Berita Viral

Ternyata Mobil Rubicon Milik Kades Kohod Dibeli dengan Kredit, Susno Duadji: Gampang Dilacak Itu

Terungkap asal muasal mobil Rubicon milik kades Kohod, Arsin yang mencuat di tengah polemik pagar laut Tangerang. 

Editor: Musahadah
kolase kompas.com/istimewa
GAMPANG DILACAK. Mantan Kabareskrim Susno Duadji menyikapi polemik Pagar Laut Tangerang berikut kontroversi kepemilikan mobil Rubicon milik Kades Kohod di acara Kompas Petang pada Minggu (2/2/2025). Susno menyebut mobil Rubicon yang dibeli Kades Kohod dengan cara kredit, gampang dilacak. 

SURYA.co.id - Terungkap asal muasal mobil Rubicon milik Kades Kohod, Arsin yang mencuat di tengah polemik pagar laut Tangerang. 

Ternyata mobil Rubicon itu tidak dibeli Kades Kohod Arsin secara cash, tapi kredit. 

Hal ini diungkapkan Edi, pekerja di rumah Arsin kepada wartawan belum lama ini. 

"Jeep Rubicon, sepengtahuan saya itu kredit, bukan beli kontan," kata Edi dikutip dari tayangan Kompas Petang pada Minggu (2/2/2025). 

Edi juga membantah mobil Rubicon itu berwarna putih seperti yang ramai diberitakan.

Baca juga: Kekayaan Joko Susanto Eks Kakantah Tangerang yang Diduga Terjerat Penerbitan SHGB Area di Pagar Laut

"Padahal bukan putih, warnanya hitam. Tahun tua, mobil second. 

"Kalau dikata itu mobil baru, tahu sendiri, harganya berapa duit mobil kayak gitu," ujar Edi. 

Edi juga membantah Arsin kabur atau menghilang setelah ramai-ramai polemik pagar laut Tangerang. 

Menurutnya, sang majikan itu ada di rumah, bahkan beberapa jam sebelum diwawancara dia juga bertemu dengan Arsin. 

"Tadi ketemu sekitar jam 9, dia bilang bang, saya berangkat dulu. ya udah pak, hati-hati. 

"Diberitakan media, lurah Arsin kabur, itu tidak benar, setiap harinya pak lurah ada di rumah," tegasnya. 

Di bagian lain, Mantan Kabareskrim Susno Duadji menegaskan tidak sulit untuk melacak kemungkinan adanya pencucian uang di kasus pembuatan sertifikat hak guna bangunan (SHGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di pagar laut Tangerang. 

Menurut Susno, jika dikatakan mobil Rubicon dibeli secara kredit, maka bisa dilacak dimana belinya dan ditelusuri rekening yang bersangkutan dan keluarganya.

"Untuk membuktikan itu sangat gampang. Termasuk untuk membuktikan duit itu darimana. Siapa yang membeli tanah/laut itu? saya yakin tidak dengan cash tapi transafer. Karena sekian ratus sertifikat, hampir seribu hektar. Kalau 1 hektar Rp 30-50 juta, itu berapa puluh miliar," ungkap Susno. 

Terlepas dari itu, menurut Susno mengapresiasi Polri yang saat ini mau turun tangan untuk menyelidiki kasus ini, meskipun menurutnya agak terlambat. 

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved