Anak Mutilasi Bapak Kandung
Pelaku Pemenggalan Leher Bapak Kandung di Jember Bersikap Tak Normal Saat Dirawat di RSD dr Soebandi
Polisi kesulitan menginterogasi Akbar (19) pelaku pemenggalan leher bapak kandung di Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur. Ini sebabnya
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, JEMBER - Polisi kesulitan saat mencoba menginterogasi Akbar (19), pelaku pemenggalan leher bapak kandungnya yang bernama Zaenal Arifin alias Haji Jaenuri di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur (Jatim).
Kapolsek Puger, AKP Fatchur Rahman mengungkapkan, selama menjalani perawatan di RSD dr Soebandi Jember, pelaku menunjukkan perilaku yang tidak normal.
"Sering tiba-tiba mengumandangkan azan dan iqomah, bahkan menjawab pertanyaan polisi dengan azan," ungkap Fatchur, Rabu (29/1/2025).
Baca juga: Breaking News : Anak Penggal Leher Bapak Kandung di Jember, Kepala dan Tubuh Ditemukan Terpisah
Polisi menduga, tingkah laku tersebut mengindikasikan pelaku mengalami gangguan kejiwaan, pasca membunuh bapak kandungnya sendiri.
"Saat ini kami fokus terlebih dahulu pada penyembuhan lukanya. Setelah itu kami akan memeriksa kondisi mentalnya,” ucap Fatchur.
Selain itu, lanjut Fatchur, setiap kali penyidik mengajak ngobrol soal pembunuhan bapaknya. Ekspresi wajah remaja ini langsung berubah drastis, bahkan matanya melotot.
"Tiba-tiba melotot, lalu diam tanpa menjawab pertanyaan apa pun. Karena kesulitan mendapatkan keterangan dari AK, polisi melibatkan ibu dan kakaknya," ulasnya.
Baca juga: Saksi Kunci Kasus Anak Penggal Leher Bapak Kandung di Jember: Kayak Dirajang-rajang
Fatchur menjelaskan, keterangan tersangka sangat diperlukan dalam penyelidikan kasus ini.
Sehingga, polisi harus melibatkan ibu pelaku untuk membantu komunikasi.
"Kami membutuhkan keterangannya untuk penyelidikan, jadi ibunya kami mintai tolong untuk berkomunikasi dengannya,” jelas Fatchur.
Hingga kini, polisi juga belum bisa mengakses smartphone milik pelaku, sebab yang bersangkutan tidak mau memberikan sandinya. Hal ini juga menghambat penyidikan perkara.
"Setiap kali ditanya kata sandinya, ia selalu memberikan jawaban yang tidak jelas. Kami berharap ibunya bisa membantu membuka ponsel tersebut,” tambahnya.
Baca juga: Anak Penggal Leher Bapak Kandung di Jember, Pelaku Juga Tebas Tetangga
Fatchur menegaskan, penyidikan kasus ini akan terus berlanjut, karena polisi perlu menggali motif pelaku yang tega menghabisi nyawa bapak kandungnya.
"Polisi berusaha mengungkap motif AK membunuh bapaknya, terutama setelah melihat sikapnya yang berubah-ubah," imbuhnya.
Fatchur mengaku, akan meminta keterangan keluarga pelaku lebih lanjut, guna memastikan riwayat gangguan mental remaja ini.
"Polisi ingin memastikan apakah ada riwayat gangguan mental atau kejadian lain yang melatarbelakangi tragedi ini," tuturnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.