Keributan Berujung Maut di Bangkalan
Pengakuan Abdul Rozak Bacok Istri dan PIL di Bangkalan, Terisak Teringat Anak
Abdul Rozak memaparkan secara panjang lebar pengakuan perkara pembacokan hingga merenggut nyawa sang istri dan pria pasangan selingkuhnya.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Cak Sur
Korban EFD juga mengaku sedang berada di Surabaya, tetapi tidak menyebutkan secara rinci di mana lokasi tepatnya.
Dalam kondisi itu, AR langsung meminjam mobil, namun bukan pergi ke Surabaya, melainkan menunggu di pintu keluar Jembatan Suramadu.
Hal itu dilakukan AR mulai pukul 23.00 WIB hingga keesokan harinya, Selasa (22/4/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Atau sekitar satu jam sebelum kejadian pembunuhan di rumah kos.
“Jam 8 pagi saya menyerah dan pulang. Saya terbesit dalam pikiran, bahwa saya pernah mengantarkan isteri 10 hari yang lalu ke lokasi (TKP) untuk ambil COD. Cuma saat itu saya menunggu agak jauh, isteri saya jalan kaki ambil barang COD. Ternyata yang memberi bingkisan laki-laki setelah saya perhatikan dari kaca spion motor. Dari situ kami cekcok parah,” papar AR.
Dengan kondisi tidak tidur semalam suntuk, AR bergegas untuk berangkat menuju TKP dengan mengendarai mobil.
Setiba di rumah kos atau TKP, ia melihat satu unit sepeda motor gede persis seperti yang diceritakan seorang temannya.
“Saya dengan sopan mengetuk pintu, assalamualaikum tanpa jawaban, tapi terdengar bisikan dari dalam. Saya ketok lagi, masih seperti itu, akhirnya saya jengkel dan dobrak pintu,” tegas AR.
Dari balik pintu rumah kos dengan dinding tembok berwarna merah muda itu, AR mendapati isterinya, EFD dengan AA.
Mereka kabur, AR langsung membacok EFD dan mengejar hingga membacok secara berulang tubuh AA yang kabur ke kamar mandi.
“Saya tidak tahu berapa kali membacok (AA), pokoknya hasilnya ya seperti itu pak. Saya balik ke isteri bacok lagi, balik lagi ke AA dan bacok lagi. Namun ketika balik lagi ke tubuh isteri dan hendak bacok yang terakhir, saya tidak tega karena teringat anak-anak saya pak,” tutur AR sambil tidak kuasa menahan tangis.
“Saya kalap pak, tidak tahan satu tahun saya dibohongi. Sebenarnya saya tidak ingin seperti ini pak, saya sempat tidak menghiraukan perkataan teman-teman,” imbuh AR sambil menghela nafas panjang.
Mendengar keterangan secara gamblang dari pelaku AR, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, peristiwanya sudah selesai dan meminta pelaku AR untuk tegar dalam menghadapi permasalahan tersebut.
“Sekarang dihadapi karena sudah terjadi,” tutur Hafid kepada AR.
Hafid menjelaskan, penangkapan terhadap AR dilakukan sekitar satu jam setelah kejadian, saat pelaku sedang mengendarai kendaraan roda empat di Jalan Raya Desa Martajasah, Kelurahan Mlajah, Bangkalan.
Motifnya perselingkuhan, korban dua orang, yakni laki-laki dan perempuan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.