Temuan Jasad Wanita di Jombang

Hasil Autopsi Jasad Siswi SMA, Diduga Kuat Korban Alami Kekerasan Fisik Sebelum Dibuang ke Sungai

Margono menjelaskan, meskipun ada luka di kepala dan lebam di bagian perut, korban diduga kuat meninggal karena tenggelam.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Deddy Humana
surya/Anggit Puji Widodo (anggitkecap)
PENEMUAN MAYAT WANITA - Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra memberi keterangan kepada media di depan kamar jenazah RSUD Jombang, Selasa (11/2/2025), pasca penemuan jasad siswi SMA di sungai wilayah Kecamatan Megaluh sehari sebelumnya. 

SURYA.CO.ID, JOMBANG - Penyidik Polres Jombang telah mengungkapkan dugaan penyebab kematian PRA (19), siswi SMA yang jasadnya ditemukan mengapung di sungai wilayah Kecamatan Megaluh, Selasa (11/2/2025) pagi.

Berpegang hasil autopsi di RSUD Jombang, diduga korban yang juga warga Desa Sebani, Kecamatan Sumobito itu mengalami kekerasan fisik sebelum kemudian dilemparkan ke Sungai Kanal Turi Tunggorono di Dusun Peluk, Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh.

Dari hasil autopsi membuktikan ada luka di kening korban yang disebabkan hantaman benda tumpul. Selain itu, terdapat luka lebam di bagian perut seperti bekas pukulan. 

Hal tersebut diungkapkan Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra saat dikonfirmasi awak media di kamar jenazah RSUD Jombang.

Margono menjelaskan, meskipun ada luka di kepala dan lebam di bagian perut, korban diduga kuat meninggal karena tenggelam. Sehingga ada indikasi bahwa korban masih hidup saat berada di sungai. 

"Penyebab korban meninggal karena tenggelam. Jadi indikasinya korban ini masih hidup saat berada di sungai, dan lemas setelah terkena hantaman benda tumpul. Saat di sungai masih hidup namun lemas dan meninggal karena tenggelam," jelas Margono.
 
Pihak kepolisian masih terus bekerja untuk mengungkap kematian gadis yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA itu. 

Pihak kepolisian juga memeriksa keterangan dari pihak keluarga, saksi di TKP serta teman-teman korban di sekolah. Di lokasi kejadian, pihak kepolisian hanya menemukan barang bukti pakaian yang digunakan korban. 

Tetapi sepeda motor dan handphone (HP) milik korban tidak ditemukan di lokasi kejadian. Padahal HP itu bisa menjadi kunci mengungkap kejadian ini, karena menyimpan rekaman percakapan dengan terduga pelaku.

"Barang bukti di lokasi ada pakaian yang dikenakan korban. Korban juga masih menggunakan kalung dan cincin. Sepeda motor dan HP dibawa lari oleh terduga pelaku," pungkasnya.  *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved