Pemkab Bojonegoro Luncurkan Layanan Kesehatan Berbasis Digital Terintegrasi, Akses Mudah dan Gratis

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan resmi meluncurkan sejumlah program layanan kesehatan berbasis digital

Foto Istimewa Pemkab Bojonegoro
LAYANAN KESEHATAN TERPADU - Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono saat meluncurkan sejumlah program layanan kesehatan berbasis digital yang terintegrasi, cepat, tepat, dan terpadu. 

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Kesehatan resmi meluncurkan sejumlah program layanan kesehatan berbasis digital yang terintegrasi, cepat, tepat, dan terpadu. 

Peluncuran ini menjadi bagian dari program quick win 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati dalam bidang kesehatan masyarakat.

Bertempat di Puskesmas Balen, Rabu (28/5/2025), dalam peresmian ini juga diperkenalkan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang tersedia di seluruh Puskesmas dan klinik di Kabupaten Bojonegoro.

Selain CKG, turut diperkenalkan inovasi layanan digital lainnya, yaitu Program SATELIT (Saluran Telemedicine Terintegrasi Puskesmas), WASIAT (WhatsApp Integrasi Antrian Rumah Sakit), integrasi layanan gawat darurat PSC 119, serta pemanfaatan aplikasi Satu Sehat Mobile untuk mengakses layanan CKG secara digital.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan bahwa digitalisasi layanan kesehatan menjadi salah satu prioritas utama daerah. 

“Kami berkomitmen meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang mudah, cepat, dan terintegrasi demi memberikan kepuasan kepada masyarakat,” ujar Wahono.

Saat ini, kata Wahono angka harapan hidup di Bojonegoro telah mencapai 74,91 tahun. Untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian tersebut, Pemkab Bojonegoro menjalin kerja sama dengan RSCM Jakarta dan Pemkab Tulungagung guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo. 

"Dari yang semula rumah sakit kelas B menjadi kelas A atau menjadi rumah sakit rujukan," tegasnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Ninik Susmiati, menyampaikan bahwa transformasi layanan ini merupakan bentuk nyata pembangunan sumber daya manusia, sesuai amanat Permenkes Nomor 17 Tahun 2023. 

“Kabupaten Bojonegoro saat ini masuk lima besar kabupaten dengan pembangunan SDM terbaik di Jawa Timur,” ujarnya.

Ninik menjelaskan, empat layanan digital kesehatan yang diluncurkan akan menjangkau seluruh lapisan masyarakat. 

Di antaranya platform digital yang diberinama SATELIT (saluran telemedicine terintegrasi puskesmas) yang telah terhubung dengan 35 Puskesmas. Kemudian, WASIAT (WhatsApp integrasi antrian rumah sakit) untuk pendaftaran rumah sakit lewat WhatsApp di nomor 0821-6005-0066.

Lalu, layanan kedaruratan PSC 119 yang terintegrasi dengan BPBD dan Damkar untuk keadaan darurat, serta Satu Sehat Mobile untuk akses layanan CKG.

Menurutnya, program CKG sendiri sudah berjalan sejak Februari 2025 dan terbuka untuk semua kelompok umur. Namun, dari target 36 persen penduduk, baru 4.264 warga yang memanfaatkannya. Untuk meningkatkan partisipasi, Bupati mengimbau seluruh ASN menjadi teladan dengan ikut serta dalam program ini.

“CKG adalah bentuk layanan preventif dan deteksi dini penyakit menular seperti TBC. Ini merupakan kado dari pemerintah untuk masyarakat Bojonegoro agar hidup lebih sehat,” tambah Ninik.

Dalam acara tersebut, Bupati, Wakil Bupati, dan Wakil Ketua DPRD Bojonegoro Mitroatin turut melakukan pemeriksaan kesehatan bersama masyarakat. Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan pengobatan bagi penderita TBC di Kecamatan Balen.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved