Korban Gempa Bawean Gresik Tempati Rumah Baru, Kunci Rumah diantar Wabup Alif
Rumah milik Rumadi sebelumnya luluh lantak akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 Magnitudo yang mengguncang Bawean pada Maret 2024
Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, GRESIK - Senyum bahagia tak henti-hentinya terpancar di wajah Rumadi (42), warga Dusun Bangkalan, Desa Dekatagung, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik.
Setelah hampir setahun tinggal menumpang di rumah kerabat, kini ia bersama istri dan anaknya akhirnya bisa kembali menempati rumah sendiri, rumah baru yang kokoh dan tahan gempa.
Rumah milik Rumadi sebelumnya luluh lantak akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 Magnitudo yang mengguncang Bawean pada Maret 2024.
Kerusakan parah membuat keluarganya terpaksa mengungsi, meninggalkan kenangan di balik reruntuhan.
Namun, harapan tak pernah padam. Kini, harapan itu menjadi nyata saat ia menerima kunci rumah barunya, langsung diberikan oleh Wakil Bupati Gresik dr. Asluchul Alif, Selasa (22/4/2025).
"Alhamdulillah, senang sekali. Rasanya seperti mimpi. Harapannya semoga tidak ada gempa lagi, dan saya bisa kembali mencari rezeki seperti dulu. Selama ini trauma terus menghantui kami," ujar Rumadi sambil tersenyum haru, memandangi rumah berukuran 36 meter persegi yang kini berdiri kokoh di atas lahan miliknya.
Rumah tersebut dibangun dengan skema bantuan dari BNPB senilai Rp 60 juta, dan dikerjakan oleh aplikator PT Guriang Manggung Padjadjaran asal Cianjur.
Rumah Rumadi menjadi satu dari total 109 rumah yang mengalami kategori rusak berat akibat gempa tahun lalu.
Penyerahan kunci rumah secara simbolis dilakukan oleh Wabup dr Asluchul Alif, didampingi Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, Kalaksa BPBD Gresik Sukardi, serta jajaran Pemkab dan DPRD Gresik.
Kegiatan ini menjadi bagian dari kunjungan kerja ke Pulau Bawean untuk meninjau langsung progres perbaikan rumah-rumah terdampak gempa.
"Rumah ini sudah diuji ketahanannya terhadap gempa hingga skala 8 magnitudo. InsyAllah sesuai harapan warga, rumah ini aman dan nyaman," kata Wabup dr. Alif.
Kalaksa BPBD Gresik, Sukardi, menjelaskan warga yang rumahnya mengalami kerusakan ringan hingga sedang juga telah menerima bantuan tunai—masing-masing sebesar Rp 15 juta dan Rp 30 juta.
Sedangkan yang rusak berat mendapat Rp 60 juta, dengan pilihan membangun mandiri atau menggunakan jasa aplikator.
Direktur Operasional PT Guriang Manggung Padjadjaran, Rio Marcelino, menambahkan bahwa dari 109 rumah rusak berat, sekitar 67 di antaranya memilih dibangun oleh aplikator.
Semua rumah telah melalui uji laboratorium dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman PUTR.
Kini, senyum Rumadi menjadi gambaran nyata bahwa pulih dari bencana bukanlah hal yang mustahil, selama ada gotong royong, harapan dan kepedulian.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Pemprov Jatim dan Satgas Pangan Dipastikan Turun Operasi Beras Oplosan |
![]() |
---|
Ribuan Masyarakat Magetan Alami Gangguan Pendengaran, Ini Upaya Dinkes Menekan Angka Kasus |
![]() |
---|
Jawaban Dirut PT MTB Soal Kasus Tanah Kavling Alas Tipis di Sidoarjo, Malah Salahkan Legal Notaris |
![]() |
---|
Ratusan Pusaka Nusantara Dijamas di Situs Persada Soekarno Pojok Kediri, Ada Tombak Kyai Gadakan |
![]() |
---|
Puluhan Warga Tulungagung Ikut Baksos Operasi Katarak Gratis RSUD Campurdarat dr Karneni |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.