Subuh Berdarah di Bojonegoro

Tabiat Cipto Rahayu Korban Tewas Tragedi Subuh Berdarah di Bojonegoro: Dermawan, Rutin Santuni Janda

Terungkap tabiat Cipto Rahayu (60), korban meninggal dunia dalam tragedi subuh berdarah di Desa Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. 

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Musahadah
kolase surya/misbahul munir
TRAGEDI SUBUH BERDARAH - Kepergian Cipto Rahayu (kiri) menjadi duka mendalam warga Desa Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Sosok Cipto dikenal sebagai pengusaha yang dermawan, dan dicintai warga. 

Sementara itu, Suyanto juga mengungkapkan bahwa sebelumnya antara korban dengan pelaku sempat bersitegang soal tanah dan jalan lingkungan di RT 04 RW 02.

Namun, masalah tersebut sudah terselesaikan saat rapat RT.

Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono membenarkan kejadian tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa pelaku kini telah diamankan di Mapolres Bojonegoro untuk menjalani pemeriksaan mendalam.

“Dua orang korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Bojonegoro, sementara satu korban lainnya meninggal dunia,” ujar AKP Bayu.

Ia juga mengungkapkan bahwa motif sementara dari aksi berdarah ini adalah balas dendam pribadi terkait pembelaan tanah.

Diduga, pelaku merasa tidak terima karena tanah dijadikan jalan umum oleh korban Abdul Aziz. Korban diketahui merupakan ketua RT setempat.

"Motifnya karena balas dendam dan perkara tanah. Jadi keterangan pelaku tanahnya akan atau diusulkan menjadi jalan desa oleh korban.," ungkap Bayu.

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved