Yuhronur Dituntut Tahan Banting di Lamongan, Usai Refocusing Saat Covid-19 Kini Harus Hemat Anggaran

Ia tetap yakin kebijakan itu tentu akan berubah seiring kemajuan dan perbaikan Indonesia ke depan

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Deddy Humana
istimewa
PEMIMPIN MASA SULIT - Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (kiri) kembali terpilih didampingi Wakil Bupati Dirham Akbar Aksara untuk periode 2025-2030. Periode pertama dihadapkan refocusing anggaran saat pandemi Covid-19, sekarang kembali diuji era kebijakan efisensi anggaran. 

SURYA.CO.ID, LAMONGAN - Tahun 2025 menjadi masa sulit bagi pemerintah daerah setelah berlakunya kebijakan efisiensi anggaran yang bakal berdampak program-program pembangunan.

Era pengetatan anggaran ini bak menjadi ujian kedua bagi Bupati Lamongan terpilih, Yuhronur Efendi.

Yuhronur memang 'menang' tetapi hanya dalam Pilkada tetapi juga harus melanjutkan kemenangannya melalui program pembangunan yang belum sepenuhnya sempurna.

Apalagi sekarang sedang menghadapi masa-masa di mana pemda harus irit alias berhemat.

Bersama Dirham Akbar Aksara, Yuhronur sudah resmi dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Lamongan periode baru, Kamis (20/2/2025).

Periode kedua bagi bupati yang disapa Kaji Yes ini memang sulit. Tetapi memang pemimpin hebat adalah yang tidak menyerah saat kondisi sulit.

Saat kali pertama menjabat Bupati Lamongan setelah dilantik pada tahun 2021, Yuhronor yang ketika itu bergandengan dengan KH Abdul Rouf sudah dihadapkan efisiensi anggaran.

Anggaran daerah harus mengalami refocusing untuk penanganan dampak pandemi Covid-19.

Ini dialami semua daerah di Indonesia, bahkan semua negara di bumi ini sehingga anggaran pun tergerus untuk refocusing.

Refocusing adalah kegiatan pengetatan anggaran pemerintah daerah pada tahun 2021, kemudian dialihkan untuk penanganan Covid 2019.

Pandemi sudah berlalu dan langkah untuk memulai pembangunan daerah baru berjalan, ternyata sekarang cobaan kedua datang.

Bupati kelahiran Karanggeneng pada 12 Januari 1968 ini harus kembali memutar strategi saat pemerintah pusat menerapkan efisiensi anggaran.

Padahal banyak hal yang harus diprioritaskan Yuhronur sesuai janji politiknya selama kampanye 2024 lalu.

Salah satunya pembangunan jalan di Lamongan. Pasca pandemi yang waktunya pendek lalu, Yuhronur masih bisa mewujudkan pembangunan fisik dan non fisik.

Termasuk pembangunan ruas jalan lewat program jalan mulus Lamongan (Jamula). 

Lewat Jamula itu, Kaji Yes membuktikan bahwa Pemkab Lamongan tahan banting dan sudah 'lulus' hingga akhir masa jabatan periode pertama. Ke depan masih panjang, karena ada ruas jalan yang belum tersentuh.

"Kalau melangkah dengan sebuah keyakinan, Allah pasti akan memberikan jalan," tegas Yuhronur Efendi kepada SURYA menjelang keberangkatannya ke Jakarta.

Mengenai efisiensi anggaran dari pemerintah pusat, Yuhronur menilai harus disikapi dengan bijak.

Ia tetap yakin bahwa kebijakan itu tentu akan berubah seiring kemajuan dan perbaikan Indonesia ke depan.

Ia optimistis bahwa efisiensi tidak akan berlaku selamanya. Saat perekonomian negara membaik dan maju, maka ada perubahan pada kebijakan tersebut.

Dengan begitu keuangan dari pusat untuk daerah akan kembali normal seiring dengan kebutuhan dan program pembangunan di daerah masing-masing.

Dan sekarang memang melaksanakan semua program Presiden RI Prabowo Subianto yang harus teraktualisasi di Lamongan.

"Termasuk program makan bergizi gratis (MBG), swasembada pangan dan program yang telah dituangkan dalam pemikiran pemimpin bangsa ini," ujar Yuhronur.

Pembangunan daerah tetap menjadi prioritas dengan didukung oleh OPD terkait, meski dengan keterbatasan anggaran.

Tidak terkecuali melanjutkan program yang belum tuntas, yaitu perbaikan jalan.

Pihaknya juga memberikan perhatian khusus pada kerusakan jalan kabupaten, yang hampir 70 persen sudah diperbaiki.

Fokus utama saat ini adalah memperbaiki ruas jalan dengan kerusakan parah, terutama menjelang arus mudik Lebaran.

“Dengan  adanya perbaikan infrastruktur yang terus dilakukan, perjalanan masyarakat akan semakin aman dan lancar,” ungkap Kaji Yes.

Dikatakan pula, rencana  perbaikan jalan yang kemungkinan belum tersentuh merupakan dampak dari efesiensi anggaran yang sedang diberlakukan.

Meski begitu, ia berharap anggaran dari pemerintah pusat tetap ada dan segera direalisasikan ke daerah agar program pembangunan dapat dilaksanakan.

Pemerintah daerah juga optimis di masa depan bahwa sekitar 80 hingga 90 persen jalan di Lamongan akan memiliki kualitas lebih baik.

Semua akan disesuaikan dengan komposisi anggaran agar bisa dialokasikan untuk kemantapan jalan di Lamongan.

Dengan komitmen dan kerja keras pemda, masyarakat dapat berharap perbaikan yang lebih optimal di seluruh wilayah Lamongan, untuk mendukung keselamatan dan kenyamanan bagi seluruh pengguna jalan.

Prinsipnya ada proses kesinambungan, dan itu sangat diperlukan. "Tidak bisa dengan tiba-tiba akan melakukan perubahan tanpa ada kesinambungan yang tidak mungkin dalam sebuah pemerintahan, " ungkapnya.

Yuhronur menunjukkan konsep yang sudah dilakukan Lamongan, dengan digitalisasi pelayanan dan komintmen semua OPD melalui Pakta Integritas.

Lamongan punya komitmen jika sistem dilakukan dengan benar, akan terhindar dari pelanggaran atau ketimpangan.

Yang juga menjadi tugas bagi kepala daerah adalah memenuhi janji kepada parpol pengusung di Pilkada 2024 lalu. Yuhronur menilai, parpol mempunyai tujuan yang sama untuk kesejahteraan masyarakat.

Tujuannya sama, parpol-parpol mendorong seorang bupati, dan setelah jadi maka perlu terus didukung untuk keberhasilan program agar bisa diwujudkan. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved