Berita Virai
Kekayaan Ahok BTP yang Berpeluang Dipanggil Kejagung Soal Kasus Korupsi Minyak Mentah Pertamina
Sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP ikut menjadi sorotan dalam kasus korupsi minyak mentah di Pertamina. Berpeluang diperiksa.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok BTP ikut menjadi sorotan dalam kasus korupsi minyak mentah di Pertamina.
Hal ini diungkapkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
Diketahui, Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sejak 22 November 2019 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. SK-282/MBU/11/2019.
Ia kemudian mengundurkan diri pada tahun 2024 dengan alasan ingin mendukung salah satu pasangan calon dalam pemilihan presiden 2024.
Pemeriksaan ini berkaitan dengan dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero), yang menyebabkan kerugian negara hingga Rp193,7 triliun.
Baca juga: Profil Lengkap Riva Siahaan Dirut Pertamina Patra Tersangka Oplos Pertamax, Harta Kekayaan Rp 18 M
Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu, 26 Februari 2025 malam, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung, Abdul Qohar, menegaskan bahwa siapapun yang terlibat dalam kasus ini tidak akan luput dari pemeriksaan.
"Jadi siapapun yang terlibat dalam perkara ini, baik berdasarkan keterangan saksi, maupun berdasarkan dokumen atau alat bukti yang lain pasti akan kita panggil untuk dimintai keterangan, siapapun," ujar Abdul Qohar dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Jakarta pada Rabu, 26 Februari 2025, melansir dari Youtube Warta Kota.
Penyelidikan ini mencuat setelah Kejagung menetapkan sembilan tersangka dalam skandal korupsi tersebut.
Dua tersangka terbaru adalah Maya Kusmaya, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, serta Edward Corne, VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga.
Keduanya langsung ditahan di Rutan Salemba cabang Kejagung untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Rekam Jejak Ahok BTP
Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok BTP, merupakan pria kelahiran Belitung Timur pada 29 Juni 1966.
Ahok BTP mengawali karier sebagai seorang pengusaha dan politikus keturunan Tionghoa-Indonesia yang menjabat Komisaris Utama PT. Pertamina sejak 25 November 2019.
Ia merupakan kakak kandung dari Basuri Tjahaja Purnama (Bupati Belitung Timur periode 2010–2015). Di dunia politik, ia tergabung dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang terdaftar sebagai anggota sejak 8 Februari 2019.
Ahok BTP memulai karier politiknya dengan bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru pada 2003, lalu mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan berhasil memenangkan kursi.
Pada Pilkada Belitung Timur 2005, ia diusung sebagai calon Bupati Belitung Timur didampingi oleh Khairul Effendi dan berhasil memenangkan pemilihan dengan perolehan suara 37,13 persen.

Karier politiknya cukup gemilang hingga kemudian maju sebagai calon Gubernur Kepulauan Bangka Belitung dengan dukungan penuh dari mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid.
Namun, sayangnya ia kalah telak dari pasangan calon Eko Maulana Ali–Syamsuddin Basari.
Nama Basuki mulai dikenal luas oleh masyarakat setelah dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Pasca mengalami kekalahan dari Anies dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, ia justru mengalami nasib yang kurang beruntung.
Seiring dengan pernyataannya terkait kasus penodaan agama yang menuai kontroversial hingga dilakukan Aksi Bela Islam yang dinakhodai oleh Front Pembela Islam pimpinan Muhammad Rizieq Shihab.
Pada 9 Mei 2017, ia divonis dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Pada tanggal 24 Januari 2019, ia telah dibebaskan dari penjara.
Pada tanggal 22 November 2019, Basuki resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Harta Kekayaan
Melansir laman LHKPN, harta kekayaan Ahok sempat mengalami penurunan.
Yakni laporan pada 24 Maret 2021 untuk periodik 2020, jumlah harta Eks Gubernur DKI Jakarta tersebut sebesar Rp 59.323.839.726.
Lantas pada laporan 29 Maret 2022 untuk periodik 2021 harta kekayaan Ahok sebesar Rp 38.591.173.894, menyusut dibandingkan 2020, atau turun sebesar Rp 20 Miliar lebih.
Kemudian pada laporan 31 Maret 2023 untuk periodik 2022, harta kekayaan Ahok naik lagi dari jumlah tahun 2021, total capai Rp 53.667.208.314.
Atau hartanya naik Rp 15 Miliar lebih.
Berikut rincian lengkap harta kekayaan Ahok yang dilaporkan 31 Maret 2023 untuk periodik 2022, mengutip elhkpn.kpk.go.id:
TANAH DAN BANGUNAN total Rp 43.228.613.033
1. Tanah dan Bangunan Seluas 20000 m2/1022 m2 di KAB/KOTA BELITUNG TIMUR, HASIL SENDIRI Rp 238.400.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 505 m2/1785 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp 13.304.770.396
3. Tanah Seluas 212 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 1.771.782.680
4. Tanah Seluas 200 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp 1.670.078.000
5. Tanah Seluas 200 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp. 1.670.078.000
6. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/170 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HIBAH TANPA AKTA Rp 2.750.965.400
7. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/170 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HIBAH TANPA AKTA Rp2.750.965.400
8. Tanah dan Bangunan Seluas 383 m2/386.28 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp 5.268.656.700
9. Tanah Seluas 172 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp. 1.657.500.102
10. Tanah Seluas 91 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp. 849.799.479
11. Tanah Seluas 84 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp. 785.031.250
12. Tanah Seluas 84 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 785.031.250
13. Tanah Seluas 172 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 1.403.359.583
14. Tanah Seluas 120 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp. 981.450.000
15. Tanah Seluas 105 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 979.335.938
16. Tanah dan Bangunan Seluas 111 m2/101 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI , HASIL SENDIRI Rp 1.720.947.917
17. Tanah Seluas 76 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK, HASIL SENDIRI Rp. 170.000.000
18. Tanah Seluas 90 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 404.125.000
19. Tanah Seluas 105 m2 di KAB / KOTA KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 979.335.938
20. Tanah dan Bangunan Seluas 64 m2/65 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK , HASIL SENDIRI Rp 790.000.000
21. Tanah Seluas 131 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK, HASIL SENDIRI Rp 458.500.000
22. Tanah Seluas 131 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK, HASIL SENDIRI Rp. 458.500.000
23. Tanah dan Bangunan Seluas 96 m2/64 m2 di KAB / KOTA BEKASI, HASIL SENDIRI Rp 1.380.000.000
ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp.-
HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 1.066.519.059
SURAT BERHARGA Rp 11.347.082.834
KAS DAN SETARA KAS Rp 4.680.701.331
HARTA LAINNYA Rp 2.319.862.806
Sub Total Rp 62.642.779.063
HUTANG Rp 8.975.570.749
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 53.667.208.314.
Ahok
berita viral
Ahok BTP
Kejagung
Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah
Pertamina
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
korupsi
Nasib Eggy Sudjana Setelah Bareskrim Pastikan Ijazah Jokowi Asli, Pengadu tapi Tak Hadir Diperiksa |
![]() |
---|
Sosok Lukman, Mau Nikahi Bu Guru Salsa Meski Videonya Joget Tanpa Busana Viral, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Rekam Jejak Donna Priadi Wanita Indonesia Pertama yang Jabat Managing Director Kamar Dagang AS |
![]() |
---|
Tabiat Kades Kohod Dikuliti Imbas Polemik SHGB Pagar Laut Tangerang, Warga: Rumah Seperti Showroom |
![]() |
---|
Rekam Jejak Suami Uut Permatasari yang Kini Naik Pangkat Jadi Kombes Usai Lengser sebagai Kapolres |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.