Bupati Tulungagung Boyongan Ndalem Keprabon, Ini Simbol dan Makna yang Terkandung
Bupati Tulungagung, Gatut Sunu Wibowo gelar tradisi Boyongan Ndalem Keprabon, kepindahan dari rumah pribadi ke Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
Sapu lidi melambangkan menghilangkan kotoran, termasuk sugesti buruk yang bisa mencelakakan.
Sapu lidi juga melambangkan kesatuan tekad serta bersatunya pemimpin dan rakyatnya, sehingga sulit untuk dipatahkan.
Lalu, kendi dan air di dalamnya melambangkan kejernihan dan suasana yang adem.
“Jika semua terikat dalam kerukunan, maka suasananya akan adem, tidak mudah tersulit isu,” tambah Karmaji.
Beras mengingatkan, jika bupati hanya numpang cari makan di pendopo, sehingga tidak boleh terlena.
Ayam jago melambangkan pilihan, keberadaan bupati sebagai pilihan rakyat untuk menjadi pengayom.
Selama menjadi pengayom, bupati harus bisa memikirkan apa yang dimakan oleh rakyatnya.
“Pemimpin harus mau reresik (bersih-bersih), menghilangkan segala sugesti jahat. Yang dibersihkan hatinya, divisualkan dengan menyapu,” jelas Karmaji.
Sebelum disapu bersih, kemudian dikucuri air dari kendi supaya adem dan tidak menimbulkan debu atau masalah.
Bupati Tulungagung Boyongan Ndalem Keprabon
Gatut Sunu Wibowo
Boyongan Ndalem Keprabon
Tulungagung
surabaya.tribunnews.com
Ramalan Cuaca Surabaya Hari ini Sabtu 30 Agustus 2025: Cerah Sepanjang Hari, Suhu Capai 34 Derajat |
![]() |
---|
Ya Hanana Lirik Arab, Latin dan Arti |
![]() |
---|
Kondisi Demonstrasi di Surabaya Kian Memanas, Massa Kembali Bakar Pos Polisi, Kali Ini Dekat KBS |
![]() |
---|
Hadir di GIIAS Surabaya 2025, VinFast Serius Kembangkan EV di Indonesia dengan Pabrik di Subang |
![]() |
---|
Lirik Ya Allah Biha, Ya Allah Bihusnil Khotimah Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.