Pemkot Surabaya Usulkan Lahan 4,2 Hektare untuk Bangun Sekolah Rakyat
Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat, sebagai bagian dari program pemerintah pusat.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
"Saat ini, sudah diusulkan kepada Pemerintah Pusat," katanya.
Sekalipun Sekolah Rakyat belum berdiri di Surabaya, pemkot mulai mengadopsi pola pendidikan tersebut ke dalam program di Kota Pahlawan saat ini.
Di antaranya, siswa SD dan SMP berada di UPTD Kampung Anak Negeri Jalan Wonorejo Timur, untuk jenjang SMA di kawasan Unesa Kampus II Lidah Wetan serta jenjang perguruan tinggi "Omah Ilmu Arek Suroboyo" di wilayah Kalijudan.
Selain wilayah asrama yang berbeda-beda, konsep Sekolah Rakyat di Surabaya pada tahap awal juga masih menggunakan sekolah formal sebagai tempat pendidikan.
"Kami mencari pola yang mirip dengan Sekolah Rakyat. Nanti akan tinggal di Kampung Anak Negeri, hanya saja sekolahnya bergabung dengan (sekolah) formal," ulas Anna.
Untuk SD dan SMP, total siswa yang mengikuti pendidikan ini mencapai 150 anak. Sedangkan untuk SMA, pihak pemkot akan berkolaborasi dengan Universitas Negeri Surabaya.
"Pemkot Surabaya akan kolaborasi dengan Unesa. Jadi akan ada asrama di Unesa. Siswa yang masuk ke sekolah itu adalah anak-anak Surabaya," beber Anna.
Peserta Sekolah Rakyat, merupakan warga kurang mampu yang diambil berdasarkan data keluarga rentan ekonomi dari Desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Data nama-nama calon siswa ini sudah ada," katanya.
Sedangkan untuk perguruan tinggi, Pemkot Surabaya juga akan kembali menyesuaikan pada program yang sudah berjalan selama ini.
Sebelumnya, Pemkot Surabaya telah membiayai sekitar 3.800 anak Surabaya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, terutama perguruan tinggi lewat program Satu Keluarga, Satu Sarjana dengan total anggaran mencapai mencapai Rp1 83 miliar.
Apabila seluruh fasilitas Sekolah Rakyat selesai dikerjakan, maka siswa yang saat ini tinggal di beberapa asrama akan disatukan di gedung baru.
"Artinya, kami nggak diam. Pada proses perencanaan saat ini kami belajar (pengelolaan Sekolah Rakyat)," tegas Anna.
"Kalau (Sekolah Rakyat) sudah jadi, akan pindah ke sana. Namun, kami harus sudah siap sejak awal. Sehingga, sehingga kalau kemudian sudah disetujui pemerintah pusat, kami sudah bisa melaksanakan dengan baik," tandasnya.
Wakil Rektor I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dr Martadi, mengapresiasi rencana besar Pemkot Surabaya tersebut.
Pertamina Patra Niaga Sabet 70 Penghargaan dalam Ajang ENSIA 2025 |
![]() |
---|
Gadis Timor Leste Lulus Cumlaude di Unusa, Nisa : Pendidikan Adalah Investasi Terbaik |
![]() |
---|
Sopir Truk Sampah di Surabaya Dituntut 4,6 Tahun Penjara Usai Lindas Pemotor hingga Meninggal |
![]() |
---|
UPN Veteran Jatim Resmikan Sub-Unit Layanan Disabilitas Bela Negara |
![]() |
---|
Kronologi Kos Kosan Di Wonocolo Luluh Lantak Terbakar, Nasib 25 Penghuninya Kini Ngungsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.