Berita Viral

Mirip Gebrakan Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Militer, Cak Eri Sebut Surabaya Punya Program Ini

Mirip Gebrakan Dedi Mulyadi yang Kirim Siswa Nakal ke Militer, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Sebut Surabaya sudah terapkan program serupa.

Kolase Pemkot Surabaya dan Tribun Bekasi
SISWA NAKAL - (kiri) Program Sekolah Kebangsaan yang telah dijalankan Pemkot Surabaya sejak tahun 2023. Mirip seperti program Dedi Mulyadi kirim siswa nakal ke barak militer. 

“Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya,” ujar Dedi.

Menurut Dedi, banyak orangtua sudah putus asa karena anaknya terjerat geng motor, tawuran, bahkan narkoba.

Dengan pelibatan TNI dan Polri, Dedi berharap masalah sosial seperti itu bisa ditangani lebih baik.

"Anak-anak yang orangtuanya sudah tidak sanggup lagi mendidik, akan kami wajib militerkan," kata Dedi.

Meski dididik di barak militer, mereka juga tetap akan diberikan pendidikan formal di sekolah sehingga tidak tertinggal secara materi umum. 

Dedi memastikan bahwa anak yang mengikuti pendidikan militer merupakan siswa yang telah diizinkan oleh orangtunya.

Penjelasan TNI

TNI Angkatan Darat (AD) mengklarifikasi terkait gebrakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengirimkan siswa ke barak militer.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan bahwa program tersebut bukan pendidikan militer.

"Pendidikan pembentukan karakter dan kedisiplinan ini, bukan merupakan bentuk pendidikan militer atau pendidikan ala militer, walaupun dilaksanakan di lingkungan asrama militer," ujarnya dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Brigjen TNI Wahyu mengatakan, pendekatan yang digunakan bersifat personal dan kelompok melalui metode bimbingan dan pengasuhan.

Sebab, pendidikan yang diberikan adalah materi yang umum dilakukan di lingkungan sekolah.

“Materi yang diberikan adalah materi umum yang biasa ada di sekolah, seperti belajar di kelas, bimbingan konseling, latihan baris-berbaris, motivasi, penyuluhan bahaya narkoba, bela negara, hingga outbound dan permainan kelompok,” jelasnya.

Program ini dinamakan 'Pendidikan Karakter, Disiplin, dan Bela Negara Kekhususan'.

"Disebut ‘kekhususan’ karena memang diperuntukkan bagi anak-anak dengan kriteria khusus, bukan yang berurusan dengan tindak pidana, tapi yang memiliki permasalahan kepribadian atau perilaku menyimpang,” kata dia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved