SPMB 2025, 38 Ribu Lulusan SD di Surabaya Berebut 18 Ribu Kursi SMP Negeri

Berdasarkan jumlah lulusan SD di Surabaya, diperkirakan akan ada 38 ribu calon murid baru yang  nantinya akan mengikuti proses SMPB 2025.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
SPMB 2025 - Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh saat memberikan penjelasan di Surabaya, Kamis (15/5/2025). Yusuf menerangkan kesiapan Dinas Pendidikan Surabaya menjelang SPMB 2025. 

"Ini sebagai tambahan privasi khusus, sehingga memberikan jaminan keamanan data CMB," ujarnya.

Setelah validasi selesai, maka siswa dapat mengikuti uji coba pendaftaran. 
Rencananya, uji coba akan dilakukan dua tahap. 

Tahap pertama dilakukan 26-31 Mei. Kemudian, tahap kedua uji coba kedua dilakukan pada 16-21 Juni

Calon peserta seleksi bisa mengikuti uji coba secara berkali-kali dengan batas waktu sekali tiap 24 jam. 

"Setelah 24 jam, siswa dapat mencoba lagi. Harapan saya, semakin banyak mencoba, semakin paham untuk memilih sekolah, titik alamat, sehingga siap ketika pelaksanaan seleksi," tutur Yusuf.

Yusuf mengungkapkan, masih ada sekitar 7 ribu siswa yang belum melakukan penitikan dalam tahap verifikasi data. Besar kemungkinan, siswa tersebut mendaftar di sekolah swasta yang berada satu yayasan dengan SD.

"Masing-masing sekolah biasanya memiliki karakteristik sendiri-sendiri. Ada juga (yayasan) yang satu atap. Ada satu yayasan memiliki lembaga Paud, TK, SD hingga SMP sekaligus. Bisa jadi siswa mendaftar di situ sekalian berdasarkan peminatannya," ucapnya.

Mempertimbangkan jumlah lulusan SD dengan kapasitas bangku SMP negeri, maka dapat dipastikan ada sekitar 20 ribu siswa akan masuk ke lembaga swasta. 

Karenanya, Yusuf menekankan, bahwa kualitas sekolah swasta juga bersaing dengan lembaga negeri.

"Kami harapkan orang tua dan wali murid dapat bijak dalam menentukan sekolah putra-putrinya. Silakan pilih sekolah yang sesuai dengan bakat anak, kemampuan orang tua, maupun jarak. Ini penting, karena juga menyangkut psikologis anak," imbau Yusuf.

Untuk diketahui, terdapat 4 jalur pada SPMB tahun ini.

Pada SPMB SMP, kuota tertinggi tetap berada di jalur domisili (sebelumnya bernama zonasi) dengan kuota minimal sebesar 40 persen, kemudian diikuti prestasi (35 persen), afirmasi (20 persen) dan mutasi (5 persen).

Sekretaris Dinas Pendidikan Surabaya, Putri Aisyah Mahanani, mengungkap bahwa proses verifikasi saat ini menjadi penting. 

Ada beberapa dokumen yang menjadi atensi dalam verifikasi tersebut. Di antaranya, kartu keluarga (KK) yang mana ditertibkan minimal 1 tahun sebelum pendaftaran dilakukan.

Hal ini untuk memastikan, bahwa murid tersebut memang merupakan warga setempat. Selain KK, juga terdapat beberapa dokumen pendukung.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved