Berita Viral

Duduk Perkara Mentan Amran Sulaiman Ditegur Gibran Soal Mafia Pangan: Jangan Adu Domba dengan Wapres

Terungkap duduk perkara video viral yang merekam Mentan Amran Sulaiman mengaku pernah ditegur Gibran Rakabuming terkait mafia pangan.

Kolase Kompas.com/Nirmala Maulana dan Tribun Solo/Ahmad Syarifudin
MENTAN DITEGUR WAPRES - (kiri) Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan (kanan) Wapres Gbran Rakabuming Raka. 

SURYA.co.id - Terungkap duduk perkara video viral yang merekam Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengaku pernah ditegur Gibran Rakabuming terkait mafia pangan.

Ternyata, itu merupakan video lawas saat Gibran masih belum menjabat sebagai Wakil Presiden.

Mentan Amran juga memperingatkan agar tak mengadu domba dirinya dengan Wapres Gibran.

Amran menegaskan bahwa pengalaman tersebut terjadi di masa lalu, bukan dalam konteks Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari wapres saat ini. Dan dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” kata Mentan seperti dikutip dari Antara, Minggu (20/4/2025).

Mentan menyatakan, Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini terus digencarkan oleh Kementerian Pertanian.

"Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih pangan dan membela petani,” ucap dia.

Menurut Amran, pernyataan dalam video itu disampaikannya dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.

"Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita. Dan selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para presiden dan wakil presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran hari ini,” ujarnya.

Hasil Pemberantasan Mafia Pangan

Mentan mengungkapkan bahwa buah komitmen pemberantasan mafia pangan yang dilakukan presiden dan wakil presiden memberikan hasil signifikan di Kementan.

Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras.

“Di internal Kementan pun, lebih dari 1.500 pegawai telah kami kenai (beri sanksi) demosi dan mutasi karena pelanggaran disiplin dan integritas. Ini adalah gerakan bersih-bersih yang kami lakukan tanpa pandang bulu,” ujarnya.

Dalam 130 hari pertama Kabinet Merah Putih, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kementan melanjutkan langkah tegas, yakni tercatat 20 orang ditetapkan sebagai tersangka dan 50 perusahaan tengah diproses hukum karena merugikan negara dan petani.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved