Infuse Whitening Jadi Trend Memutihkan Kulit, Dokfis Minta Masyarakat Pahami Keamanan dan Dampaknya

Banyak masyarakat tergoda janji instan, padahal tidak semua yang berlabel infuse whitening memiliki izin resmi dari BPOM.

Penulis: Luthfi Husnika | Editor: Deddy Humana
surya/Luthfi Husnika (melia)
INFUSE WHITENING - dr Fiska Suratmono, owner dan dokter estetika di The Crown Clinic Kediri membagikan tips aman bagi masyarakat yang ingin melakukan infuse multivitamin. 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Fenomena penggunaan infuse whitening atau suntik putih semakin menjamur di tengah masyarakat, khususnya kaum urban yang ingin tampil lebih cerah dan segar.

Namun trend ini tak lepas dari pro dan kontra, mulai keefektifannya hingga keamanan obat yang digunakan. 

Banyak masyarakat tergoda janji instan, padahal tidak semua yang berlabel infuse whitening memiliki izin resmi dari BPOM.

Seperti disampaikan dr Fiska Suratmono, owner dan dokter estetika di The Crown Clinic Kediri, permintaan infus untuk mencerahkan kulit terus meningkat.

Namun ia menegaskan bahwa masyarakat harus memahami perbedaan antara 'mencerahkan' dan 'memutihkan'.

"Yang kami berikan bukan memutihkan, tetapi mencerahkan dengan fokus utama ke multivitamin untuk daya tahan tubuh," kata Fiska saat ditemui, Senin (12/5/2025).

Menurut perempuan yang akrab disapa Dokfis ini, infuse whitening yang menjanjikan kulit putih dalam waktu singkat patut diwaspadai, terutama jika mengandung zat glutathione untuk injeksi. 

"Sampai saat ini, glutathione untuk injeksi belum ada yang lolos BPOM di Indonesia. Kalau ada yang menawarkan, itu ilegal," tegasnya.

Di sisi lain, sebagian masyarakat tetap percaya pada efek whitening sebagai solusi cepat tanpa mempertimbangkan efek samping jangka panjang.

Beberapa kasus menyebutkan bahwa infus ilegal dapat menyebabkan komplikasi serius seperti autoimun, hingga gagal ginjal.

"Justru itu yang kami hindari. Pasien harus tahu, kulit putih instan bisa berdampak besar pada kesehatan," ungkap Dokfis.

The Crown Clinic juga menyediakan empat jenis infus yang semuanya sudah izin BPOM dan bersertifikat halal, dengan tujuan utama mengembalikan vitalitas tubuh melalui vitamin dan mineral penting. 

"Kandungan infus kami tidak untuk memutihkan, tetapi memperbaiki kondisi tubuh dari dalam. Bonusnya, kulit jadi cerah dan sehat," ungkap dokfis.

Sebagai dokter estetika, Fiska tak menampik bahwa banyak pasien datang dengan harapan kulitnya bisa menjadi lebih putih. Namun ia selalu mengedukasi bahwa yang penting adalah kulit yang sehat dan merata, bukan putih secara instan.

"Kami selalu beri penjelasan dulu. Kalau mereka tetap ingin putih, kami sarankan perawatan jangka panjang yang legal dan aman," jelasnya.

Untuk itu, ia membagikan sejumlah tips bagi masyarakat yang tertarik mencoba infus vitamin. Pertama, pastikan infus dilakukan di klinik resmi yang memiliki izin operasional. 

Kedua, tanyakan secara terbuka tentang kandungan dan sertifikasi produk yang digunakan. "Jangan ragu untuk tanya, karena itu hak pasien," ucapnya.

Ketiga, pastikan prosedur dilakukan oleh tenaga medis profesional di bawah pengawasan dokter. Keempat, hindari tempat yang tidak memiliki izin resmi atau yang menjanjikan hasil instan tanpa edukasi medis.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih kritis terhadap trend kecantikan. "Boleh mengikuti trend, tetapi jangan sampai membahayakan diri sendiri. Kalau ragu, lebih baik tunda atau konsultasi dulu ke dokter," jelasnya.

Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat, Dokfis berharap trend infus multivitamin bisa dimanfaatkan sebagai solusi kesehatan dari dalam, bukan sekadar demi tampilan luar. 

"Paling utama adalah tubuh yang sehat dan seimbang, bonusnya cantik dan awet muda," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved