Berita Viral

Fakta Lengkap Perawat NA dan Pengusaha LH Tewas di Kamar Kos Surabaya, Ada Gelagat Janggal

Terungkap sederet fakta perawat inisial NA dan pengusaha LH yang ditemukan tewas di kamar kos Jalan Sidosermo Gang XII, Wonocolo, Surabaya.

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
kolase suryta/luhur pambudi
EVAKUASI JENAZAH - Jenazah pengusaha LH dan perawta NA ditemukan di sebuah kamar kos lantai dua kawasan Jalan Sidosermo Gang XII, Sidosermo, Wonocolo, Surabaya, pada Kamis (10/4/2025) siang.Keduanya akan melangsungkan pesta pernikahan besar-besaran. 

SURYA.co.id - Terungkap sederet fakta perawat inisial NA dan pengusaha LH yang ditemukan tewas di kamar kos Jalan Sidosermo Gang XII, Wonocolo, Surabaya.

Satu di antara fakta tersebut terkait gelagat janggal NA yang menyebabkan pihak keluarga khawatir. 

Kekhawatiran ini muncul karena seharusnya NA mendampingi proses operasi di RS tempatnya bekerja, Kamis (10/4/2025).

Namun, NA tak kunjung tiba. Dia juga tak memberikan kabar tertulis baik melalui surat maupun pesan singkat di WhatsApp (WA).

Pihak RS menghubungi kakak kandung NA yang tinggal di Kabupaten Lamongan, untuk melaporkan kabar tersebut. 

Kakak kandung NA sudah mencoba menghubungi berulang kali, namun tak ada jawaban.

Akhirnya, dia meminta kerabat di Surabaya, Nur Aprilianti, untuk mendatangi tempat tinggal NA.

"Mungkin pihak RS menghubungi kakaknya di Lamongan. Lalu kakaknya menghubungi saya untuk memeriksa korban," ungkap Aprilianti sambil sesenggukan saat ditemui di lokasi kejadian. 

Berikut fakta-fakta lainnya, dirangkum SURYA.CO.ID. 

Pintu Terkunci Rapat

Setibanya di lokasi, ia mendapati kondisi pintu kamar yang berada di lantai dua bangunan paling ujung Gang XII tersebut, dalam keadaan terkunci rapat. 

Berkali-kali ia mengetuk, namun tak kunjung memperoleh jawaban atau respon apapun. Ia memperkirakan kosan tersebut dikunci dari dalam. 

Aprilianti berinisiatif menghubungi pihak pengelola kosan, untuk meminta kunci cadangan seraya melaporkan kejadian yang dialami kerabatnya. 

Apesnya, pengelola kosan sedang bepergian ke luar kota.

Syok NA Tergeletak

Tak ingin ambil pusing, ia menghubungi tukang penyedia pembuatan kunci cadangan untuk membuat duplikat kunci kosan agar dapat membuka kamar tersebut. 

Setelah pintu tukang jasa pembuat kunci cadangan berhasil mencongkel kunci dan membuka pintu kosan tersebut, bak disambar petir di siang bolong, Aprilianti malah mendapati adanya tubuh korban NA tergeletak menghalangi celah haluan pintu kosan terbuka. 

Dan yang membuat ia syok dan tak kuasa menahan sesak dan tangis, tubuh NA tak bergerak meskipun beberapa kali dibangunkan.

Begitu pula dengan tubuh LH yang berada di dekat NA. . 

Mendapati ada yang tak beres dengan kondisi kedua korban, Aprilianti lantas bergegas turun ke lantai dasar untuk menelepon beberapa temannya yang tinggal di Surabaya untuk meminta disambungkan kepada tim medis guna melakukan pemeriksaan terhadap kondisi para korban. 

"Lalu saya buka pintu, posisi korban menghalangi pintu terbuka. Jadi saya gak bisa buka pintu sampai nge-blak gitu. Lalu saya goyang-goyangin, saya bangunin gak bisa akhirnya saya turun untuk hubungi teman saya untuk telpon ambulan. Karena saya panik banget gak tahu mau ngapain," pungkasnya. 

Kapolsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Kompol Haryoko Widhi memastikan kedua jenazah sudah dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya untuk dilakukan autopsi. 

Mengenai penyebab meninggalnya korban, Haryoko mengaku, pihaknya masih menunggu rampungnya proses olah TKP dan autopsi dari Tim Forensik RS Bhayangkara Surabaya. 

Pengusaha LH Sempat Curhat

Berbeda dengan NA, LH justru tak menunjukkan gelagat apa pun.

Mahasiswa magister hukum di kampus swasta Surabaya ini bahkan empat nongkrong dengan teman-temannya di sebuah warkop kawasan Kelurahan Margorejo, Wonocolo, Surabaya. 

Hal ini diakui teman dekat korban, Hamdan Muafi (29), saat ditemui surya.co.id di balai pertemuan kawasan Wonocolo, Surabaya, Jumat (11/4/2025) siang. 

Dikatakan, dia nongkrong bersama LH pada Rabu (9/4/2025) sekira pukul 16.00 WIB. 

Dia mengaku tidak memiliki firasat apapun dari gelagat LH saat itu. 

"Sama sekali gak ada. Karana saya terakhir kali komunikasi dengan dia, saya berpisah dari tongkrongan ngopi jam 16.00 rabu, dan besoknya dia sudah gak ada," katanya.

Dikatakan Hamdan Muafi, selama ini komunikasi dia dengan LH yang asli Palenggaan, Pamekasan sangat baik. 

 "Bahkan saat momen mudik lebaran. Dia selalu tanya ke saya; kapan balik ke Surabaya. Saya kan mudik di Madura. Dia tanya saya kapan balik ke Surabaya, biar bisa ngopi," tambahnya. 

Sosok Humoris

Menurutnya, sosok LH merupakan pribadi yang periang dan jenaka.

Jika tidak ada keberadaan LH di tongkrongan warung kopi (warkop), suasana seakan hambar. Temannya itu, selalu memberikan keceriaan. 

"Teman saya ini orangnya humoris. Kalau sama saya enggak ada batasan bercanda. Humoris banget."

"Dan satu tahunan ini, satu tongkrongan terus kalau ngopi. Kami memang selalu punya tempat tongkrongan khusus warkop," katanya. 

Selain humoris, LH juga dikenal gemar berdiskusi mempercakapkan banyak hal yang berkaitan dengan intelektual atau fenomena sosial yang sedang santer di tengah masyarakat. 

Muafi tak menampik, dirinya kerap terlibat perdebatan serius nan mengasyikkan dalam diskusi bersama LH. 

Sahabatnya itu, terbilang pintar dalam mempertahankan argumentasi selama diskusi. Apalagi tema diskusi yang sedang berlangsung itu, berkaitan dengan hukum. 

Memang, menurut Muafi, sahabatnya itu cenderung memiliki kegemaran pada keilmuan bidang hukum. 

Itulah mengapa LH kembali mendaftarkan diri menempuh kuliah strata satu bidang hukum di sebuah kampus swasta Kota Surabaya. 

Padahal, beberapa tahun lalu, LH sudah memperoleh gelar S.Sos dari sebuah kampus Islam negeri di Surabaya. 

"Dia ambil kuliah jurusan hukum, S1. Dia ini orangnya pintar dan kalau sama saya dia suka debat terus soal hukum, kayak pengacara," ungkapnya. 

Tak cuma itu, LH juga dikenal tekun dalam bekerja.

Menurut Muafi, selama ini, sahabatnya itu merupakan bekerja sebagai wiraswasta, pekerja kreatif bidang desain. 

Uang gajinya dipakai membiayai kuliah yang kedua, dan sisanya ditabung untuk modal menyelenggarakan pernikahan dengan NA yang telah dijadwalkan pada tahun ini. 

"Dia punya kayak usaha, kalau saya menyebutkan, konten kreator desain, bantu orang desain. Kalau ada titipan desain ucapan (untuk orang dan instansi). Dan saya juga satu profesi dengan dia," pungkasnya. 

Sudah Nikah Siri

Muafi menyebut, LH dan NA udah menikah siri kediaman mempelai wanita di Mantup, Kabupaten Lamongan, pada November 2024 silam. 

Dan, semenjak saat itu, keduanya memutuskan tinggal bersama di kosan yang menjadi lokasi kejadian perkara tersebut.

"(Nikah siri) Sejak November 2024. Iya (sejak saat itu mereka tinggal bersama). Sebelum itu, dia tinggal sama kita, teman-teman kita. Ada yang namanya Faisol, ada Muslim. Lalu saat dia nikah siri, akhirnya pindah tempat tinggal dia pindah dengan istrinya," ujarnya. 

Namun, lanjut Muafi, sebelum menikah secara siri, keduanya sudah menjalin hubungan asmara selama kurun waktu dua tahun. 

Pamer Kemesraan di Medsos

Bahkan, ia juga mengetahui jika korban NA berprofesi sebagai perawat melalui cerita yang disampaikan korban semasa hidup.

Termasuk melihat konten medsos pribadi milik korban yang mengekspos kemesraan hubungan mereka secara berkala. Seperti saat keduanya sedang berkunjung ke tempat wisata atau tempat tongkrongan. 

"Sudah 1,5-2 tahun. Saya juga tahu kalau profesi si ceweknya juga perawat. Sering dibuat story dan segala macam. Suka diajak jalan-jalan," jelasnya. 

Segera Gelar Resepsi

Muafi menambahkan, berdasarkan informasi yang pernah didengarnya dari korban, bahwa keduanya telah merencanakan menggelar resepsi pernikahan dalam waktu dekat pada tahun 2025. 

Hanya saja, ia tidak mengetahui secara pasti tanggal dan waktu pelaksanaan pernikahan mereka. 

Ia menambahkan, korban sudah berusaha mempersiapkan pelaksanaan pernikahan tersebut, sejak beberapa waktu lalu. Termasuk menabung untuk keperluan pesta dan hal ikhwalnya. 

"Selanjutnya, curhat teman saya ini, sehari sebelum kejadian, bahwa teman saya ini akan melangsungkan pernikahan secara besar-besaran."

"Artinya dia mau menikah, dan sudah mendapatkan tanggal yang bagus, tahun ini. Tapi saya enggak tahu detailnya. Dan dia sudah menabung agar dapat menikah tahun ini," ungkapnya. 

Muafi mengaku terkejut ketika mendengar kabar meninggalnya LH.

Muafi diutus oleh kerabat korban di Pamekasan untuk memeriksa jenazah yang dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara Surabaya.

Setelah melihat langsung ciri-ciri jenazah, ternyata memang benar bahwa jenazah tersebut merupakan jenazah temannya korban. 

"Baru setelah itu, ada keterangan dari pihak keluarga minta saya untuk dicarikan informasi lebih lanjut; apakah ini berita ini benar korban adalah keluarga mereka," katanya. 

"Akhirnya, saya cek, melalui beberapa media. Ciri-cirinya benar, dan memang saya tahu juga si cewek."

"Setelah saya selidiki, ternyata 90 persen mirip, setelah itu, saya ke RS Bhayangkara untuk memastikan," tambahnya. 

Muafi mengaku terpukul mendapati kenyataan tersebut bahwa sang teman dekat yang sudah dianggapnya sebagai keluarganya harus bernasib nahas seperti itu. 

Hingga jenazah diserahkan oleh pihak kepolisian kepada pihak keluarga para korban di Kompartemen Kamar Mayat RS Bhayangkara Surabaya, Jumat (11/4/2025) pukul 00.00 WIB, dia belum mengetahui penyebab meninggalnya kedua orang korban di kamar kosan tersebut. 

"Saya terakhir mendampingi sampai di RS Bhayangkara, belum ada informasi apapun. Masih penyelidikan. Lebih lengkap tanya pihak kepolisian," pungkasnya. 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved