Ada Kematian Massal Ikan di Kali Surabaya, Pemkab Gresik Didesak Hukum Industri Pembuang Limbah

Peneliti Ecoton, Alaika Rahmatullah mengatakan, temuan awal menunjukkan kadar oksigen terlarut hanya mencapai 0,1 mg per liter. 

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
istimewa
IKAN ENDEMIK - Warga di Bantaran Kali Surabaya, Desa/Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik menunjukkan ikan yang ditangkap dari sungai Kali Surabaya, Senin (19/5/2025). 

Akibat dari banyaknya ikan yang mati dan menurunnya kualitas air sungai,  Manuel Sidabutar,  mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perikanan, Universitas Brawijaya Malang yang bergabung dengan Ecoton menuntut pemerintah untuk segera melakukan investigasi menyeluruh.

Baik dilakukan Dinas Lingkungan Hidup dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk menelusuri sumber pencemaran di sungai kawasan industri hulu.

"Penegakan hukum lingkungan yang tegas dan transparan terhadap pelaku pencemaran. Penguatan sistem pemantauan kualitas air secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat dan komunitas lokal, serta transparansi data kualitas air dan hasil uji laboratorium oleh pihak berwenang," kata Manuel. 

Manuel juga juga mendesak pemerintah agar memberikan moratorium penerbitan izin pembuangan limbah cair ke badan air di kawasan Kali Surabaya sampai ada perbaikan sistemik.

Menurut Manuel, seluruh pihak mulai dari pemerintah, industri dan masyarakat,  harus bersama-sama menyelamatkan Kali Surabaya. Sungai adalah urat nadi kehidupan dan jika sungai mati maka masa depan kehidupan juga terancam.

"Kejadian kematian massal ikan ini seharusnya tidak dianggap fenomena musiman, melainkan akibat akumulasi kegagalan tata kelola sungai secara menyeluruh. Kalau tidak ada perbaikan sistemik, kejadian serupa akan berulang, dengan dampak yang semakin luas. Bukan hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi kehidupan manusia," tandasnya. *****

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved