Hari Perempuan Internasional 2025, Nestlé Indonesia Wujudkan Lingkungan Kerja yang Aman dan Inklusif

Nestlé Indonesia menggelar talkshow inspiratif bertajuk International Women’s Day 2025: #AccelerateAction

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Nestlé Indonesia
FASILITAS PEREMPUAN - Ilustrasi kegiatan perempuan yang berhak mendapatkan fasilitas dalam menjaga kesehatan di tempat kerja di Nestlé Indonesia. Lingkungan kerja yang aman dan inklusif untuk perempuan bisa menndukung setiap talenta untuk dapat memaksimalkan potensi terbaiknya. 

SURYA.co.id | SURABAYA – Nestlé Indonesia menggelar talkshow inspiratif bertajuk International Women’s Day 2025: #AccelerateAction

Talkshow dalam rangka Merayakan Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap bulan Maret ini dihadiri oleh Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Perekonomian, Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dan Pemerintah Daerah Wilayah I Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Eni Widayanti, atlet Greysia Polii, Head of Strategic Partnerships & Corporate Communications Emtek Media Desy Bachir, dan Business Unit Controller PT Nestlé Indonesia Tita Nuraini Kusumaningrum.

Acara ini menjadi upaya Nestlé Indonesia dalam turut mendorong dan membersamai perjalanan seluruh perempuan dalam meraih mimpi, menghadapi tantangan, serta mengambil langkah bermakna dalam berbagai aspek kehidupan.

Nestlé Indonesia senantiasa berkomitmen dalam mendukung kesetaraan gender dan keberagaman guna menciptakan lingkungan kerja yang aman dan inklusif, sehingga setiap talenta dapat memaksimalkan potensi terbaiknya.

“Di Nestlé Indonesia, kami mendukung dan merayakan peran perempuan setiap hari, bukan hanya di momen spesial seperti hari ini, tetapi pada keseluruhan dari nilai-nilai kami. Hari ini mengingatkan kita akan sejauh mana langkah yang telah ditempuh, sekaligus tantangan yang masih harus dihadapi untuk mencapai kesetaraan gender," kata Samer Chedid, Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Kamis (27/3/2025).

Pihaknya 100 persen pro dan berkomitmen penuh untuk mendukung talenta lokal, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, serta berkontribusi bagi pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia.

Hingga saat ini, sekitar 44 persen posisi manajerial di Nestlé Indonesia diduduki oleh perempuan.

Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menciptakan peluang yang setara bagi semua talenta.

“Diversity and inclusion is in our DNA. Jika kita mau memastikan hal ini berkelanjutan, kita harus memastikan tiga hal penting yang bersinergi dan melengkapi, yaitu kebijakan, fasilitas, dan aktivitas di tempat kerja," tambah Fahrul Irvanto, Direktur Human Resources Nestlé Indonesia.

Pihaknya yakin bahwa keberagaman adalah keniscayaan dan inklusivitas adalah pilihan.

"Kami berharap dapat menjalin kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta pemangku kepentingan terkait lainnya untuk memperkuat inisiatif ini. Dengan begitu, kami dapat turut serta memberikan dampak positif yang lebih besar bagi perempuan di Indonesia,” lanjut Fahrul.

Eni Widayanti, Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Perekonomian, Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dan Pemerintah Daerah Wilayah I Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menjelaskan bahwa berdasarkan data Indeks Pembangunan Gender KemenPPPA, aspek ekonomi pada perempuan dan laki-laki masih mengalami kesenjangan.

Eni memaparkan dalam 10 tahun terakhir kesenjangan tingkat partisipasi angkatan kerja antara perempuan dengan laki-laki adalah sekitar 30 persen, di mana perempuan 50 persen, sedangkan laki-laki 80 persen.

"Padahal, partisipasi perempuan di dunia kerja merupakan salah satu kesempatan untuk memberdayakan perempuan dan meningkatkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan," papar Eni.

Dia menyebut Nestlé Indonesia memberikan contoh yang sangat baik dalam hal pemberdayaan dan perlindungan perempuan.

"Kami berharap Nestlé terus mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan perempuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang eksponensial," ungkap Eni.

Selain itu, pihaknya juga berharap Nestlé Indonesia dapat menjadi champion dan mentor bagi perusahaan-perusahaan lain dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan untuk mendukung perempuan di dunia kerja.

Pada kesempatan yang sama, Greysia Polii, Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 juga membagikan perjalanan kariernya sebagai atlet bulu tangkis yang dimulai sejak usia lima tahun.

“Bagi saya untuk bisa menjadi juara adalah dengan memiliki visi dan mental resiliensi. Saya memulai karir dari nol: pernah jadi juara MILO School Competition 2015 dan saat itu langsung dapat plus point ke tim nasional, pernah mengalami masa sulit juga saat didiskualifikasi di ajang internasional," cerita Greysia.

Tapi dirinya terus bangkit. Dia punya visi ganda putri Indonesia jadi juara olimpiade.

"Saya sangat terpanggil, bahwa saya Perempuan juga punya andil dan bakat, sehingga saya tidak mau menyia-nyiakan hal tersebut,” beber Greysia.

Greysia juga membagikan bahwa ada banyak aspek yang dapat mendorong perempuan untuk memaksimalkan potensinya.

“Salah satunya adalah support system, yaitu orang tua, teman, society, dan tempat kerja. Untuk itu, saya sangat terharu dan bangga ketika tahu bahwa Nestlé memberikan yang terbaik untuk perempuan untuk bisa berkarya dan berkarir," lanjut Greysia. Hal itu lah yang membuat dirinya sebagai perempuan di Indonesia bisa achieve sesuatu yang lebih besar dari yang kita pikirkan,” lanjut Greysia.

Nestlé Indonesia secara konsisten mendorong lebih banyak talenta perempuan dengan menghadirkan berbagai kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan kesejahteraan karyawan, antara lain memperpanjang cuti melahirkan hingga 7,5 bulan bagi ibu dan 4 minggu untuk ayah, menyediakan pop-up daycare agar ibu bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga untuk mendorong produktivitas, serta menyediakan ruang khusus ibu di kantor, pabrik, hingga kantor pusat distribusi.

Lebih dari itu, Nestlé Indonesia juga senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan inklusif dengan menerapkan kebijakan yang berfokus pada kesejahteraan fisik, mental, dan emosional karyawan, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja.

Adapun upaya yang dilakukan oleh perusahaan adalah menekankan kebijakan anti pelecehan seksual, memberikan dukungan perlindungan penuh kepada karyawan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, menegaskan nol toleransi pada pelecehan seksual dan bias implisit, program pendampingan psikologis dan konseling yang tersedia kapanpun diperlukan, kegiatan pemberdayaan perempuan, fasilitas dan kegiatan kebugaran, dan berbagai upaya lainnya.

Dengan komitmen kuat terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, Nestlé berupaya menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya mendukung karyawan, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara luas.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved