Berita Viral

Pantas Dedi Mulyadi Tak Menyerah Bikin Gebrakan Baru hingga Ditantang GRIB Jaya Jabar, Ini Tujuannya

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memang dikenal sering membuat gebrakan baru yang ramai jadi sorotan. Ia tak menyerah meski sering pro dan kontra.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
GEBRAKAN DEDI MULYADI - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan pidato di hadapan pegawai Pemda Provinsi Jawa Barat saat Halalbihalal Idul Fitri 1446 H di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/4/2025). 

SURYA.co.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi memang dikenal sering membuat gebrakan baru yang ramai jadi sorotan.

Tak jarang gebrakan Dedi Mulyadi menuai banyak pro dan kontra.

Berbagai persoalan yang terjadi bahkan langsung dicarikan solusi oleh kepala daerah berusia 54 tahun itu sampai viral, salah satunya kebijakan pemutihan alias membebaskan masyarakat yang memiliki tunggakan kendaraan bermotor berikut dendanya.

Tak hanya itu juga soal pungutan liar alias pungli uang kompensasi sopir angkot di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor juga viral dan mendapat sorotan warganet di jagat maya.

Lalu apa yang membuat Gubernur Jabar selalu turun langsung ke masyarakat hingga kebijakannya selalu menyodot perhatian?

Baca juga: Dedi Mulyadi Wanti-wanti Unpad Imbas Kasus Priguna Rudapaksa Keluarga Pasien: Pintar Aja Gak Cukup

Rupanya hal itu dilatarbelakangi keinginan Dedi yang ingin memberi layanan cepat kepada warganya di Tanah Pasundan.

"Kenapa sih Kang Dedi harus selalu turun aja selalu turun? Di kita ini memang harus segera dimulai dengan contoh, kalau tidak dicontohi tidak turun susah selesai atau pakai metodologi birokrasi melalui pendekatan formal berjenjang dan terstruktur perlu waktu yang panjang," ungkap Gubernur Dedi melalui video yang dibagikkannya di Instagram @dedimulyadi71, Minggu (13/4/2025).

Dedi juga menjelaskan bahwa ia ingin menempuh hal-hal itu dilakukan dengan cepat tidak terlalu rumit dan tepat sasaran.

"Kita ingin melakukan percepatan bukan melakukan kinerja birokrasi saja tapi kinerja sosial untuk memenuhi keinginan psikologi publik agar apa? Agar semua orang bisa menjalankan hak dan kewajibannya secara baik," jelas pria yang karib disapa KDM itu.

Terhadap apa yang dilakukannya Dedi Mulyadi lantas menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat.

"Untuk seluruh masyarakat Jawa Barat saya menyampaikan permohonan maaf apabila setiap hari saya melakukan kegaduhan dengan berbagai langkah dan kebijakan yang tentunya banyak yang tidak menyukainya," imbuhnya.

Kang Dedi menerima berbagai kritik yang ditujukan kepadanya atas apa yang dilakukannya sebab menurutnya hal itu sebagai pengingat.

Baca juga: Akankah Dedi Mulyadi Turun Tangan Bongkar Pagar Laut Bekasi? Nelayan Merintih Minta Pertolongan

Dedi juga mengungkapkan bahwa sahabat yang baik adalah sahabat yang mengingatkan, meski di sisi lain banyak publik yang punya harapan dan merasa terpuaskan atas langkah yang dilakukannya dalam menata Provinsi Jawa Barat.

Ia pun tidak mempermasalahkan masyarakat yang tidak menyukai atau tidak setuju terhadap langkahnya sebab kata Gubernur Jabar sebagai pemimpin hidup di antara suka dan tidak suka begitu juga ada yang setuju serta tidak setuju.

Gebrakan Baru Dedi Mulyadi

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved