Dampak Efisiensi Anggaran, Perbaikan Jalan Rusak di Trenggalek Dibatalkan

Jalan rusak di Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Tulungagung, Jawa Timur, ditanami pohon pisang oleh warga. Pihak DPUPR Trenggalek angkat bicara.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti
JALAN RUSAK - Warga di Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menanam pohon pisang di ruas jalan yang rusak, Selasa (18/2/2025). Perbaikan jalan tersebut sudah dianggarkan melalui Instruksi Presiden Jalan Daerah sebesar Rp 28 miliar, namun dihapus imbas efisiensi anggaran. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), angkat bicara adanya aksi warga menanami pohon pisang pada ruas jalan yang rusak di Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Selasa (18/2/2025).

Plt Kepala DPUPR Trenggalek, Anjang Purwoko, menuturkan bahwa perbaikan ruas jalan tersebut sebenarnya sudah mendapatkan penganggaran dari Pemerintah Pusat melalui skema IJD (Instruksi Presiden Jalan Daerah) pada tahun 2024.

"Sudah diverifikasi dan disetujui dengan anggaran Rp 28 miliar, semua (pekerjaan) yang mengerjakan pemerintah pusat, sedangkan pemerintah kabupaten menerima jadi," kata Anjang, Selasa.

Namun, karena adanya kebijakan efisiensi, anggaran proyek tersebut terkena refocussing sehingga pelaksanaan dari pusat dibatalkan dan proyek tersebut dihapus.

"Sudah dilaksanakan tender, sudah ada pemenangnya, namun karena kebijakan efisiensi anggaran akhirnya didelete (dihapus)," lanjut Anjang. 

Jika jadi dijalankan, realisasi proyek tersebut dilakukan pada akhir tahun 2024, sehingga pada tahun 2025 masyarakat sudah bisa merasakan manfaatnya.

Namun karena dihapus, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek merencanakan perbaikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Tapi, lagi-lagi pada akhir tahun, terbit SE bersama dari Kemendagri dan Kemenkeu yang meminta agar pemerintah daerah mencadangkan sebagian anggarannya.

"Jadi diminta untuk menahan terlebih dahulu, ya praktis kegiatan kami belum bisa jalan, ini terjadi secara nasional, bukan hanya di Trenggalek," jelas Anjang.

Tugas perbaikan jalan semakin berat, setelah ada Kepmenkeu yang mana ada penyesuaian anggaran untuk DPUPR hingga kena refocussing Rp 53 miliar.

Namun demikian, Anjang berkomitmen, ruas jalan Desa Wonoanti akan segera diperbaiki dengan melakukan penambalan, dan berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) agar memprioritaskan perbaikan jalan.

"Untuk yang emergency akan segera kami tangani dalam waktu dekat dan secepat mungkin, target kami jalan yang berlubang bisa kami tutup dan bisa dilewati aman sebelum Idul Fitri datang," pungkasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved