Kader Lingkungan Kampung Edukasi Sampah Sekardangan Sidoarjo Ditempa untuk Jadi Akar Perubahan

Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo menggelar program Pembekalan dan Pengembangan Kompetensi Kader Lingkungan di DeDurian Park Jombang

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Kampung Edukasi Sampah
AKAR PERUBAHAN - Para peserta pembekalan dan peningkatan kompetensi kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo yang digelar di Jombang. Mereka ditargetkan menjadi akar perubahan untuk menjaga bumi. 

SURYA.co.id | SURABAYA — Kampung Edukasi Sampah (KES), gerakan komunitas berbasis warga dari RT/RW 23/07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo, menggelar program Pembekalan dan Pengembangan Kompetensi Kader Lingkungan di Kampus Alam dan Kebun Riset DeDurian Park, Wonosalam, Jombang, Sabtu–Minggu, 24–25 Mei 2025.

Melalui kegiatan bertajuk 'Menjadi Akar Perubahan, Bersama Menjaga Bumi', Kampung Edukasi Sampah kembali mengokohkan komitmennya dalam mencetak pelopor lingkungan.

“Kami ingin kader tak hanya menyerukan buang sampah pada tempatnya, tetapi juga mampu membangkitkan kesadaran kolektif bahwa bumi ini warisan yang harus dijaga bersama, dimulai dari hati yang menyala,” kata Edi Priyanto, pegiat lingkungan sekaligus inisiator Kampung Edukasi Sampah, Jumat (30/5/2025).

Sebanyak 30 peserta yang terdiri atas 15 Kader Senior dan 15 Kader Muda Lingkungan mengikuti pelatihan intensif selama dua hari.

Mereka tak hanya belajar tentang isu lingkungan, tetapi juga ditempa dalam hal karakter kepemimpinan, semangat kolaborasi lintas generasi, hingga metode komunikasi yang partisipatif.

"Materi pelatihan meliputi penguatan visi dan misi kader lingkungan, integrasi dengan Sustainable Development Goals (SDGs), teknik edukasi kreatif, serta pembekalan kaderisasi," ujarnya.

Disisipkan pula sesi motivasi dan refleksi yang menggugah kesadaran personal setiap kader akan peran strategisnya dalam menjaga bumi.

Salah satu momen paling mengharukan terjadi saat sesi Api Unggun dan Sharing Perjalanan, di mana para kader saling berbagi cerita perjuangan, titik lelah, serta mimpi-mimpi tentang bumi yang lebih layak untuk generasi mendatang.

Di tengah hawa dingin Wonosalam, cahaya obor menjadi simbol semangat yang tak boleh padam bahwa setiap kader adalah nyala kecil yang mampu menerangi sekitarnya.

Hari kedua kegiatan dibuka dengan sesi hiking ringan menuju kawasan hutan kaki Gunung Anjasmoro.

Langkah kaki yang menyusuri jalan setapak, diiringi gemericik embun dan kicau burung, menjadi ruang renung yang otentik tentang pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam.

"Kegiatan kemudian ditutup dengan sesi team building, yang dirancang untuk mempererat kekompakan kader senior dan kader muda dalam kerja-kerja sosial di komunitas masing-masing," ucapnya.

Edi Priyanto menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda tahunan, tetapi wujud nyata dari investasi sosial jangka panjang.

“Kami tidak sedang mencari kader paling pintar, tapi mereka yang paling peduli dan siap bergerak. Perubahan tidak butuh panggung besar, cukup hati yang teguh dan langkah yang konsisten," terang Edi.

Kegiatan ini kembali mengukuhkan bahwa transformasi besar tak selalu dimulai dari ruang megah atau forum elite.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved