Berita Viral
Alasan Dadang Dishub Bogor Nangis Ditelepon Dedi Mulyadi Soal Kompensasi Sopir: Tersentuh Hati Saya
Terungkap alasan Kabid Dishub Bogor, Dadang Kosasih nangis saat ditelepon Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Terkait uang kompensasi sopir angkot.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Sebuah video yang memperlihatkan Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, menangis saat menerima telepon dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi viral di media sosial.
Banyak yang berspekulasi bahwa Dadang menangis karena terlibat dalam kasus penyunatan uang kompensasi sopir angkot.
Namun, faktanya berbeda.
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dishub Kabupaten Bogor tersebut meluruskan alasan dirinya menitikkan air mata hingga menjadi viral.
Saat itu, Dadang mengaku terharu setelah memberikan klarifikasi via telepon dengan Dedi Mulyadi.
Ia membantah bahwa anggota Dishub Kabupaten Bogor terlibat dalam pemotongan kompensasi sopir angkot.
Baca juga: Rekam Jejak Dadang, Kabid Dishub Bogor yang Nangis Dituding Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot
Mendengar itu, Dedi Mulyadi mengapresiasi tugas dan pekerjaan Dadang di lapangan.
Karena itu lah, Dadang merasa terharu hingga menangis sesenggukan setelah berkomunikasi dengan Dedi.
"Jadi saya menerima apresiasi dari Pak Gubernur luar biasa, dalam keadaan tertekan siapapun akan merasa terobati sehingga di situ tersentuh hati saya," ujar Dadang saat berbincang dengan Dedi Mulyadi di Gedung Pakuan seperti dikutip dari Youtube Channelnya yang tayang pada Selasa (8/4/2025).
Apresiasi yang diberikan Dedi kepada Dadang dalam bentuk undangan acara makan malam pada tanggal 12 April besok di Gedung Pakuan, Bandung.
Dedi bakal mengundang ratusan personil dishub Kabupaten Bogor untuk menghadiri acara makan malam itu.
Ia akan menyiapkan sekitar 7 bus untuk transportasi mereka.
"Direspons oleh Pak Gubernur dengan memberikan suatu penghargaan. Silakan anggota dishub tanggal 12 datang ke Pakuan untuk makan bersama," ujarnya.
Disaksikan oleh Dedi Mulyadi di Gedung Pakuan, Emen, sopir angkutan umum yang memviralkan kasus tersebut meminta maaf kepada Dadang.
Pasalnya, Emen mengaku salah sebut nama sehingga Dadang terkena hujatan publik karena dinilai terlibat dalam kasus tersebut.
Emen mengaku salah sebut
Sopir angkutan umum, Emen, meralat pelaku di balik kasus pemotongan uang kompensasi untuk lebaran 2025 bagi para sopir angkutan umum.
Sebelumnya, Emen menyebut bahwa Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor turut terlibat dalam kasus tersebut sehingga membuat pejabat dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, dihujat publik.
Namun, belakangan, ia meralatnya.
Emen mengatakan bahwa otak di balik kasus pemotongan itu ialah Ketua Kelompok Kerja Sub Unit (KKSU), Nandar.
Hal itu diungkapkannya kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, lewat sambungan telepon.
"Emen kemarin salah nyebut pak. Yang motong (uang kompensasi) itu KKSU. Cuma waktu itu Emen melihat Dishub sama Organda ada di lokasi pemberian uang kompensasi," ujar Emen kepada Dedi dikutip dari Youtube Channel Dedi Mulyadi yang tayang pada Senin (7/4/2025).
Saat penerimaan bantuan uang kompensasi senilai Rp 1 juta dan sembako senilai Rp 500 ribu itu, Emen melihat anggota Dishub Provinsi Jawa Barat dan Organda turut hadir di lokasi.
Ia berasumsi uang kompensasi yang dipotong senilai Rp 200 ribu masuk ke kantong anggota KKSU, Dishub dan Organda yang hadir saat penyerahan.
Padahal, uang itu hanya masuk ke kantong KKSU.
"Pak Nandar Ketua KKSU (yang minta), bukan Dishub. Dishub enggak ada yang minta. Cuma Emen melihat saat penyerahan (uang) saat itu ada Dishub dan Organda sehingga mengira mereka juga dapat," lanjutnya.
Permintaan uang senilai Rp 200 ribu itu bermula ketika Emen didatangi oleh Nandar setelah menerima bantuan pada hari Jumat.
Nandar meminta kepada Emen untuk mengumpulkan uang senilai Rp 200 ribu dari teman-temannya sesama sopir angkutan umum.
Pada hari yang sama, Emen pun akhirnya mengumpulkan sebanyak Rp 4 juta rupiah dari para anggotanya dan menyerahkan kepada Nandar.
"Dikumpulkan uang senilai Rp 200 ribu per sopir. Jadi saya mengumpulkan Rp 4 juta ke KKSU," katanya.
Setelah kasus ini diketahui publik dan viral, Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Umum Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, lalu meminta agar KKSU mengembalikan lagi uang tersebut.
Dadang juga sempat menjadi sasaran hujatan netizen gara-gara Emen yang menyebut anggota dishub terlibat.
Emen memastikan bahwa dishub dan organda tidak terlibat dalam kasus pemotongan itu.
Dadang Bantah Terlibat Penyunatan
Sebelumnya, Dadang Kosasih menuding Kelompok Koperasi Serba Usaha (KKSU) lah yang menjadi dalang penyunatan uang kompensasi tersebut.
Hal itu diungkapkan Dadang saat berbincang dengan Dedi Mulyadi via telepon yang ditayangkan di youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Minggu (6/4/2025).
Seperti diketahui, adanya penyunatan itu kali pertama diungkap sopir angkot bernama Emen.
Emen mengaku uang Rp1 juta yang harusnya didapatkan lantas disunat Rp200.000 dan diberikan kepada oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Namun, setelah viral, pernyataan itu diralat oleh Emen.
Dedi Mulyadi dalam investigasinya menanyakan hal itu kepada Dadang Kosasih melalui sambungan telepon.
Dadang Kosasih membantah bahwa Dishub Kabupaten Bogor memotong uang kompensasi sopir angkot seperti isu yang beredar.
Menurut Dadang, awalnya dia melakukan penindakan kepada sejumlah sopir angkot yang masih beroperasi.
Kemudian, salah satu sopir angkot mengaku kepada Dadang Kosasih bahwa ada pungutan sebesar Rp200.000 dari uang kompensasi tersebut.
Dadang Kosasih lalu menuding KKSU yang menjadi wadah bagi sopir dan pemilik angkot, lah yang melakukan penyunatan.
"Saya tanya ke sopir, kenapa kamu beroperasi. (Dia jawab) 'kan saya dipungut Rp 200.000. Untuk gantikan Rp 200.000 itu, saya makanya beroperasi'. Baru di situ saya baru punya data siapa yang mungut, ternyata KKSU," ujar Dadang kepada Dedi Mulyadi.
"Jadi KKSU (yang pungut)? tanya Dedi.
"KKSU," jawab Dadang.
Setelah mengetahui adanya pungutan, lanjut Dadang, ia pun meminta bantuan kepada Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Dishub Provinsi Jabar untuk melakukan mediasi antara KKSU dan sopir angkot.
Pada malam hari, KKSU mendatangi Dadang Kosasih dan mengatakan akan mengembalikan uang tersebut.
Namun, keesokan harinya, Dedi Mulyadi ternyata mengunggah video obrolannya dengan seorang sopir angkot bernama Emen yang mengaku uang kompensasinya dipotong oleh Dishub Bogor.
"KKSU sudah oke malam datang ke saya, sopir belum ketemu. Waktu itu keduluan dengan Pak Gubernur," tutur Dadang Kosasih.
"Saya kaget percakapan luar biasa (di video) dan ternyata membuahkan hasil data akurat karena Pak Emen (sampaikan) ada pemotongan," lanjut dia.
Dedi kemudian menanyakan kenapa Emen si sopir angkot bisa menuding bahwa Dishub Bogor melakukan pemotongan.
Dadang kemudian menjawab Emen diduga tidak mengetahui mana petugas Dishub Bogor dan mana Dishub Jabar yang memang bertugas membagikan kompensasi ke sopir angkot.
"Karena pembagian itu, dia enggak tahu dishub provinsi dan kabupaten, kan pembagiannya provinsi," ujar Dadang.
Dedi lalu memastikan lagi apakah ada petugas Dishub Kabupaten Bogor yang melakukan pemotongan ke Dadang.
"Ada oknum dishub kabupaten motong?" tanya Dedi.
"Saya pastikan tidak ada, clear and clean karena kalau misalnya pas mediasi, pasti menyebutkan, ini tidak ada. Tapi saya nitip ke KKSU, tolong balikkan (uang) ke sopir," ujar Dadang.
berita viral
Dadang Kosasih
Kabid Dishub Bogor
Dedi Mulyadi
uang kompensasi
sopir angkot
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPR Nafa Urbach yang Janji Akan Serahkan Semua Untuk Rakyat |
![]() |
---|
Rekam Jejak Salsa Erwina yang Gertak Ahmad Sahroni Usai Kabar Keluarganya Didatangi, Jabatannya Top |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Puspita Aulia, Istri Ilham Pradipta Bos Bank Plat Merah Usai Suami Tewas Dibunuh |
![]() |
---|
Respons Santai Jusuf Kalla Soal Silfester Matutina Tak Segera Dieksekusi ke Bui: Urusan Hukum |
![]() |
---|
Gelagat RS Tersangka Penculikan Bos Bank Plat Merah Saat Digerebek Buat Polisi Emosi, Ini Perannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.