Baksos Polri Presisi, Polres Tulungagung dan Mahasiswa Bagi-bagi Bantuan Sembako

Polres Tulungagung, bersama para mahasiswa membagikan bantuan paket sembako kepada ratusan tukang becak dan penyandang disabilitas.

Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/David Yohanes
BAKSOS POLRI PRESISI - Sejumlah mahasiswi menyerahkan bantuan paket sembako kepada para tukang becak yang ada di halaman Polres Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (27/2/2025). Pembagian bantuan ini, bagian dari kegiatan Baksos Polri Presisi yang menyasar tukang becak dan penyandang disabilitas. 

SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - 176 tukang becak memenuhi halaman Polres Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), untuk menerima bantuan paket sembako, Kamis (27/2/2025) pagi. 

Selain itu, ada 24 penyandang disabilitas yang juga mendapatkan pembagian paket sembako.

Pembagian bantuan sembako ini, bagian dari Baksos Polri Presisi, Polres Tulungagung bersama para mahasiswa.

Selain mahasiswa dari kampus di Kabupaten Tulungagung, kegiatan ini juga melibatkan organisasi mahasiswa ekstra kampus (Ormek).

Karena terbatasnya lokasi, sejumlah tukang becak harus berbaris di luar halaman Polres Tulungagung.

Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi, lebih dulu memberikan bantuan untuk penyandang disabilitas.

Selanjutnya, para mahasiswa mendatangi para tukang becak di atas becaknya masing-masing, memberikan bantuan paket sembako yang disiapkan.

Menurut Kapolres, bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban para penerima, utamanya menjelang bulan suci Ramadhan.

"Sekaligus ini mengasah kepedulian, melatih kepedulian dari adik-adik saya mahasiswa. Kelak ketika nanti berkiprah di tengah masyarakat, kepedulian terhadap warga yang membutuhkan itu harus terus dikembangkan," ujar Kapolres.

Lanjut Kapolres, kepedulian ini diharapkan tetap terjaga apa pun nanti tugas, profesi, jabatan yang diemban para mahasiswa ini kelak.

Bantuan yang diberikan berupa 5 kilogram (kg) beras, 2 kg gula, 2 kg minyak goreng dan mie instan 10 bungkus.

Para tukang becak dipilih sebagai penerima bantuan sembako, karena pendapatan mereka tidak menentu, tergantung jumlah penumpang yang diantar setiap hari.

"Sementara teman-teman disabilitas, bagian dari masyarakat yang perlu mendapat perhatian kita bersama," tegasnya.

Sebelumnya, Polres Tulungagung menggandeng paguyuban tukang becak dan mendata 100 orang. Namun jumlah mereka berkembang menjadi 176 orang.

Polres juga masih bersiap dengan paket sembako bagi tukang becak yang belum sempat terdata. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved