Sosok Hariz Izzuddin, Mahasiswa PENS Asal Lamongan yang Ikuti Program Riset di KAIT Jepang

mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) asal Dusun Glendeh, Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Titis Jati Permata
Foto Istimewa
RISET - Muhammad Hariz Izzuddin (kanan), mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) asal Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, saat berada di Jepang untuk menjalani program riset. Tak hanya unggul di bidang akademik, ia juga sukses dalam dunia bisnis dan teknologi. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Muhammad Hariz Izzuddin, mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) asal Dusun Glendeh, Desa Tunggunjagir, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, menorehkan prestasi gemilang. 

Sejak di bangku SMA, ia telah aktif dalam berbagai kompetisi akademik dan kewirausahaan. 

Tak hanya unggul di bidang akademik, ia juga sukses dalam dunia bisnis dan teknologi.

Beberapa bulan lalu, ia dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi Nasional kategori Technopreneur, serta menjuarai berbagai kompetisi bisnis dan karya tulis ilmiah tingkat nasional hingga internasional.

Selain itu, ia juga aktif mengikuti pembinaan startup di inkubator bisnis Penssky Venture, yang menjadi salah satu faktor penting dalam perkembangan bisnisnya.

Berkat pengalaman dan mentoring yang diperoleh, ia berhasil membawa startup-nya, PT Hayago Robotika Indonesia, mendapatkan pendanaan dari salah satu BUMN serta investasi dari angel investor.

Hariz panggilannya, adalah mahasiswa yang  aktif terlibat  dalam berbagai kompetisi nasional dan internasional. 

Sebagai mahasiswa yang gemar berkompetisi,  kini ia meraih kesempatan untuk menjalani program riset di Kanagawa Institute of Technology (KAIT), Jepang, dengan beasiswa dari Japan Student Services Organization (JASSO).

Program riset yang diikutinya ini merupakan bagian dari kerja sama antara PENS dan KAIT Jepang, yang telah berlangsung selama beberapa tahun. 

Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa berprestasi dari PENS, seperti Hariz untuk melakukan penelitian di Jepang, dalam memperluas wawasan akademik, serta mengembangkan solusi teknologi yang dapat diaplikasikan di Indonesia.

Diungkapkan, apa yang saat ini ia terlibat di Jepang, tidak hanya diikuti oleh mahasiswa dari PENS, tetapi juga dari beberapa universitas internasional lainnya, seperti BU (Bangkok University), CU (Chulalongkorn University), SIIT (Sirindhorn International Institute of Technology), dan UTAR (Universiti Tunku Abdul Rahman).

Kampus tersebut berasal dari Malaysia dan Thailand, sehingga program ini menjadi ajang kolaborasi internasional bagi mahasiswa dari berbagai negara untuk mengembangkan riset dan inovasi bersama di Jepang.

Dijelaskan, JASSO adalah lembaga di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi Jepang yang berfokus pada layanan kemahasiswaan. 

"Lembaga ini menyediakan berbagai program beasiswa, dukungan bagi mahasiswa asing, serta fasilitas penunjang kehidupan mahasiswa dengan tujuan membina sumber daya manusia yang kreatif dan berdaya saing global," kata Hariz kepada wartawan,  Jumat (14/3/2025).

Selain mendapatkan beasiswa JASSO, ia  juga menerima bantuan dari PENS berupa tiket pesawat pulang-pergi (PP) Indonesia–Jepang untuk menjalani program riset selama dua bulan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved