Tekan Inflasi di Surabaya, Cak Eri Gandeng Kota Blitar Untuk Cukupi Kebutuhan Telur di Kota Pahlawan

Melalui kerjasama tersebut, stok telur di Surabaya diharapkan tetap terjaga sehingga harga tidak melambung

surya/Bobby Constantine Koloway (Bobby)
TINJAU HARGA TELUR - Petugas gabungan meninjau kebutuhan pokok di antaranya telur di pasar tradisional di Surabaya beberapa waktu lalu. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi akan bekerjasama dengan Blitar Raya untuk memenuhi kebutuhan telur di Kota Pahlawan. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengupayakan pasokan telur tetap terjaga. Melalui kolaborasi dengan Pemkot Blitar, harga komoditas tersebut diharapkan tidak meningkat.

Hal ini menjadi strategi dalam memenuhi kebutuhan asupan protein warga Surabaya sekaligus menekan laju inflasi

"Kami sudah melakukan kerjasama dengan Blitar, salah satunya adalah pemenuhan telur dan sayur," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (20/4/2025).

Pembicaraan tersebut mengemuka saat Cak Eri menerima kunjungan Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin di Ruang Kerja Wali Kota Surabaya, Kamis (17/4/2025) lalu. 

Rencananya, pembicaraan awal tersebut akan dituangkan ke dalam detail kerjasama yang nantinya mulai dilaksanakan bulan depan.

"Surabaya bukan penghasil tetapi tempat pembeli. Sedangkan salah satu daerah penghasilnya di (Kota) Blitar. Untuk itu, kami lakukan kerjasama,” kata Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) ini.

Melalui kerjasama tersebut, stok telur di Surabaya diharapkan tetap terjaga sehingga harga tidak melambung. Di sisi lain, Kota Blitar juga memiliki pasar yang menyerap produk para peternak.

"Kami akan mendata kebutuhan di hotel, pasar, dan rumah makan. Sehingga, kami akan langsung kerjasama dengan Blitar Raya. Dengan begitu, harga lebih bagus dan lebih kompetitif karena langsung dari pedagangnya," kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021, Surabaya merupakan daerah dengan konsumsi telur ayam kampung dan ayam negeri (per kapita) terbanyak di Jawa Timur. Pada tahun tersebut, konsumsi per kapita mencapai Rp 4.640 atau setara dengan 2,5 butir telur per hari.

Dengan asumsi tersebut, maka kebutuhan telur untuk 3 juta penduduk Surabaya diperkirakan mencapai 13.000 ton setiap bulannya. Angka ini mencapai sekitar 30 persen dari kebutuhan telur di Jawa Timur.

Selain sektor pangan, Cak Eri juga membuka peluang kerjasama di sektor pariwisata. Surabaya dan Blitar memiliki keterkaitan sejarah terkait sosok Presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno atau Bung Karno.

“Potensi ini yang bisa kami promosikan bersama. Kami akan sampaikan ke hotel-hotel mengenai sejarah itu begitu pula dengan Blitar. Sehingga, kerjasama tidak terbatas antar pemerintahan tetapi juga wisatanya,” katanya.

Di sisi lain, Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin mengungkapkan potensi besar Blitar Raya dalam memasok kebutuhan telur, sayur hingga buah-buahan. 

"Populasi ayam petelur di Blitar Raya (Kota Blitar dan Kabupaten Blitar) bisa mencapai 200.000 ton per hari. Sehingga potensi ini yang terus kita kembangkan untuk ditawarkan kepada daerah lain,” kata Syauqul.

Ia meyakini bahwa kerjasama antar daerah ini akan mempercepat pemenuhan kebutuhan masing-masing wilayah. “Jadi nanti pemenuhan kebutuhan masyarakat antara satu daerah dengan lainnya bisa lebih cepat,” katanya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved