Ombak Terjang Perahu Nelayan Bangkalan
UPDATE Perahu Nelayan Bangkalan Karam Dihantam Ombak, Satu Nelayan Masih Hilang
Cuaca ekstrem di perairan Barat Kota Bangkalan menelan korban hilang seorang nelayan, warga Jalan Pertempuran, Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan,
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Cuaca ekstrem di perairan Barat Kota Bangkalan menelan korban hilang seorang nelayan, Muhammad Nari (47), warga Jalan Pertempuran, Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan, Kamis (30/1/2025).
Sementara dua nelayan lainnya berhasil berenang mengikuti arus ombak hingga ke pesisir pantai Desa Tolbuk, Kecamatan Klampis.
Dua korban selamat itu yakni, Rafel Anggara Putra (23) dan Moh Adiem (31), keduanya juga warga Jalan Pertempuran, Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan.
Adiem merupakan kakak ipar dari Rafel. Sementara rumah korban hilang, Nari hanya beberapa meter di depan rumah Adiem dan Rafel.
“Saya sempat dua kali menolong (Nari) tetapi gagal, menolong kakak ipar (Adiem) sekali dan tubuhnya langsung nongol,” ungkap Rafel di sela menemui beberapa warga yang berkunjung ke rumahnya, Kamis malam.
Baca juga: BREAKING NEWS Ombak Terjang Perahu Nelayan Bangkalan Hingga Karam, Begini Nasib 2 Awaknya
Ketiganya berangkat mencari rajungan dari pesisir Kampung Bandaran, Kelurahan Pangeranan, Kota Bangkalan pada Kamis dini hari, sekira pukul 02.00 WIB.
Menggunakan perahu berbahan fiber bertuliskan ‘Pemburu Cinta’, mereka tiba di perairan Desa Tolbuk sekitar pukul 05.00 WIB dan mulai menebar jaring.
“Saat menarik jaring, sekitar pukul 06.00 WIB, angin kencang datang serta dua kali ombak besar menghantam perahu hingga terbalik. Satu orang berada di dalam perahu yang karam,” jelas Rafel.
Baca juga: Ketegaran Nelayan Bangkalan Usai Perahunya Karam Diterjang Ombak, Fokus Agar Anaknya Selamat
Kondisi perahu yang rusak akibat terjangan ombak, membuat Rafel dan Adiem bertahan hidup dengan cara mengapung di tengah laut.
Mereka pasrah, terombang-ambing mengikuti arus ombak. Kedua hanyut ke pesisir pantai Desa Tolbuk pada pukul 14.22 WIB atau sekitar 7 jam bertahan hidup dengan cara mengapung.
“Setiba di daratan, kami tidak menemukan seorang warga. Akhirnya terpaksa kami membangunkan warga yang sedang tidur untuk meminta pertolongan,” pungkas Rafel.
Tidak hanya tetangga dan kerabat yang berkunjung ke rumah Rafel dan Adiem, namun juga personil Satpolair Polres Bangkalan, Lanal Batuporon, Badan Keamanan Laut (Bakamla), Lurah Pejagan. Menyusul personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bangkalan.
Kanit Gakkum Satpolair Bangkalan, Aipda Bejo Mariyanto mengungkapkan, informasi berkaitan dengan perahu tenggelam berisikan tiga orang nelayan diterima Polsek Klampis dari masyarakat Desa Tolbuk sekitar pukul 17.00 WIB.
“Perahu tenggelam itu mencari ikan di perairan Karang Jamuang, kemudian dievakuasi namun perahu dalam keadaan rusak. Dua nelayan selamat dan satu orang belum ditemukan,” ungkap Bejo.
Ia menambahkan, proses pencarian tidak dimungkinkan untuk dilakukan malam hari mengingat kondisi cuaca masih ekstrim.
Sehingga penyisiran akan dilangsungkan, Jumat (31/1/2025) pada pukul 07.00 WIB bersama masyarakat nelayan, bakamla, dan satpolair.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.