Idul Adha 2025
Contoh Teks Khutbah Hari Raya Idul Adha 2025 atau 10 Dzulhijjah 1446 Hijriyah
Siti Hajar, ibu dari Nabi Ismail AS, menerima ujian maha berat. Ia harus merelakan anaknya untuk disembelih oleh suaminya sendiri, Nabi Ibrahim AS
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Menjelang Hari Raya Idul Adha 2025, banyak umat Islam mulai mencari inspirasi untuk mengisi momen suci ini dengan ibadah yang bermakna. Salah satu bentuknya adalah menyampaikan khutbah yang menggugah dan penuh pelajaran. Berikut contoh khutbah Hari Raya Idul Adha 2023 yang mengangkat tema luar biasa: kesabaran Siti Hajar.
Dalam khutbah Idul Adha 2023 yang dilansir dari laman islam.nu.or.id, terdapat pembahasan mendalam tentang bagaimana umat Islam bisa belajar keteguhan hati dari sosok Siti Hajar. Kisah ini sangat relevan untuk disampaikan kembali saat Hari Raya Idul Adha 2025, terutama karena nilai-nilai sabar dan tawakal menjadi inti dari perayaan tersebut.
Siti Hajar, ibu dari Nabi Ismail AS, menerima ujian maha berat. Ia harus merelakan anaknya untuk disembelih oleh suaminya sendiri, Nabi Ibrahim AS, demi menjalankan perintah Allah SWT. Kisah ini bukan hanya menggetarkan hati, tapi juga menyadarkan kita akan makna pengorbanan sejati di momen Idul Adha 2025 ini.
Tak hanya menjadi inspirasi dalam khutbah, perjuangan Siti Hajar juga menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual ibadah haji. Ia mengajarkan tentang perjuangan, cinta seorang ibu, dan keteguhan iman yang layak direnungkan kembali dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 2025.
Teks Khutbah Hari Raya Idul Adha 2025
Khutbah I
اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ. لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِذَبْحِ الْأُضْحِيَّةِ. وَبَلَغَنَا إِلَى هٰذَا الْيَوْمِ مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ ذُوْ رَحْمَةٍ وَاسِعَةٍ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ تُرْجَى مِنْهُ الشَّفَاعَةُ. أَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الرَّحْمَةِ, وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ ذَوِي الْعُقُوْلِ السَّلِيْمَةِ. صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. اَللهُ أَكْبَرُ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْ مَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى اللهُ عَنْهُ وَحَذَّرَ
Jamaah yang dimuliakan Allah swt,
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah swt yang telah memberikan nikmat iman, islam, dan sehat wal afiat sehingga kita dapat melaksanakan shalat Idul Adha pada pagi hari ini.
Shalawat dan salam, mari kita haturkan kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada keluarganya, dan sahabatnya. Semoga, kita semua selaku umatnya mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat nanti. Amin ya Rabbal alamin.
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah swt,
Saat ini, kita memasuki puncak dari 10 hari yang istimewa, hari yang bahkan dijadikan sumpah Allah swt dalam Al-Qur’an surat al-Fajr: "Wal fajr, wa layalin ‘asyr, demi waktu fajar, demi malam yang sepuluh". Para ulama menafsirkan bahwa maksud malam yang sepuluh adalah 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Dan puncaknya adalah hari ini, hari raya Idul Adha. Satu hari yang memiliki sejarah penting dalam perjalanan hidup manusia. Di hari ini, Nabi Ibrahim as melaksanakan perintah Allah swt untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail as yang saat itu masih belia.
Berbicara dua Nabi tersebut, kita tidak dapat memisahkan dengan istri atau ibunya. Perempuan yang bertaruh nyawa penuh pengorbanan untuk sang putranya. Kita dapat memetik pelajaran penting dari ibu tersebut. Ibu itu bernama Hajar, perempuan yang kaya akan kesabaran. Di saat putra yang dilahirkannya masih kecil, ia ditinggalkan berdua saja bersamanya di sebuah lembah yang tandus, tanpa ada tetumbuhan di atasnya. Kisah ini terekam dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 37:
رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ
Artinya, “Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Lembah yang dimaksud pada ayat tersebut adalah Kota Suci Makkah, sebagaimana dijelaskan Imam Ibnu Jarir al-Thabari dalam kitab tafsirnya.
Idul Adha 2025, Warga Dua Desa di Pasuruan Ini Terima Penyaluran 1,3 Ton Daging Kurban |
![]() |
---|
Idul Adha 2025, Nilai Transaksi Hewan Kurban di Kabupaten Blitar Capai Rp 99,2 Miliar |
![]() |
---|
Idul Adha 2025, Ponpes Wahid Hasyim Pasuruan Bagikan Daging Kurban untuk 1.500 Penerima |
![]() |
---|
DLU Kurban 72 Ekor Sapi, Anggota Komisi VII DPR RI Beri Apresiasi |
![]() |
---|
Libur Hari Raya Idul Adha 2025, Penumpang Terminal Patria Kota Blitar Naik 25 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.