Pemkot Surabaya Usulkan Lahan 4,2 Hektare untuk Bangun Sekolah Rakyat

Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat, sebagai bagian dari program pemerintah pusat. 

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Pemkot Surabaya
EKOLAH RAKYAT - Unesa Kampus II Lidah Wetan, siap menjadi Sekolah Rakyat tingkat SMA di Surabaya, yang menerima siswa baru pada Juni 2025 mendatang. Selain melalui sejumlah asrama yang saat ini sudah ada, Pemkot Surabaya juga berencana menyiapkan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan Surabaya Utara. 

"Saat ini, sudah diusulkan kepada Pemerintah Pusat," katanya.

Sekalipun Sekolah Rakyat belum berdiri di Surabaya, pemkot  mulai mengadopsi pola pendidikan tersebut ke dalam program di Kota Pahlawan saat ini. 

Di antaranya, siswa SD dan SMP berada di UPTD Kampung Anak Negeri Jalan Wonorejo Timur, untuk jenjang SMA di kawasan Unesa Kampus II Lidah Wetan serta jenjang perguruan tinggi "Omah Ilmu Arek Suroboyo" di wilayah Kalijudan.

Selain wilayah asrama yang berbeda-beda, konsep Sekolah Rakyat di Surabaya pada tahap awal juga masih menggunakan sekolah formal sebagai tempat pendidikan. 

"Kami mencari pola yang mirip dengan Sekolah Rakyat. Nanti akan tinggal di Kampung Anak Negeri, hanya saja sekolahnya bergabung dengan (sekolah) formal," ulas Anna.

Untuk SD dan SMP, total siswa yang mengikuti pendidikan ini mencapai 150 anak. Sedangkan untuk SMA, pihak pemkot akan berkolaborasi dengan Universitas Negeri Surabaya

"Pemkot Surabaya akan kolaborasi dengan Unesa. Jadi akan ada asrama di Unesa. Siswa yang masuk ke sekolah itu adalah anak-anak Surabaya," beber Anna.

Peserta Sekolah Rakyat, merupakan warga kurang mampu yang diambil berdasarkan data keluarga rentan ekonomi dari Desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Data nama-nama calon siswa ini sudah ada," katanya.

Sedangkan untuk perguruan tinggi, Pemkot Surabaya juga akan kembali menyesuaikan pada program yang sudah berjalan selama ini. 

Sebelumnya, Pemkot Surabaya telah membiayai sekitar 3.800 anak Surabaya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi lewat program Satu Keluarga, Satu Sarjana dengan total anggaran mencapai mencapai Rp1 83 miliar.

Apabila seluruh fasilitas Sekolah Rakyat selesai dikerjakan, maka siswa yang saat ini tinggal di beberapa asrama akan disatukan di gedung baru. 

"Artinya, kami nggak diam. Pada proses perencanaan saat ini kami belajar (pengelolaan Sekolah Rakyat)," tegas Anna.

"Kalau (Sekolah Rakyat) sudah jadi, akan pindah ke sana. Namun, kami harus sudah siap sejak awal. Sehingga, sehingga kalau kemudian sudah disetujui pemerintah pusat, kami sudah bisa melaksanakan dengan baik," tandasnya.

Wakil Rektor I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dr Martadi, mengapresiasi rencana besar Pemkot Surabaya tersebut. 

Halaman
123
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved