Pendaki Jatuh di Gunung Saeng

Seperti Ini Kondisi Gunung Saeng Bondowoso, Lokasi Jatuhnya Pendaki Asal Jember

Gunung Saeng di Kabupaten Bondowoso merupakan gugusan pegunungan Argopuro bersama dua gunung lainnya.

Foto Istimewa Chuk S Widharsa/APGI Bondowoso
GUNUNG SAENG - Foto ilustrasi spesial Gunung Saeng dari Desa Sumberwaru, Kecamatan Binakal, Bondowoso pada Jumat (2/5/2025). Seorang pelajar Jember yang mendaki Gunung Saeng Bondowoso jatuh dan masih dalam pencarian sejak Kamis (1/5/2025). 

SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Gunung Saeng di Desa Sumberwaru, Kecamatan Binakal yang menjadi lokasi jatuhnya pendaki asal Jember, merupakan salah satu lokasi pendakian yang akhir-akhir ini banyak diminati.

Gunung Saeng merupakan gugusan pegunungan Argopuro bersama dua gunung lainnya.

Yakni Gunung Piramid di Kelurahan/Kecamatan Curahdami, dan Gunung Gul-gulan di Desa Wonosari, Kecamatan Grujugan.

Ketiga gunung ini menjadi primadona para pendaki yang berburu sunset dan keindahan alam. 

Namun begitu, khusus Gunung Pyramid yang pernah memakan dua korban pendaki meninggal dunia pada sekitar 2019 lalu, kini telah ditutup secara resmi.

Oleh karena itu, tak heran jika pendakian di Gunung Saeng dan Gunung Gulgulan saat ini menjadi jujukan pendaki.

Baca juga: Pendaki Jember yang Jatuh di Gunung Saeng Bondowoso Dikenal Ramah dan Suka Sholawatan

Ketinggian Gunung Saeng yakni 1.559 MDPL. Meski ketinggian gunung tak seberapa, namun jalur menuju puncak sangatlah ekstrim.

"Rata-rata kemiringannya sekitar 50-60 derajat," kata Chuk S Widharsa, anggota Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) di Bondowoso.

Ia menerangkan, jaur pendakian menuju puncak tidaklah mudah. Selain kemiringannya mencapai 50-60 derajat.

Jalur yang dilintasi pendaki setapak dengan kultur bebatuan dan berpasir dengan kondisi kanan kiri berupa jurang curam.

Baca juga: UPDATE Pendaki Jatuh di Gunung Saeng Bondowoso, Tim SAR Temukan Sepatu dan Topi Korban

Karena itulah, untuk mendaki harus kosentrasi tinggi dan menggunakan peralatan yang memadai.

Mengingat, Gunung Saeng dan Gunung Pyramid ini memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi jika tak meggunakan peralatan yang memadai.

"Ini tergelincir sedikit saja, kemungkina terjatuh sangat besar," ujarnya.

Selain jalur yang ekstrim, menuju ke puncak diperlukan waktu hingga 3 jam. Sepanjang perjanalan pendaki akan mewati deretan hutan pinus, baru kemudian jalur akan naik.

"Ada tiga pos yang dilalui," terang Zay salah seorang anggota Tagana yang ikut mengantar logistik hingga ke Pos 1.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved