Lamongan Terkepung Kemacetan Sepanjang Jalan Pangsud-Jakgung Suprapto, Ini Alasan JLU Belum Dibuka

Ia juga mengimbau masyarakat berhati-hati saat melintas di jalur utama, terutama di area yang minim rambu lalu lintas

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
surya/hanif manshuri (hanif manshuri)
MACET DAN LICIN - Kemacetan mengular di sepanjang jalan nasional Jalan Jaksa Agung Suprapto - Jalan Panglima Sudirman Lamongan saat hujan, Senin (14/4/2025) pagi. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Volume kendaraan yang melintasi kawasan perkotaan Kabupaten Lamongan semakin tinggi, terlebih saat musim penghujan.

Terutama di sepanjang Jalan Jaksa Agung Suprapto hingga Jalan Panglima Sudirman, kemacetan panjang dipastikan terjadi sampai beberapa kilometer.

Di sepanjang jalan nasional itu, kemacetan terlihat mengular sejak dua perlintasan KA di sisi Tenggara dari depan Kodim 0812 Lamongan dan perlintasan sisi Barat Terminal Lamongan.

Para pengguna jalan mengurangi kecepatan jika tidak ingin mengalami kecelakaan. Seperti kepadatan arus lalu lintas saat hujan, Senin (14/4/2025) pagi. Kendaraan yang melaju dari dua arah merambat padat.

Kondisi itu seperti menjadi warning bahwa sudah waktunya Jalan Lingkar Utara (JLU) dibuka saat turun hujan, meski satu jalur untuk mengurai kemacetan.

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Lamongan, Dianto Hari Wibowo menjelaskan bahwa keputusan untuk menunda penggunaan JLU sepenuhnya kewenangan Balai Besar Jalan Nasional (BBJN).

"Saat ini, BBJN masih dalam proses pemenuhan alat pemberi isyarat lalu lintas (APIL) dan pemasangan rambu-rambu," kata Dianto kepada SURYA, Senin (14/4/2025).

Dianto memahami betul bahwa kemacetan di jalan nasional Lamongan sangat berdampak dan mengganggu aktivitas masyarakat. 

Namun ia menegaskan bahwa akses dan penggunaan JLU tidak dapat dilakukan sebelum adanya uji kelayakan. "Ini demi keselamatan pengguna jalan, baik yang melintas di JLU maupun yang berada di jalur utama," ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati saat melintas di jalur utama, terutama di area yang minim rambu lalu lintas. 

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Lamongan yang setiap saat telah berupaya mengurai kemacetan di sepanjang Jalan Panglima Sudirman - Jaksa Agung Suprapto. 

"Kami telah berkoordinasi dengan Polres Lamongan untuk membantu mengurai kemacetan yang terjadi di jalur tengah. Kami berharap proses tender untuk APIL dan rambu-rambu dapat segera selesai," ujar Dianto.

Dan proses tender untuk APIL dan rambu-rambu dijadwalkan selesai hingga lima bulan ke depan. Dianto menambahkan, pihaknya akan menerapkan beberapa alternatif secara bertahap untuk mengurangi kemacetan. 

"Kami akan mengatur arus lalu lintas secara perahan agar tidak menambah kemacetan. Ini adalah langkah-langkah yang kami ambil untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan masyarakat," terangnya.

Sementara Ketua DPRD Lamongan, Mukhammad Freddy Wahyudi mengaku heran atas belum beroperasinya JLU yang ditargetkan selesai pada Februari 2025 lalu. 

Pengoperasian jalan sepanjang 7,15 KM tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan yang sering terjadi di jalan nasional Surabaya-Babat di titik Jalan Panglima Sudirman - Jalan Jaksa Agung Suprapto. Apalagi saat turun hujan.

“Harapannya saya kemarin, saat hari raya sudah digunakan. Karena ada satu penyampaian dari dinas terkait untuk hari raya untuk diupayakan. Tetapi kok ditutup lagi,” ujar Freddy.

Kemacetan yang sering terjadi terutama saat musim hujan, juga dipengaruhi oleh sejumlah titik penyeberangan dan perlintasan rel kereta api yang berada di sepanjang jalan Pantura. 

Freddy berharap pembangunan proyek JLU dapat menekan kemacetan dan meminimalisir angka kecelakaan yang sering terjadi di sepanjang jalan Pantura.

“Tadi saya tanyakan, karena memang banyak aduan masyarakat terkait belum dibukanya JLU itu,” tambahnya.

Karena informasi soal JLU sudah jelas, Freddy berharap masyarakat dapat bersabar untuk sementara dan tetap mematuhi aturan lalu lintas yang ada. "Sampai JLU benar-benar siap beroperasi," pungkasnya.*****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved