Perampokan Taksi Online di Surabaya Terkuak Berkat Inhaler, Pelaku Teringat Ayahnya Sakit Asma

Sebenarnya itu adalah cara AK dan ISM beraksi di tempat sepi. Sebab lingkungan sekitaran titik antar pertama ramai

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Deddy Humana
surya/tony hermawan
2 PEMBEGAL DITANGKAP - Dua pelaku utama perampokan terhadap driver taksi online Asep Suryadi, beserta penadah dan pembeli mobil curian, tertangkap dan kini menghadapi proses hukum. Dua tersangka mendapat hadiah timah panas dari polisi. 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Jajaran Polrestabes Surabaya telah mengungkap kasus perampokan driver taksi online di Surabaya pada akhir Maret lalu, dengan menangkap dua tersangka, masing-masing AK (42) dan ISM (26).

Dalam aksinya, keduanya menyamar sebagai pemesan taksi online yang disopiri Asep Suryadi dan meminta diantar menuju Menanggal.

Dalam perjalanan, keduanya membekap Asep lalu membuang korban ke parit lahan tebu di daerah Tulangan, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.

Kejahatan itu dilakukan karena mereka berniat mencari tambahan uang untuk lebaran. Berangkat dari minimarket sekitaran Bungurasih, keduanya memesan driver online. 

Sejak awal mereka sudah indikasi bermain rapi. Akun yang digunakan memesan bukan nama sebenarnya. ”Pas dapat mobil, mereka sudah membeli lakban, jadi sudah dipersiapkan,” kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, Jumat (18/4/2025). 

Mobil kemudian melintas mengantarkan tujuan ke depan SMPN 57 Surabaya, Jalan Siwalankerto. Saat tiba di lokasi, AK dan ISM enggan turun dari mobil. 

Mereka merubah titik antar ke sekitar STIE Mahardhika di kawasan Gayungan dengan alasan teman yang diajak ketemu belum tiba di lokasi.

Sebenarnya itu adalah cara AK dan ISM beraksi di tempat sepi. Sebab lingkungan sekitaran titik antar pertama ramai.

Begitu tiba di lokasi kedua di Jalan Menanggal, tersangka AK yang duduk di belakang, langsung membekap Asep menggunakan jaket. Sementara ISM memukuli korban dan menutup wajahnya dengan lakban. 

Asep kemudian diseret ke jok belakang, dan kendali kendaraan sepenuhnya diambil alih oleh para pelaku. Mobil dibawa ke arah Sidoarjo. 

Asep kemudian dibuang di kawasan kebun tebu di daerah Wonoayu. Setelah itu AK dan ISM lantas bertolak ke Cirebon dengan mengendarai Toyota Sigra milik korban. 

"Di sana, mereka bertemu saudara pelaku berinisial AR (46) dan mobil dijual seharga Rp 16,9 juta. Hasil penjualan dibagi tiga," kata kapolres.

Aksi pelarian mereka mulanya mulus saja. Namun ISM teringat di mobil milik korban terdapat inhaler. Alat bantu pernapasan itu membuatnya teringat ayahnya yang sakit asma

ISM lantas menyerahkan diri ke Polsek Waru. Dan keterangan dari ISM pun dikembangkan polisi. AK tertangkap pada 7 April 2025 lalu di Cirebon. 

Sedangkan mobil korban juga berhasil ditemukan. Dari kasus ini polisi menangkap 4 pelaku yaitu 2 eksekutor, 1 pembeli dan 1 penadah. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved