Kisah Eko Rela Jauh-jauh dari Ngawi ke Surabaya Gantikan Anak yang Meninggal Sebelum Wisuda di Unesa

SURYA.CO.ID - Momen haru terjadi saat wisuda periode ke-113 Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu (19/2/2025).

Seorang wisudawan program Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (S1 PJKR) angkatan 2018 bernama Novandry Ari Tonang harus diwakili oleh ayahnya, Dateng Eko.

Sebab, Tonang meninggal dunia pada 18 September 2024, karena sakit. 

Eko rela jauh-jauh dari Ngawi ke Surabaya demi menggantikan posisi putranya. 

Selama prosesi wisuda, Eko tak henti menangis. Tangisnya semakin pecah ketika nama Tonang dipanggil.

Langkahnya berat saat maju ke podium sembari membawa bingkai foto putranya. 

Dengan menahan air mata, Eko menceritakan sosok putranya yang dikenal gigih.

Sejak SMP, Tonang telah menaruh minat besar pada olahraga voli, bahkan pernah berlaga di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di GOR Unesa. 

Kecintaannya pada voli inilah yang kemudian membawanya untuk bercita-cita melanjutkan pendidikan di Unesa.

"Selama kuliah, anak saya baik-baik saja."

"Dia rajin berlatih voli dan sering mengikuti berbagai perlombaan di luar kota seperti di Pasuruan, Lamongan, dan Bojonegoro,” ungkap Tonang, dikutip SURYA.CO.ID dari laman Unesa.

Ia menambahkan bahwa sejak kecil, Tonang jarang sakit. 

Namun, Tonang punya kebiasaan berlatih hingga larut malam dan mandi setelah berolahraga.

Ternyata kebiasaan ini membuat kesehatannya memburuk hingga akhirnya terkena penyakit paru-paru.

“Saya sebenarnya sudah melarangnya untuk latihan malam, tapi dia tetap bersikeras,” ucapnya.