Ramadan 2025

Datangi MUI Gresik, Mahasiswa Afghanistan Ingin Dalami Harmonisasi dan Kerukunan Islam di Indonesia

Karena selain memiliki sejarah penyebaran Islam yang kuat, Gresik juga merupakan  Kota Santri yang memiliki basis pendidikan keislaman kuat.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Deddy Humana
surya/Willy Abraham (Willy)
BELAJAR KERUKUNAN BERAGAMA - Mahasiswa asal Afganistan bertemu Ketua MUI Gresik, KH Ainur Rofiq Thoyyib serta Sekretaris MUI Gresik, Makmun untuk mempelajari harmoni kerukunan beragama di Kota Santri, Sabtu (22/3/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Menjaga kerukunan sebagai umat Islam lebih berat ketimbang menjadi pemeluk Islam sendiri. Dan kerukunan umat Islam di Indonesia itu menjadi penyebab ketertarikan Baburi, mahasiswa asal Afghanistan itu untuk mempelajarinya lebih dalam.

Sabtu (22/3/2025), Baburi secara khusus berkunjung ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik. Karena selain memiliki sejarah penyebaran Islam yang kuat, Gresik juga merupakan  Kota Santri yang memiliki kultur pendidikan keislaman kuat.

Baburi saat ini menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. 

Ia diterima langsung oleh Ketua MUI Gresik, KH Ainur Rofiq Thoyyib serta Sekretaris MUI Gresik Makmun, M.Ag.

Secara khusus, Baburi menyampaikan ketertarikannya untuk mempelajari perkembangan Islam di Indonesia, terutama mengenai peran MUI dalam menjaga harmonisasi dan hubungan antara umat Islam dengan pemerintah.

Ia juga mengungkapkan kekagumannya terhadap kehidupan beragama di Indonesia. “Saya terkesan dengan banyaknya masjid di Indonesia, yang memudahkan umat Islam untuk beribadah. Berbeda dengan Afghanistan, di mana jumlah masjid lebih sedikit,” ujar Baburi.

Ke depan, lanjutnya, ia tertarik untuk lebih dalam lagi belajar tentang kerukunan antar umat Islam di Indonesia.“Semoga selama di Indonesia, saya bisa lebih banyak belajar tentang Islam. Sebagai bekal kalau saya pulang ke negara saya kelak,” ujar Baburi.

Ketua MUI Gresik, Kiai Rofiq menjelaskan bahwa MUI memiliki peran strategis dalam menjaga hubungan antara umat Islam dan pemerintah.

“Keberadaan MUI berperan sebagai jembatan antara umat dan pemerintah dalam menjaga keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia,” ujar Kiai Rofiq.

Menurutnya, MUI berperan dalam memberikan pandangan keagamaan kepada pemerintah serta membangun sinergitas dengan berbagai ormas Islam agar kehidupan masyarakat tetap aman dan damai.

“Ukhuwah wathaniyah atau ikatan kebangsaan itu penting. Jika kita lahir di sebuah negara, maka kita harus bersama-sama mendorong kemajuan negara tersebut dalam berbagai bidang,” tambahnya.

Lebih lanjut, Kiai Rofiq menjelaskan bahwa di Indonesia, perbedaan pendapat antar ulama merupakan hal yang wajar dan selalu dapat dicarikan solusi bersama, salah satunya melalui peran MUI sebagai wadah koordinasi.

Sementara Makmun menyampaikan bahwa pihaknya sangat terbuka diajak menemani mahasiswa luar belajar bersama tentang Islam di Indonesia.

“MUI Gresik terbuka, kalau Baburi atau mahasiswa internasional lain ingin lebih dalam mempelajari kehidupan Islam di Indonesia, kami siap untuk menjadi fasilitator," tutupnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved