Ruang Karantina Overcapacity, Dinsos Situbondo Akan Alihkan ODGJ ke UPT Jatim dan Rumah Sakit

Kepala Dinsos Situbondo, Timbul Surjanto mengatakan, pengiriman ODGJ dan anak jalanan merupakan kegiatan rutin bersama Satpol PP

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/Izi Hartono (izi hartono)
KARANTINA ODGJ PENUH - Ruang karantina untuk ODGJ di shelter Dinas Sosial Pemkab Situbondo mengalami kelebihan kapasitas, sehingga mendesak untuk diperluas. 


SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Dinas Sosial (Dinsos) Pemkab Situbondo telah menerima limpahan 8 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) untuk ditempatkan dalam karantina di shelter, Selasa (6/5/2025) lalu.

Masalahnya, dengan menempatkan 8 ODGJ sekaligus maka ruang karantina itu mengalami kelebiha kapasitas alias overcapacity.

Seperti diketahui, 8 ODGJ itu merupakan hasil razia Satpol PP Situbondo selama beberap waktu terakhir. Dan mereka diamankan karena sering menggangu keluarganya dan masyarakat.

Kepala Dinsos Situbondo, Timbul Surjanto mengatakan, pengiriman ODGJ dan anak jalanan merupakan kegiatan rutin bersama Satpol PP.

Sesuai kebijakan Bupati Situbondo, Satpol PP mulai bekerja keras menertibkan anak-anak jalanan dan ODGJ. "Sampai saat ini, ada 8 ODGJ yang sudah diamankan," tambahnya.

Meski keberadaan ruang karantina terbatas, lanjutnya, dinsos selalu siap untuk menampungnya di shelter itu. "Meski dengan 8 orang sekaligus, sebenarnya sudah overcapacity," tegasnya.

Untuk melegakan kapasitas, dinsos berkoordinasi dengan UPT Provinsi Jatim dan rumah sakit untuk mengirim para ODGJ itu.

"Tetapi sebelumya kita lakukan assessment. Kalau para ODGJ itu sakit maka akan dikirim ke rumah sakit. Tetapi kalau produktif maka mereka dikirim ke UPT Dinsos Jatim," jelasnya.

Timbul menjelaskan, saat para ODGJ mengalami gangguan kesehatan maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui RSUD Abdoer Rachem dan puskesmas terdekat.

Timbul mengaku selama ini pihaknya tidak mengalami masalah dalam penanganan ODGJ. "Yang jelas kendala utama itu adalah tenaga atau SDM, apalagi jika ada pengiriman ODGJ pada malam hari," ucapnya.

Ia juga membenarkan bahwa anggaran untuk penanganan ODGJ di dinsos masih kurang, terutama untuk makan dan minum dan biaya operasional pengiriman ODGJ. "Sekali mengirim ODGJ itu bisa dua orang ditambah driver," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved