Janji Wali Kota Cak Eri Saat Halalbihalal Hari Kedua dengan 8.000 Guru di Surabaya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri menggelar halalbihalal dengan 8.000 guru se-Kota Pahlawan, Rabu (9/4/2025). 

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
HALALBIHALAL - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar halalbihalal dengan 8.000 guru se-Surabaya, Rabu (9/4/2025). Wali Kota Eri berkomitmen melanjutkan berbagai intervensi kepada guru di Surabaya. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri menggelar halalbihalal dengan 8.000 guru se-Kota Pahlawan, Rabu (9/4/2025). 

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Cak Eri menegaskan pentingnya peran guru dalam membentuk kepribadian siswa.

"Alhamdulillah, kami bisa bertemu dengan para guru. Kami silaturahmi dengan hati dan bertemu dengan 8.000 guru," kata Cak Eri ketika dikonfirmasi usai acara.

Ia mengungkapkan, guru di Surabaya memiliki posisi strategis dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini penting, mengingat jumlah murid di Kota Pahlawan nyaris menyentuh setengah juta siswa.

"Anak-anak ini memang akan jadi baik juga karena gurunya. Guru itu kan orang tua. Jadi, memang (tugas) gurunya berat. Sehingga, tidak salah kalau dikatakan bahwa pendidik itu adalah pahlawan tanpa dan saja," ujar Cak Eri yang juga doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Airlangga (Unair) ini.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah memberikan berbagai intervensi, untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan guru. Ke depan, intervensi ini akan terus dilanjutkan.

"Pesan saya kepada Kepala Dinas Pendidikan (Yusuf Masruh) untuk terus meningkatkan kompetensi dari guru agar anak-anak duduk di Kota Surabaya ini semakin hari semakin baik, dan bisa menjadi anak yang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat dan memiliki akidah agama yang baik pula," ucap Cak Eri.

Ada sejumlah intervensi yang diberikan kepada guru. Di antaranya, memfasilitasi guru melalui sertifikasi, beasiswa guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan guru Pendidikan Agama Islam (PAI) hingga berbagai bentuk pelatihan lainnya.

"Terkait dengan kesejahteraan guru, kami sudah melakukan sertifikasi. Kami sudah melakukan (menyiapkan beasiswa) sekolah S1. Kami naikkan terus jumlahnya, karena saya ingin guru-guru itu bisa meningkat kemampuannya dan mendapatkan sertifikasi," tutur Cak Eri.

"Sehingga, ada pendapatan yang meningkat. Kedua, kami juga menambahkan Jaspel (Jasa Pelayanan) hingga Tukin (Tunjangan kinerja) kepada para tenaga pendidik," imbuhnya.

Berdasarkan Data Dinas Pendidikan, selama ini pemberian Jaspel menyasar 8.565 pendidik PAUD, 11.469 pendidik keagamaan dan 203 pendidik kesetaraan. Sedangkan pemberian Tukin diberikan kepada 8.254 guru.

Selain apresiasi melalui berbagai tunjangan, peningkatan kualitas juga dengan beasiswa S1 untuk guru PAUD yang masih mengantongi ijazah SMA sederajat. Per tahun, kuota guru yang mendapat intervensi mencapai 200 guru.

"Teman-taman guru itu kan ada yang namanya update melalui pelatihan-pelatihan. Sehingga, kami bisa jadi upgrade yang S1-nya tidak linear atau belum S1," kata Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh ketika dikonfirmasi terpisah.

"Memang, teman-teman guru PAUD itu kan banyak yang belum S1. Harapannya Pak Wali, biar nanti linier sesuai S1-nya sehingga kesejahteraannya naik dan nanti TPP-nya bisa naik juga," tandasnya.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved