Dukung Pendidikan Untuk Warga Miskin, Pemkab Bojonegoro Ajukan Gedung Pusdikat Untuk Sekolah Rakyat

Sekretaris Dinsos Bojonegoro, Agus Susetyo Hardiyanto mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan pengajuan resmi ke pemerintah pusat

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Deddy Humana
surya/Misbahul Munir
PROYEK SEKOLAH RAKYAT - Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Sosial (Dinsos) tengah mengajukan pendirian Sekolah Rakyat kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos). 

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO – Sekolah Rakyat (SR) yang ditangani Kementrian Sosial (Kemensos) menjadi proyek besar yang membuka harapan bagi anak-anak keluarga miskin bersekolah gratis.

Pemkab Bojonegoro melalui Dinas Sosial (Dinsos) pun mengajukan pendirian Sekolah Rakyat kepada Kemensos agar program ini dapat memberikan pendidikan bagi masyarakat tidak mampu, dari jenjang SD, SMP, hingga SMA dengan fasilitas terbaik secara gratis.

Sekretaris Dinsos Bojonegoro, Agus Susetyo Hardiyanto mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan pengajuan resmi ke pemerintah pusat. Bahkan gedung untuk sekolah anak miskin tersebut sudah disiapkan.

“Kita sudah siapkan gedung untuk Sekolah Rakyat yang telah diajukan ke Kementerian Sosial,” ujar Agus, Rabu (9/4/2025).

Ada pun lokasi yang diusulkan adalah gedung pusat pendidikan dan pelatihan (Pusdiklat) yang berada di Desa Kedungrejo, Kecamatan Dander.

Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, Agus menyebut lokasi tersebut dipilih lantaran gedung yang telah dibangun oleh Pemkab Bojonegoro hingga kini belum dimanfaatkan secara optimal.

“Namun tempat itu masih akan ditinjau oleh pemerintah pusat untuk melihat kelayakannya,” tambah Agus.

Program Sekolah Rakyat ini tidak hanya menawarkan pendidikan gratis, tetapi juga dilengkapi fasilitas terbaik bagi para siswa dari keluarga kurang mampu untuk mengakses layanan pendidikan terbaik.

Untuk permulaan, kalau mendapatkan persetujuan dari Kemensos, Pemkab Bojonegoro bakal membuka masing-masing dua kelas di tiap jenjang pendidikan. Hal ini untuk mengukur tingkat kebutuhan dan antusiasme warga yang masih perlu dipetakan.

“Kami belum mengetahui sejauh mana minat warga (miskin) terhadap sekolah ini, makanya diajukan dua kelas per jenjang dulu,” jelasnya.

Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, Pemkab Bojonegoro berharap bisa membuka akses pendidikan yang lebih merata dan inklusif, serta menciptakan generasi muda yang lebih berdaya meski berasal dari latar belakang ekonomi lemah. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved