Armuji Dilaporkan ke Polda Jatim
Wamenaker Murka Atas Ulah Jan Hwa Diana : Negara Tak Dihargai, Saya Tidak Dihargai
Wamenaker Immanuel Ebenezer tak bisa menahan kecewa atas ulah tidak kooperatif Jan Hwa Diana. Serahkan semuanya kepada penegak hukum
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Upaya Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker), Immanuel Ebenezer untuk mengakhiri polemik penahanan ijazah di perusahaan milik Jan Hwa Diana tak membuahkan hasil. Bahkan, perwakilan negara ini dibuat murka.
Wamenaker Immanuel tak bisa menahan kecewa atas ulah tidak kooperatif Diana, selaku owner UD Sentoso Seal, perusahaan penyedia spare part kendaraan.
Tanda-tanda tidak kooperatif Diana itu, sudah dirasakan saat Wamenaker yang mewakili negara bersama Wawali Surabaya Armuji mewakili pemerintahan setempat tiba di lokasi perusahaan, di pusat pergudangan Margomulyo Surabaya.
Baca juga: Wawali Surabaya Armuji Dilaporkan ke Polda Jatim karena Membela Warganya : Saya Tidak Takut
Begitu Wamenaker tiba, Diana tidak tampak. Bahkan, Immanuel dan Cak Ji harus menunggu untuk masuk ke tempat perusahaan itu, meski tidak melalui pintu utama.
Diana pun tak datang menyambut, hanya petugas dan staf Diana yang membukakan pintu, mereka lantas mengantarkan perwakilan pemerintah itu ke salah satu lorong.
Dengan tetap berdiri, Diana bersama suaminya baru menemani Wamenaker.
Setelah beberapa saat keliling di sejumlah lorong, perwakilan pemerintah dan pelaku industri itu bertemu untuk mengklarifikasi soal penahanan ijazah.
Baca juga: Jan Hwa Diana Laporkan Wawali Surabaya Armuji ke Polda Jatim, Warga Ramai-ramai Membela
Khusus untuk pertemuan tersebuy, hadir pula Kapolrestabes Surabaya Kombespol Lutfi Sulistiyawan.
Kedatangan perwakilan negara yang lengkap itu, ternyata tetap tidak membuat Diana memberi keterangan dengan baik.
"Tidak kooperatif. Kita sebagai negara tidak dihargai. Saya pikir Pak Wawali saja yang tidak dihargai. Saya juga tidak dihargai," kesal Wamenaker Immanuel dengan nada kecewa.
Dalam pertemuan dengan Diana dan manajemen, Wamenaker melihat ada yang janggal dan ditutup-tutupi.
Dia datang sebagai kewajiban negara harus hadir agar industrial tetap harmonis, lanjut Wamenaker, agar hak-hak karyawan tidak dilanggar.
Namun, nyatanya di luar dugaan. Immanuel meminta menjadi pelajaran bagi industrial yang lain agar jangan menahan ijazah. Saking kesalnya, dia menyinggung soal pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Menahan ijazah itu pelanggaran yang tidak bisa ditoleransi. Pemerintahan Prabowo tak boleh menyakiti rakyat.
Diana dianggap selalu berkelit, mengaku tidak kenal karyawan dan sebagainya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.