalan. Air kemudian menggerus tanah dan saluran. "Sekarang kami sudah kerahkan eskavator, sumbatan dan saluran sudah dibersihkan," jelas Budiana.
 
Ia menambahkan, kejadian ini dipicu bencana alam dan sudah diusulkan untuk penanganannya.  Anggaran penanganan akan digunakan untuk memulihkan saluran yang mengalmi kerusakan. ****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved