Berita Viral

Dedi Mulyadi Makin Tegas Larang Study Tour dan Wisuda, Imbas Calon Mahasiswi Koar-koar Menolak

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tampaknya semakin tegas terkait kebijakan larangan study tour dan wisuda sekolah mulai jenjang TK-SMA.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Youtube
LARANGAN STUDY TOUR - Aura Cinta (kiri), calon mahasiswi yang koar-koar menolak larangan study tour diinisiasi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (kanan) 

Ngotot Minta Keadilan

Walau sudah dijelaskan, namun Aura Cinta tetap membantah.

"Lebih tepatnya bukan gitu sih pak, biar adil nih ya pak semua murid biar bisa ngerasain perpisahan," katanya.

"Duit perpisahan dari siapa?" tanya Dedi Mulyadi.

Dia mengakui biaya perpisahan juga berasal dari kantong orang tuanya.

"Terus kalau tanpa perpisahan terus sekolah jadi bubar ?"kata Dedi.

"Gak, kan ada juga lulusan cuma sampai SD, SMP atau SMA," kata Aura.

Dedi Mulyadi menekankan, kenangan yang sebenarnya bukan hanya pada saat acara perpisahan sekolah saja.

Kenangan sebenarnya justru terukir saat proses belajar selama tiga tahun di sekolah.

"Gak juga sih pak, saya ngerasa saya ngerasa kan sudah lulus, kalau gak ada perpisahan kita tuh gak bisa kumpul bareng atau ngerasain gimana-gimana kumpul interaktif sama teman-teman," kata Aura.

Dedi Mulyadi mengatakan apapun bentuk acaranya akan tetap bayar dan mengeluarkan uang hingga menjadi beban bagi orang tua yang kondisi ekonominya tak mampu.

Terlebih, kondisi orang tua Aura yang kini tak punya rumah.

"Rumah aja gak punya bayar perpisahan. Gimana speakup-nya. Harusnya speakup-nya begini, gubernur membebani rakyat sekolah harus bayar iuran, saya senang."

"Ini kritik gubernur karena larang perpisahan, lah kok ngeri. Akhirnya dibully, karena logikanya gak tepat."

"Jadi gubernur berusaha menurunkan beban pembayaran orang tua karena sekolah sudah dibikin gratis."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved