Berita Viral

Rejeki Nomplok Siswa SMA Pencuri Pisang Demi Hidupi Adik, Dedi Mulyadi Kirim Utusan Beri Bantuan

Rejeki nomplok didapatkan AAP, siswa SMA yang diarak keliling kampung gara-gara mencuri pisang demi menghidupi adiknya di daerah Tlogowungu, Pati.

Editor: Musahadah
kolase youtube kang dedi mulyadi/istimewa
REJEKI NOMPLOK - AAP (foto kanan), pencari rumput diarak keliling kampung karena mencuri pisang untuk biayai adiknya. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) beri bantuan kambing etawa. 

SURYA.co.id - Rejeki nomplok didapatkan AAP, siswa SMA yang diarak keliling kampung gara-gara mencuri pisang demi menghidupi adiknya di daerah Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah.

Setelah dibiayai sekolahnya oleh Kapolsek Tlogowungu AKP Mujahid, kini AAP mendapat bantuan dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Hal ini terungkap saat utusan Dedi Mulyadi menemui AAP di rumahnya di Pati. 

AAP sempat berkomunikasi via telepon dengan Dedi Mulyadi yang saat itu tengah mengikuti retreat di Magelang, Jawa Tengah. 

Awalnya Dedi menanyakan tentang kondisi AAP yang ternyata sudah ditinggal ibunya meninggal dunia sejak kelas 5 SD. 

Baca juga: Kekayaan Kapolsek Tlogowungu yang Asuh dan Biayai Sekolah Siswa SMA Pencuri Pisang demi Hidupi Adik

Sementara ayahnya tidak lagi mengurus setelah menikah lagi dengan perempuan Pati. 

AAP yang kini kelas 2 SMA harus tinggal bersama adik dan kakeknya. 

Untuk membiayai hidup dan sekolahnya, AAP beternak kambing yang didapat dari bantuan desa. 

Kambing bantuan itu dipelihara hingga kini ada 23 ekor, 10 diantaranya sudah menjadi miliknya. 

Hanya saja, kambing-kambing ini kerap dijual untuk biaya hidup dan sekolah dia dan adiknya yang kini masuk SMP. 

"Yang kecil-kecil kadang dijual embah, harganya  cuma Rp 100, Rp 200 ribu, karena baru lahir," ungkap AAP kepada Dedi Mulyadi, dikutip dari youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Senin (24/2/2025). 

AAP lalu menceritakan kebiasaannya setiap hari sepulang sekolah dia harus mencari rumput untuk pakan kambing-kambingnya. 

Tidak jarang dia harus berjalan sekitar 1 jam untuk mendapatkan pakan rumput itu.  

AAP juga menceritakan peristiwa yang membuat dia harus diarah keliling kampung sambil memikul pisang. 

Dikatakan selama ini dia tidak pernah memegang uang untuk jajan, dan hanya makan nasi dari rumah. 

Saat sedang mencari rumput, dia lapar dan melihat ada setandan pisang, dia pun berniat untuk mengambil dan dijual biar bisa membeli jajan dengan adiknya. 

Tapi apes, saat itu sang pemilik mengetahui ulahnya, dan bersama warga lain mengarak AAP berkeliling kampung. 

"Saya merasa bersalah pak, sudah tobat. Sudah minta maaf ke pemiliknya," akunya. 

Mengatahui hal itu, Dedi Mulyadi lalu menasehati AAP untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. 

Terlepas dari hal itu, Dedi mengaku salut dengan AAP yang masih mau mencari rumput untuk pakan kambingnya. 

Dedi menanyakan kambing yang bagus di daerah Pati, dan dijawab etawa.

Dedi lalu menitipkan uang ke utusan yang dikirimnya bertemu AAP, agar dibelikan kambing etawa. 

"Nanti saya belikan kambing etawa 3 ekor. Jantannya 1, jadi semuanya 4 ekor. Jadi nanti dititipin yang di situ Rp 16 juta ya," sebut Dedi. 

Mendengar hal itu AAP langsung mengucap syukur, 

"Alhamdulillah, Terimakasih pak, semoga sehat selalu, panjang umur, berkah barokah pak," katanya. 

Dedi berpesan uang itu harus dibelikan kambing untuk diurus. 

"Nanti kalau punya sendiri kan lebih untung. Tambah semangat bekerjanya. Kalau cabut rumput, lihat pisang orang, jangan diembat lagi," pesanya.  

"Inggih pak, sampun tobat," jawab AAP. 

"Saya tidak menyukai kamu curi pisang. Tapi saya nyukai kamu karena masih mau nyabit rumput, pelihara kambing. Itu yang membuat saya tertarik untuk bantu kamu, agar kamu bisa jadi peternak muda," tegas Dedi Mulyadi

Dibiayai Sekolah Kapolsek

SISWA SMA PENCURI PISANG - Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid (kiri).  Tangkap layar AAP usai diarak warga karena kepergok mencuri empat tundun pisang, Senin (17/2/2025). AKP Mujahid mengunjungi rumah AAP di Kecamatan Trangkil dan mengangkatnya menjadi anak asuh, Jumat (21/02/25) (kanan)
SISWA SMA PENCURI PISANG - Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid (kiri). Tangkap layar AAP usai diarak warga karena kepergok mencuri empat tundun pisang, Senin (17/2/2025). AKP Mujahid mengunjungi rumah AAP di Kecamatan Trangkil dan mengangkatnya menjadi anak asuh, Jumat (21/02/25) (kanan) (Kolase Polres Pati/media sosial X)

Diketahui, Kapolsek Tlogowungu, AKP Mujahid, jadi sorotan setelah mengasuh AAP, siswa SMA pencuri pisang demi menghidupi adiknya. 

Keputusan AKP Mujahid mengangkat AAP menjadi anak asuh bermula dari petunjuk Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama

Bukan hanya mengasuh, AKP Mujahid pun akan membiayai pendidikan AAP agar bisa terus bersekolah.

"Kami ingin membantu mereka keluar dari kesulitan. Atas petunjuk dari Pak Kapolresta Pati, adik AAP kami jadikan anak asuh dan kami bantu sekolahnya."

Baca juga: Kekayaan Kapolsek Tlogowungu yang Asuh dan Biayai Sekolah Siswa SMA Pencuri Pisang demi Hidupi Adik

"Sementara AAP kami beri kesempatan untuk membantu di Polsek agar mendapatkan penghasilan," pungkas Mujahid.

Sebelumnya, dia mengunjungi rumah AAP dan adiknya di Kecamatan Trangkil, Jumat (21/02/25).

"Peristiwa ini mendapat perhatian dari Bapak Kapolresta Pati."

"Kami ingin memastikan kondisi AAP dan adiknya dalam keadaan baik, sehingga kami datang berkunjung sekaligus memberikan sedikit bantuan," kata Mujahid, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Sebelumnya, AAP mencuri pisang di kebun milik Kamari (50) yang berlokasi di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, pada Senin (17/2/2025).

AKP Mujahid mengatakan, pencurian yang dilakukan AAP dipergoki oleh pemilik kebun pisang pada sore sekitar pukul 15.30 WIB.

"Pelaku membawa hasil curian berupa pisang tanduk sebanyak 4 tundun yang dipikul dengan 1 batang tongkat kayu," kata Mujahid, Selasa (18/2/2025).

Selanjutnya warga membawa pelaku ke kantor desa setempat.

Ia pun diarak dan dipaksa bertelanjang dada hingga di sepanjang perjalanan menjadi tontonan warga.

Videonya pun tersebar di media sosial.

Menurut Mujahid, pisang yang dicuri pelaku seharga Rp 250.000. Sehingga, atas dasar kemanusiaan, pihak kepolisian dan pemerintah desa pun memediasikan kedua belah pihak.

"Akhirnya, setelah kakek AAP sebagai wali datang, tercapailah kesepakatan damai. Saat ini AAP berada dalam pangawasan untuk dibina dan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi," kata Mujahid.

Disampaikan Mujahid, dalam kasus pencurian ini pihaknya mengedepankan penyelesaian melalui jalur restorative justice dengan melibatkan kepala desa dan pihak keluarga.

Penyelesaian kasus melalui mediasi ini diharapkan juga dapat menjadi contoh dalam membangun rasa empati di tengah masyarakat. Dalam kasus ini, AAP terpaksa nekat mencuri pisang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

"Kami melihat pentingnya penyelesaian secara kekeluargaan. Setelah dilakukan mediasi, korban sepakat untuk berdamai," ujar Mujahid.

Diwakili kakeknya, AAP menandatangani surat pernyataan bersama Kamari.

Dalam surat pernyataan itu AAP berjanji mengganti kerugian Rp250.000 kepada Kamari.

Kepala desa di mana AAP tinggal, juga juga menandatangani surat pernyataan siap membina AAP dan mewajibkan AAP lapor diri ke kantor desa selama tiga bulan.

AAP berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved