Cak Eri Minta Rumah Sakit yang Dikelola Pemkot Surabaya Terapkan Sistem BLUD

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta RSUD yang dikelola Pemerintah Kota Surabaya bergerak menuju sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). 

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Pemkot Surabaya
TINJAU RUMAH SAKIT - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meresmikan RSUD Eka Candrarini di Surabaya Timur. Wali Kota Cak Eri meminta RSUD yang dikelola Pemkot Surabaya bergerak menuju sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri, meminta Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang dikelola Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak menuju sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

Diharapkan, terobosan ini bisa mewujudkan RSUD yang semakin mandiri. 

Saat ini, Pemkot Surabaya memiliki 3 rumah sakit. Yakni, RSUD dr Soewandhie di Surabaya pusat, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) di Surabaya Barat dan RSUD Eka Candrarini (EC) di Surabaya Timur. 

Sistem BLUD, memungkinkan rumah sakit memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan. 

Wali Kota Cak Eri mencontohkan rumah sakit yang dikelola Pemkab Sidoarjo dan Pemkab Tulungagung. 

Dengan skema BLUD, ada beberapa keunggulan yang nantinya bisa diwujudkan RSUD kelolaan Pemkot Surabaya

Di antaranya, efisiensi operasional, pengurangan ketergantungan pada anggaran pemerintah daerah, hingga peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. 

Pada efisiensi anggaran, RSUD bisa berinovasi dalam penyediaan teknologi rumah sakit. 

Melalui sistem BLUD, RSUD bisa melakukan kerja sama dengan swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Pada hal pembangunan, kita bisa melalui KPBU tidak selalu APBD. Kita bisa kerja sama (dengan pinjaman swasta) dan hasil dari pembangunan bisa dibayarkan," kata Cak Eri usai paparan Kepala Dinas Jumat (7/3/2025).

"Pun demikian (pembelian) alat. Apabila setiap 5 tahun, (teknologi) alat ini meningkat dan sparepart alat tidak berfungsi atau expired, sehingga kita harus menghitung pembeliannya berapa, jumlah pasien berapa, sehingga nanti ketemu hitungannya. Mungkin nggak kalau kita beli alat ini untuk digunakan (membayar)," imbuhnya.

Ia meminta, RSUD tersebut berani berinovasi menuju ke sana. Sehingga, fasilitas rumah sakit semakin baik dan jangkauan pasien semakin besar. 

Cak Eri juga meminta para direksi RSUD untuk menghitung. Selain itu, teknologi yang dimiliki masing-masing RSUD harus saling menunjang. 

Apabila satu di antara rumah sakit memiliki teknologi tertentu, maka RSUD yang lain bisa membeli alat yang lain, sehingga bisa efisien dalam pengadaan alat. Nantinya, pasien dapat dirujuk menuju RSUD sesuai alat yang dibutuhkan.

Di sisi lain, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) sebagai salah satu RSUD yang dikelola Pemkot Surabaya. menyatakan akan terlebih dahulu menghitung kemungkinan menuju sistem BLUD total. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved