Profil Shabrina Saingan Fajar di Grand Final Indonesian Idol 2025, Berkali-kali Diprediksi Juara

SURYA.CO.ID - Sejak babak Road to Grand Final, sosok Shabrina kerap disebut-sebut sebagai Juara Indonesian Idol 2025.

Hal ini diungkapkan Juri Indonesian Idol 2025, Maia Estianty, yang kagum dengan penampilan Shabrina sejak awal tampil di Road to Grand Final. 

"Kalau versi aslinya kan gitu aja, tidak ada improve. Kamu berhasil otak-atik lagu ini jadi lagu kamu. Lagu ini jadi R&B banget. Ini bagus banget. Tadi kamu duet bareng Judika, biasanya dia membawa keberuntungan. Inget ya, tangan saya menunjuk angka berapa?" kata Maia. 

Prediksi Maia Estianty pun sedikit terbukti ketika Shabrina dinyatakan lolos ke babak Grand Final, Senin (12/5/2025) mendatang.

Ia akan bersaing dengan Fajar Noor di puncak kompetisi Indonesian Idol 2025.

Biodata Shabrina

Shabrina Leonita, yang dikenal dengan nama panggung Shabrina Leonor.

Dia berasal dari Manggar, Kabupaten Belitung Timur, Bangka Belitung.  

Gadis kelahiran 23 Juli 2000 ini merupakan anak bungsu dari lima bersaudara.

Sejak kecil, Shabrina menunjukkan minat yang besar terhadap dunia musik, yang membawanya meniti karier di industri hiburan.

Selain sebagai penyanyi, Shabrina memiliki latar belakang pendidikan di bidang broadcasting, yang membantunya berkembang sebagai model dan presenter.

Ia pernah meraih berbagai prestasi, antara lain juara 1 I-Sing Indonesia Goes to France pada 2017, juara 2 Voice of DAAI TV pada 2018, dan juara 1 Bintang Radio Kategori Wanita Tingkat Nasional pada 2018.

Puncaknya, ia menjadi juara 1 di ajang Karaoke World Championship (KWC) di Finlandia pada 2021.

Babak Road to Grand Final

Panggung babak Road to Grand Final Indonesian Idol 2025 dibuka dengan lagu "Idola Indonesia" yang dibawakan oleh para peserta beserta alumni yang menjadi bintang tamu, Senin (5/5/2025).

Kemudian, penampilan peserta pertama yang naik ke atas panggung adalah Fajar Noor yang berduet dengan BCL membawakan lagu "Tetaplah di Hatiku".

Penampilan Fajar Noor featuring Bunga Citra Lestari (BCL) ini mendapatkan empat standing ovation dari juri lain.

Rossa menilai duet mereka sangat sampai rasanya, ditambah dengan vokal Fajar yang semakin matang.

Penampilan kedua dipersembahkan oleh Shabrina Leanor yang berduet dengan Judika membawakan lagu "Tak Mungkin Bersama".

Duet Shabrina x Judika ini membuat empat dewan juri lainnya memberikan standing ovation. BCL menilai, Shabrina Leanor memiliki keahilan untuk menyampaikan rasa dalam setiap penampilannya.

Selanjutnya, giliran Mesa Hira yang tampil bersama Rossa membawakan lagu "Hey Ladies".

Tak kalah dari dua peserta selanjutnya, Mesa Hira dan Rossa juga mendapatkan empat standing ovation dari juri lainnya. Anang Hermansyah menilai, penampilan mereka bisa menyatu meski berbeda generasi.

Setelah tampil duet bersama juri, giliran para peserta Indonesian Idol Top 3 ini berkolaborasi bersama para alumni.

Duet bersama alumni pertama dipersembahkan oleh Fajar Noor bersama Nabila Taqiyyah yang membawakan lagu "Ku Ingin Pisah".

Fajar dan Nabila berhasil membuat kelima dewan juri memberikan standing ovation. Menurut Rossa, penampilan mereka begitu "sedap" dari nada pertama.

Duet selanjutnya dipersembahkan oleh Mesa Hira bersama Lyodra yang membawakan lagu "Tak Dianggap".

Anang Hermanyah menilai bahwa Mesa Hira tidak memanfaatkan momen untuk berada satu panggung bersama juara Indonesian Idol 2025 tersebut. BCL menilai, Mesa Hira terasa begitu deg-degan.

Kemudian, giliran Shabrina Leanor yang berduet bersama Rimar membawakan lagu "Waktu dan Perhatian".

Penampilan Shabrina x Rimar mendapatkan tiga standing ovation dari juri. Judika menilai, lagu "Waktu dan Perhatian" cocok sekali dengan Shabrina Leanor. Maia menilai, Shabrina Leanor sangat jago menyampaikan cerita dari sebuah lagu.

Setelah tampil duet, giliran para peserta Indonesian Idol Top 3 kembali ke atas panggung untuk tampil secara solo.

Penampilan solo pertama dipersembahkan oleh Mesa Hira yang membawakan lagu "Rolling in the Deep" dari Adele.

Judika menilai, Mesa Hira berhasil tampil lepas pada penampilan ketiganya. Rossa juga mengatakan, Mesa harus bisa lebih percaya diri.

Lalu, penampilan solo kedua dipersembahkan oleh Fajar Noor yang membawakan lagu "Cinta & Benci" dari Geisha.

Fajar Noor berhasil membuat para dewan juri bergoyang, lalu berdiri memberikan standing ovation. BCL menilai lagu "Cinta & Benci" versi Fajar sudah layak rilis. Anang menilai, Fajar adalah superstar baru Indonesia.

Lalu, giliran Shabrina Leanor yang membawakan lagu "Ruined Me" dari Muni Long. 

Lagi-lagi, Shabrina Leanor mampu membuat kelima dewan juri berdiri memberikan standing ovation. Maia menilai, Shabrina berhasil "mengocar-ngacir" lagu tersebut sehingga memiliki karakter yang cocok dengannya.

Setelah tampil solo, Top 3 peserta Indonesian Idol kembali naik ke atas panggung untuk tampil secara grup bersama para alumni.

Pertama, ada grup girls yang terdiri dari Mesa Hira, Shabrina Leanor, Ziva Magnolya, dan Anggi Marito.

Mereka membawakan lagu "Tak Segampang Itu", "Cukup", dan "Aku Cinta Dia".

Penampilan grup girls ini berhasil membuat kelima juri bergoyang dan memberikan standing ovation.

Terakhir, penampilan grup boys yang terdiri dari Fajar Noor, Nyoman Paul, Mark Natama, dan Rony Parulian.

Mereka membawakan lagu "Tunggu Apa Lagi", "Salah Baca Pertanda", "Sepenuh Hati" dan "Rahasia Perempuan".

Tak kalah dari grup girls, grup boys juga berhasil membuat kelima dewan juri memberikan standing ovation.

Hasil Indonesian Idol

Setelah Top 3 peserta Indonesian Idol tampil sebanyak empat kali di babak Road to Grand Final, giliran Boy William dan Daniel Mananta mengumumkan hasil voting.

Hasilnya, voting terendah dimiliki oleh Mesa Hira, sang "lady rocker" Indonesian Idol yang harus pulang atau tereliminasi.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung